PENGARUH PENAMBAHAN NATRIUM BIKARBONAT DAN ASAM SITRAT TERHADAP KARAKTERISTIK MUTU GARAM MANDI (BATH BOMB SALT)
Main Article Content
Abstract
Garam dapat dijadikan produk garam mandi padatan atau lebih dikenal both bomb salt. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh konsentrasi sodium bikarbonat dan asam sitrat serta terhadap sifat mutu fisik (organoleptik, kadar air, pH), efektivitas (waktu larut), dan keamanan dari sediaan garam mandi serta menentukan perlakuan terbaik yang dapat menghasilkan garam mandi berdasarkan karakteristik mutu. Penambahan konsentrasi natrium bikarbonat dan asam sitrat memberikan pengaruh terhadap hasil uji kadar air dan uji waktu larut. Semakin tinggi konsentrasi natrium bikarbonat dan asam sitrat maka nilai kadar air akan semakin naik sebanyak 3%. Semakin tinggi konsentrasi natrium bikarbonat dan asam sitrat maka waktu larut garam mandi yang dihasilkan semakin cepat. Konsentrasi natrium bikarbonat dan asam sitrat tidak berpengaruh terhadap nilai pH dan waktu larut garam mandi. Hasil uji organoleptik diketahui berdasarkan 15 panelis rata-rata panelis menyukai produk dari garam mandi mulai dari atribut warna, aroma, tekstur dan keseluruhan. Hasil formulasi terbaik garam mandi terdapat pada perlakuan dengan konsentrasi Natrium Bikarbonat 50% dan Asam Sitrat 30%.
Downloads
Article Details
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Seluruh artikel di Jurnal ini dapat disebarluaskan atas tetap mencantumkan sumber yang syah. Identitas judul artikel tidak boleh dihilangkan. Penerbit tidak bertangggung jawab terhadap naskah yang dipublikasikan. Isi artikel menjadi tanggung jawab Penulis.
References
[2] T. Wahyuni, “Diversifikasi Garam Laut Menjadi Garam Mandi Bath Bombs (Diversifying Sea Salt into Bath Bombs),” in Prosiding Seminar Nasional Kelautan dan Perikanan, 2017, pp. 35–37.
[3] I. N. G. T. Sutrisna, K. D. Cahyadi, and I. G. M. S. Edi, “PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT PETANI GARAM DI PESISIR PANTAI SUWUNG BATAN KENDAL,” Maj. Apl. Ipteks NGAYAH, vol. 9, no. 1, pp. 28–40, 2018.
[4] N. Sofi, F. D. Ekawati, and B. Santoso, “ANALISIS PENGARUH WAKTU TAHAN SALT BATH NITRIDING TERHADAP KETEBALAN NITRIDE LAYER DAN KEKERASAN PERMUKAAN PADA MATERIAL SUH35 (JIS: SUH35),” J. Ilm. Tek. Mesin, vol. 7, no. 2, pp. 55–63, 2019.
[5] A. B. Maharani, L. Destiarti, Nurlina, I. Syahbanu, and W. Rahmalia, “PENGARUH JENIS MINYAK TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA BATH BOMB,” Indones. J. Pure Appl. Chem., vol. 3, no. 1, pp. 22–30, 2020.
[6] W. S. Rita and I. W. G. Vinapriliani, Ni Putu Eka Gunawan, “Formulasi Sediaan Sabun Padat Minyak Atsiri Serai Dapur (Cymbopogon citratus DC.) Sebagai Antibakteri Terhadap Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus,” Cakra Kim. (Indonesian E-Journal Appl. Chem., vol. 6, no. 2, pp. 152–160, 2018.
[7] Y. Anggraeni, F. Nisa’, and O. S. Betha, “Karakteristik Fisik dan Aktivitas Antibakteri Sabun Cair Minyak Nilam (Pogostemon cablin Benth.) yang Berbasis Surfaktan Sodium Lauril Eter Sulfat,” J. Kefarmasian Indones., vol. 0, pp. 1–10, 2020.
[8] D. Garmo, E. D. G. Sullivan, and J. R. Canada, Engineering Economis. New York: Mc Millan Publishing Company, 1984.
[9] Y. Sukawaty, H. Warnida, and A. V.A, “Formulasi Sediaan Sabun Mandi Padat Ekstrak Etanol Umbi Bawang Tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.),” Media Farm., vol. 13 (1), pp. 14–22, 2016.
[10] A. A. I. . Laras, D. . Swastini, M. Wardana, and N. P. A. . Wijayanti, “Uji Iritasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.),” J. Farm. Udayana, vol. 3, no. 1, p. 76, 2014.