TERAPI LATIHAN FUNGSIONAL DI AIR MENINGKATKAN KEKUATAN KONTRAKSI ISOMETRIK OTOT PAHA PASIEN POST REKONSTRUKSI CEDERA ANTERIOR LIGAMENTUM CRUCIATUM PHASE 2 DI RSPAD GATOT SOEBROTO JAKARTA

  • Bertha Melyana Program Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar
  • Susy Purnawati Departemen Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar
  • S Indra Lesmana Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul, Jakarta
  • Tjokorda Gde Bagus Mahadewa Departemen Bedah Saraf, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar
  • I Made Muliarta Departemen Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar
  • I Putu Adiartha Griadhi Departemen Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar

Abstract

Pendahuluan: Penurunan kekuatan kontraksi otot paha merupakan komplikasi yang sering terjadi pada pasien post operasi rekontruksi cedera Anterior Cruciatum Ligament (ACL) yang dapat menimbulkan penurunan fungsi gerak bahkan sampai kepada kecacatan. Pemberian terapi latihan fungsional di air terbukti efektif meningkatkan kekuatan kontraksi otot paha yang sangat menentukan perbaikan range of motion dan fungsi sendi lutut. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa latihan fungsional di air lebih efektif dalam meningkatkan kekuatan kontraksi isometrik otot paha dibandingkan dengan latihan di darat (klinik fisioterapi rumah sakit). Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental (the randomized pre-posttest control group design), melibatkan semua pasien post rekontruksi cedera ACL yang berjumlah 38 orang sebagai subjek penelitian.  Ditentukan usia responden pada rentang 20-50 tahun, yang dibagi menjadi dua Kelompok perlakuan berbeda dengan random alokasi. Kelompok I diberikan latihan fungsional di darat (dan berperan sebagai Kelompok kontrol), sedangkan Kelompok II diberikan latihan fungsional di air. Frekuensi latihan 2 kali seminggu selama 6 minggu, selama 60 menit pada setiap sesi latihan. Kekuatan kontraksi isometrik otot paha di ukur menggunakan Spygmomanometer. Hasil: Data awal rerata kekuatan kontraksi isometrik otot paha pada Kelompok 1 adalah sebesar 117,37±7,14 dan setelah diberikan latihan fungsional di darat meningkat menjadi sebesar 133,42±12,47. Sedangkan pada Kelompok 2 didapatkan kekuatan kontraksi isometrik otot paha sebelum intervensi sebesar 121,32±6,83 dan setelah diberi latihan fungsional di air meningkat menjadi 140,79±14,55. Uji beda kekuatan kontraksi isometrik otot paha antara sebelum dan sesudah intervensi pada Kelompok 1 dan 2 menunjukan perbedaan yang bermakna, yaitu p = 0,000. Akan tetapi pada uji beda kekuatan kontraksi isometrik otot paha setelah intervensi antar Kelompok I dan II tidak ditemukan perbedaan yang signifikan secara uji statistic (nilai p = 0,158. Simpulan: Latihan fungsional di air maupun di darat dapat meningkatkkan kekuatan kontraksi isometrik otot paha yang signifikan. Akan tetapi tidak ditemukan perbedaan kekuatan kontraksi yang signifikan post intervensi antara Kelompok pasien post operasi rekonstruksi cedera ACL yang diberikan latihan fungsional di air maupun di darat.


 


Kata kunci  : Cedera Anterior Cruciatum Ligament, latihan fungsional di air, kekuatan kontraksi isometrik otot paha

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2021-01-21
How to Cite
MELYANA, Bertha et al. TERAPI LATIHAN FUNGSIONAL DI AIR MENINGKATKAN KEKUATAN KONTRAKSI ISOMETRIK OTOT PAHA PASIEN POST REKONSTRUKSI CEDERA ANTERIOR LIGAMENTUM CRUCIATUM PHASE 2 DI RSPAD GATOT SOEBROTO JAKARTA. Sport and Fitness Journal, [S.l.], v. 9, n. 1, p. 55-66, jan. 2021. ISSN 2654-9182. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/sport/article/view/69662>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/spj.2021.v09.i01.p08.

Most read articles by the same author(s)