VARIASI PH PADA MEDIA TUMBUH DAN SUHU FERMENTASI DALAM MEMPRODUKSI ETANOL OLEH ISOLAT BU3.111E1

Main Article Content

Intan Tiar Malau I Made Mahaputra Wijaya I Wayan Arnata

Abstract

The aim of this research was to determine the growth phase curve of BU3.111E1 and to determine the  effect of various pH and temperatures on BU3.111E1 isolate growth media to produce ethanol. These experiment was carried out in stages, namely culture stock rejuvenation, culture grow and adjustment, measuring the effects of various pH and temperature in media upon fermentation followed by distillation. This study used two variations of pH (4.0 and 5.0) and three variations of temperature (18, 24 and 30°C) and two repetitions.  The growth curve of BU3.111E1 isolate showed that the isolate grew in 33 hours, starting from the exponential phase, stationary phase to the death phase. The fermentation results showed that, pH 4.0  at 30°C produced the highest ethanol which was 15.05 mL with a total dissolved solids of 2.50 (?% brix). pH 5.0 at 18°C ??was produced the lowest ethanol, which was 3.47 mL with a total dissolved solids of 0.65 (?% brix). The results indicate that pH and temperature affect bacteria during fermentation to produce ethanol.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
MALAU, Intan Tiar; WIJAYA, I Made Mahaputra; ARNATA, I Wayan. VARIASI PH PADA MEDIA TUMBUH DAN SUHU FERMENTASI DALAM MEMPRODUKSI ETANOL OLEH ISOLAT BU3.111E1. JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI, [S.l.], v. 10, n. 2, p. 202-210, sep. 2022. ISSN 2503-488X. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jtip/article/view/91676>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JRMA.2022.v10.i02.p08.
Section
Articles

References

Ajizah, N. L., I. M. M. Wijaya dan N. S. Antara. (2021). Variasi konsentrasi glukosa pada media tumbuh dan lama fermentasi dalam memproduksi etanol oleh isolat BM-CP14. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. Vol. 9 N0 (2).
Azizah, N., A. N. Al-Baarri dan S. Mulyani. (2012). Pengaruh lama fermentasi terhadap kadar alkohol, pH dan produksi gas pada proses fermentasi bioetanol dari whey dengan substitusi kulit nanas. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 1(2): 72–77.
Bagaskara, A., I. M. M. Wijaya dan N. S. Antara. (2020). Isolasi dan karakterisasi bakteri penghasil bioetanol dari lingkungan industri arak di Desa Tri Eka Buana, Kecamatan Sidemen, Karangasem Bali. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. 8 (2): 290–300.
Burrows, W., J.M. Moulder, and R.M. Lewert. (2004). Textbook of Microbiology. W.B. Saunders Company, Philadelphia.
Busche, R.M, Scott, Davison and Lynd. (1992). “Etanol, The Ultimate Feedstock. A technoeconomic evaluation of ethanol manu-facture in fluidized bed bioreactors operating with imobilized Cells”. Journal Application of Biochemistry and Biotech-nology Vol. 34/35 (1992) 395- 415.
Chairul, Cece., R, dan Yelmida. (2008). Pengaruh variasi pH dan waktu pada pembuatan bioetanol dari sari kulit nanas menggunakan Zymomonas mobilis. Jurnal Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Riau.
Ernes, A dan A. K. Wardani. (2014). Pembuatan bioetanol dari pati biji nangka oleh Zymomonas mobilis CP4 (Kajian Konsentrasi Inokulum dan Amonium Sulfat). Jurnal Agrina. 1(1): 5–13.
Fardiaz, S. (1987). Fisiologi Fermentasi. Pusat Antar Universitas IPB. Bogor. 186 hlm.
Ferdaus, F., M. O. Wijayanti., E. S. Retnonigtyas dan W. Irawati. (2008). Pengaruh pH, konsentrasi substrat, penambahan kalsium karbonat dan waktu fermentasi terhadap perolehan asam laktat dari kulit pisang. Jurnal Teknik Kimia. Universitas Katolik Widya Mandala. Surabaya. Vol. 7, No. 1, 2008 (1-14).
Frazier, W.C. and D.C. Westhoff. (1981). Food Microbiology, 3 Ed. Tata Mc. Graw Hill Pub. Co. Ltd., New Delhi.
Gaman, P.M. dan K.B. Sherrington. (1994). Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi. Gadjah Mada University Press. Yog-yakarta. 317 hlm
Hafsan. (2014). Mikrobiologi Analitik. Alauddin University Press. Makasar.
Harahap, N.R.P. (2012). Analisa methanol, ethanol, dan triclosan dalam sabun cair sirih sumber ayu orchid secara kromatografi gas dan kromatografi cair kinerja tinggi. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Hardjasono, K. (2000). Hukum Tata Lingkungan. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Ivanesthi, R. I., Sri Nurhalita dan Anton Muhubudin. (2016). Potensi fermentasi etanol isolat yeast tanah yang diisolasi dari Ka-bupaten Jember. Jawa Timur.
Khurniawati., M. U. Fathoni dan N. K Sari. (2019). Pembuatan bioetanol berbasis glukosa off grade dengan proses fermentasi menggunakan fermiol. Jurnal Teknik Kimia. 13(2): 48–52.
Kusumaningati, M. A., S. Nurhatika dan A. Muhibuddin. (2013). Pengaruh konsentrasi inokulum bakteri Zymomonas mobilis dan lama fermentasi pada produksi etanol dari sampah sayur dan buah pasar onokromo surabaya. Jurnal Sains dan Seni Pomits. 2(2): 2337–3520.
Manikandan, T., Neelakandan, T., Rani, G.U. (2009). Antibacterial activity of Salicornia brachiate a halophyte. Journal of Phytolo-gy. Vol. 1 No. 6 (441-443).
Middlebeek, E.J., R.O. Jenkins and J.S. Drijver-de Haas. (1992). Growth in batch culture. In Vitro Cultivation of Micro-organisms. Biotechnology by Open Learning.
Nasrun., Jalahuddin dan Mahfuddhah. (2015). Pengaruh jumlah ragi dan waktu fermentasi terhadap kadar bioetanol yang dihasilkan dari fermentasi kulit pepaya. Jurnal Teknologi Kimia Unimal. 4(2): 1–10.
Nowak, J. (2000). Ethanol yield and productivity of Zymomonas mobilis in various fermentation Methods. Electronic Journal of Polish Agricultural Universities. 3(2).
Umam, K. (2007). Analisis potensi sumber energi alternatif dan implikasinta terhadap social ekonomi masyarakat Indonesia. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Panesar, P. S., S. S. Marwaha dan J. F. Kennedy. (2006). Zymomonas mobilis: an alternative etanol producer. Journal of Chemical Technology and Biotechnology 8(1): 623–635.
Puspita, E. M., H. Silviana dan T. Ismail. (2010). Fermentasi etanol dari molasses dengan Zymomonas mobilis A3 yang diamobilisasi pada к-karaginan. Seminar Rekayasa Kimia dan Proses. Universitas Diponegoro Semarang. 1–4.
Saadatullah Malghani., Nivedita Chatterjee., Hu Yue Yu., Zejiao Luo. (2009). Isolation and identification of profenofos degrading bacteria. Journal of Microbiology. 40: 893-900.
Setiawati, E. (2015). Biotransformasi sitronelal menjadi sitronelol oleh Saccharomyces cerevisae yang diperoleh dari PG-PS Madukismo Yogyakarta yang digunakan dalam proses fermentasi alkohol. Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dhar-ma, Yogyakarta.
Silaban, B. M. J. (2017). Optimasi fermentasi produksi etanol dari nira siwalan (Borassus flabellifer) menggunakan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae dan Pichia stipitis dengan response surface methodology. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Fakultas Teknologi Industri. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.
Simatupang, Y. V., I. M. M. Wijaya dan N. S. Antara. (2018). Isolasi dan karakterisasi bakteri potensial penghasil etanol dari industri arak bali di Karangasem-Bali. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. 7(1): 58–71.
Waluyo, L. (2008). Teknik dsn metode dasar dalam mikrobiologi. Universitas Muhammadiyah Malang Press, Malang.
Yudoadmijoyo, M., A.A. Darwis., dan E.G. Sa’id. (1992). Teknologi Fermentasi. Edisi 1 cetakan 1. Rajawali Press, Jakarta
Yuliana, Neti. (2013). Pengaruh konsentrasi inokulum bakteri Zymomonas mobilis dan lama Fermentasi pada produksi etanol dari sampah sayur dan buah pasar Wookromo Surabaya. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian, Universitas Brawijaya.

Most read articles by the same author(s)