Pengaruh Konsentrasi Minyak Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Jamur
Main Article Content
Abstract
Cinnamon oil (Cinnamomum burmanii) has anti-bacterial and anti-fungal activity because it contains cinnamaldehyde. One of the toxigenic fungi is Saccharomyces cerevisiae which can damage the quality of legen drinks, and Aspergillus niger which causes otomycosis. This study aimed to determine the effect of cinnamon oil concentration as a growth inhibitor for S. cerevisiae and A. niger and determine the best concentration of cinnamon oil to inhibit S. cerevisiae and A. niger fungi.This research is an experimental study using cinnamon oil concentration as a treatment consisting of three concentrations, namely 0.5%, 1%, and 1.5%. Each treatment was tested for its inhibitory activity on two types of fungi, namely Saccahromyces cerevisiae and Aspergillus niger, Each treatment was repeated 2 times. Furthermore, the data obtained is calculated the average value and the standard deviation value, then the data is presented in a graph. The variables observed in this study were the anti-fungal effectiveness of cinnamon oil. Fungal growth inhibition test showed that the concentration cinnamon oil affictedthe growth of Saccharomyces cerevisiae and Aspergillus niger at a concentration of 0.5%; 1%; and 1.5%. Cinnamon oil concentration of 1,5% had a stronger potential to inhibit the growth of Saccharomyces cerevisiae and Aspergillus niger with each power diameters of 10.33 mm and 12.35 mm, and categorized as having strong inhibition activity according to.
Keywords: cinnamaldehyde, concentration, inhibition, Saccharomyces cerevisiae, Aspergillus niger
Minyak kayu manis (Cinnamomum burmanii) memiliki aktivitas anti bakteri dan anti jamur karena mengandung sinamaldehida. Salah satu jamur toksigenik adalah Saccharomyces cerevisiae yang dapat merusak kualitas minuman legen, dan Aspergillus niger yang menyebabkan otomikosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak kayu manis sebagai penghambat pertumbuhan S. cerevisiae dan A. niger serta menentukan konsentrasi minyak kayu manis yang terbaik untuk menghambat pertumbuhan jamur S. cerevisiae dan A. niger. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan konsentrasi minyak kayu manis sebagai perlakuan yang terdiri dari tiga konsentrasi yaitu 0,5%, 1%, dan 1,5%, Masing-masing perlakuan diujikan daya hambatnya pada dua jenis jamur yaitu Saccahromyces cerevisiae dan Aspergillus niger, setiap perlakuan diulang sebanyak 2 kali. Kemudian hasil rata-rata dan standar devisasi pada data yang diperoleh disajikan dalam bentuk grafik. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah efektivitas antijamur minyak kayu manis. Uji penghambatan pertumbuhan jamur menunjukkan bahwakonsentrasi minyak kayu manis berpengaruh terhadap daya hambat pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae dan Aspergillus niger pada konsentrasi 0,5%; 1%; dan 1,5%. Konsentrasi minyak kayu manis 1.5% memiliki potensi lebih kuat menghambat pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae dan Aspergillus niger dengan masingmasing diameter daya hambat 10.33 mm dan 12.35 mmdan dikategorikan mempunyai daya hambat kuat.
Kata kunci: sinamaldehida, konsentrasi, penghambatan, Saccharomyces cerevisiae, dan Aspergillus niger
Downloads
Article Details
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Seluruh artikel di Jurnal ini dapat disebarluaskan atas tetap mencantumkan sumber yang syah. Identitas judul artikel tidak boleh dihilangkan. Penerbit tidak bertangggung jawab terhadap naskah yang dipublikasikan. Isi artikel menjadi tanggung jawab Penulis.
References
Ali, S., Hag, L., M. A. Qadeer., Igbal, J. 2009. Production of Citric Acid by Aspergillus niger using cane molasses in a stired fermentor. Electronic journal of Biotechnology. 5(3) : 259-271
Cappucino, J.G., N, Sherman. Microbiology a laboratory manual. 6th ed. Benjamin Cummings, San Fransisco. 243-266.
Christin. 2010. Uji efektivitas ekstrak kulit jeruk purut (CitrusHystrix) terhadap pertumbuhan jamur Aspergillus niger dan Candida albicans secara in vitro. Jurnal Biosains. 10(10)
Dama, C., S. Soelioangan dan E. Tumewu. 2012. Pengaruh perendaman plat resin akrilik dalam ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmanii) terhadap jumlah 1(4): 42-54.
Darwis, W., Desnalianif dan R. Supriati. 2011. Inventarisasi jamur yang dapat dikonsumsi dan beracun yang terdapat di hutan dan sekitar desa Tanjung Kuning Kaur Bengkulu. Jurnal Konservasi Hayati, 7(2) : 1-8
David, S. 2003. Menanam Rumput, Memanen Antibiotik. http://www.kompas.com
Diaty, H. 2014. Inventarisasi cendawan patogen pada buah impor dan sifat mating type terhadap cendawan patogen buah lokal dan impor. Tesis. Tidak dipublikasi. Program Magister Agroekoteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan
Dore, S., D. Buchan dan S. Coulas. 1998. Alcohol versus natural drying for newborn cord care. J of Obs Gyn and Neo natal Bursing.
Dwidjoseputro, D. 2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan.
Emelia., D. Rizchi., Subiyono., Sari., D.P. Rahayu. 2019. Potensi minyak atsiri kayu manis (Cinnamomum burmanii) sebagai antifungi terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Tidak dipublikasi. Thesis. Poltekkes Kemenkes, Yogyakarta.
Ensamory, M. 2017. Aktivitas antijamur infusa kulit jeruk siam (Citrusnobilis) terhadap Aspergillus niger EMP1 U2. Jurnal. Universitas Tanjungpura, Pontianak
Gandjar, I., W, Sjamsuridzal., A, Oetari. 2006. Mikologi dasar dan terapan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta, Indonesia.
Gupta, C., P.G. Amar., C. Ramesh,. 2008. Uninyal dan archana kumari, compara analysis of the antimicrobial activity of cinnamon oil and cinnamon extract on somefood-borne microbes, Afican Journal of microbiology research. 2(9), 247-251.
Harmoko, D.A. 2012. Potensi antifungi ekstrak kayu manis terhadap pertumbuhan Candida albicans. https://diglib.uns.ac.id/dokumen. Diakses pada tanggal 20 September 2021
Jatmika, A. 1990. Alternatif produk olahan dari nira kelapa. Buletin manggar. Bandar Kuala: Pusat Pengembangan Bandar Kuala.
Magetsari. 2013. Effectiveness of cinnamon oil coating on k-wire as an antimicrobial agent against staphylococcus epidermidis. Malaysian Orthopaedic Journal. 7(4): 10-14.
Pelezar, M.J. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. Terjemahan Hadioetomo. UI-Press Jakarta.
Purwitasari, E., A. Pangastuti dan R. Setyaningsih. 2004. Pengaruh media tumbuh terhadap kadar Protein Saccharomyces cerevisiae dalam pembuatan protein sel tunggal. Bioteknol. Vol 1 (2): 37-42.
Rahmadani, A. 2017. Analisis komponen kimia minyak atsiri kayu manis (cinnamomum burmanii) serta uji aktivitas antioksidan dan antibakteri. Skripsi. Tidak dipubli kasi. Departemen kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Un iversitas Sumatera Utara, Medan.
Ratih, M. 2011. Efek antibakteri minyak atsiri kayu manis terhadap Enterococcus Faecalis sebagai bagan medikamen saluran akar secara in vitro. Universitar Utara, Medan
Sangal, A. 2011. Role of cinnamon as beneficial antidiabetic food adjunct: a review. advances in applied science research, 2(4):440-450.
Sisko, K., A. Wullur dan W. Bodhi. 2013. Potensi ekstrak etanol daun kayu manis (Cinnamomum burmanii) terhadap penurunan kadar glukosa darah dari tikus putih (Rattus norvergicus) yang diinduksi sukrosa. Jurnal Ilmiah farmasi, UNSRAT. 2(2)
Sukandar, E.Y., A.G. Suganda dan Muslikhati. 1999. Efek minyak atsiri kulit kayu dan daun cinnamomum burmanii terhadap bakteri dan fungi. Jurnal Farmasi Indonesia. 10(1) : 269-273
Susanti, N.I.M., M.D. Gandidi dan E.S. Susila. 2013. Potensi produksi minyak atsiri dari limbah kulit kayu manis pasca panen. Jurnal FEMA. 1(2):45-49.
Tille, P. M. 2017. Bailey and Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic Medical Microbiology (fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri: Elsevier.
Waluyo, Lud. 2007. Mikrobiologi Umum. Malang: UMM Press.
Wisudawaty, P. 2020. Aplikasi edible coating minyak kayu manis pada manisan tomat cherry Selama penyimpanan. Jurnal Teknologi Industri Pertanian 30 (1): 63-71