Karakteristik Fisikokimia Kolagen Ceker Ayam Dengan Variasi Konsentrasi Enzim Papain Dan Waktu Ekstraksi
Main Article Content
Abstract
Collagen is a polypeptide dominated by the amino acids glycine, proline, and hydroxyproline. This polypeptide functions to regulate the growth and maintenance of body tissues that decline with age. The decrease in body collagen can be balanced with external collagen intake, so that the need for collagen supplements continues to increase. Chicken feet which are rich in collagen can be an alternative source of collagen. This study aims to analyze the effect of papain enzyme concentration and extraction time on the physicochemical characteristics of the collagen produced and determine the combination of treatments that produce the best physicochemical characteristics of collagen. This study is an experimental study designed using a Randomized Block Design (RBD) with a factorial experiment. Two factors were tried, namely the concentration of papain enzyme (0%, 2%, 4%, and 6%) and the extraction time (6, 12, and 18 hours). Collagen in this study was tested qualitatively (Ninhydrin and FTIR) and quantitatively by UV-Vis spectroscopy test analysis. The physicochemical variables observed included yield, pH, water content, ash content, and protein content. The results showed that the interaction between the two treatments had a very significant effect on the observed variables, except for ash content. The combination of treatments to produce the best physicochemical characteristics of collagen is at a protein content with a papain concentration of 4% and an extraction time of 12 hours with a value of 90,32%.
Keywords : papain enzyme, chicken feet, collagen, enzyme concentration, extraction time
Kolagen adalah polipeptida yang didominasi oleh asam amino glisin, prolin, dan hidroksiprolin. Polipeptida ini berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh yang menurun seiring bertambahnya usia. Penurunan kolagen tubuh dapat diimbangi dengan asupan kolagen dari luar, sehingga kebutuhan akan suplemen kolagen terus meningkat. Ceker ayam yang kaya akan kolagen dapat menjadi alternatif sumber kolagen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi enzim papain dan lama ekstraksi terhadap karakteristik fisikokimia kolagen yang dihasilkan dan menentukan kombinasi perlakuan yang menghasilkan karakteristik fisikokimia kolagen terbaik. Penelitian ini merupakan penelitian percobaan yang dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan percobaan faktorial. Dua faktor yang dicoba, yaitu konsentrasi enzim papain (0%, 2%, 4%, dan 6%) dan lama ekstraksi (6, 12, dan 18 jam). Kolagen dalam penelitian ini diuji secara kualitatif (Ninhidrin dan FTIR) dan secara kuantitatif dengan analisis uji spektroskopi UV-Vis. Variabel
fisikokimia yang diamati meliputi rendemen, pH, kadar air, kadar abu, dan kadar protein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap variabel yang diamati, kecuali kadar abu. Kombinasi perlakuan untuk menghasilkan karakteristik fisikokimia kolagen terbaik adalah pada kadar protein dengan konsentrasi papain 4% dan lama ekstraksi 12 jam senilai 90,32%.
Kata kunci : enzim papain, ceker ayam, kolagen, konsentrasi enzim, lama ekstraksi
Downloads
Article Details
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Seluruh artikel di Jurnal ini dapat disebarluaskan atas tetap mencantumkan sumber yang syah. Identitas judul artikel tidak boleh dihilangkan. Penerbit tidak bertangggung jawab terhadap naskah yang dipublikasikan. Isi artikel menjadi tanggung jawab Penulis.
References
Ahmad, T., Ismail, A., Ahmad, S. A., Khalil, K. A., Awad, E. A., Leo, T. K., Imlan, J. C., dan Sazili, A. Q. 2018. Characterization of gelatin from bovine skinextracted using ultrasound subsequent to bromelain pretreatment. Food Hydrocolloids, 80, 264-273. https://doi.org/10.1016/j.foodhyd.2018.01.036
Alhana, A., Suptijah, P., dan Tarman, K. 2015. Extraction and characterization of collagen from sea cucumber flesh. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 18(2), 150–161. https://doi.org/10.17844/jphpi.2015.18.2.150
Ariyanti, A., Dewi, M., Hapsari, A. P., dan Mashadi. 2018. Perbandingan kadar kolagen cangkang kerang darah (Anadara granosa) dengan cangkang kerang hijau (Mytilus viridis) di Bandengan, Kendal, Jawa Tengah. Jurnal Pharmascience, 05(02), 134–142. http://jps.unlam.ac.id/
Association of Official Analytical Chemist. 2005. In Mayland (18Eds.), Official methods of analysis. USA: the association of official analytical chemist.
Ata, S. T., Yulianty, R., Sami, F. J., dan Ramli, N. 2016. Isolasi kolagen dari kulit dan tulang ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences, 1(1), 27-30.
Badan Standardisasi Nasional. 2014. Kolagen kasar dari sisik atau kulit ikan. http://sispk.bsn.go.id/SNI/DetailSNI/13176. Diakses pada 03 Februari 2024.
Cahyono, E., Rahmatu, R., Ndobe, S., dan Mantung, A. 2018. Ekstraksi dan karakterisasi gelatin tulangtuna pada berbagai konsentrasi enzim papain gelatine extraction and characterization from tuna bone in various concentration of papain. Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, 7(2), 148–153.
Chasanah, N. R., Dewi Rahmawati, Y., dan Hasdar, M. 2021. Efektivitas hcl dan naoh sebagai pretreatment kolagen kulit kaki ayam. Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK), 3(01), 17–25. https://doi.org/10.46772/jigk.v3i01.562
Coates, J. 2000. Interpretation of infrared spectra, a practical approach. In Meyers RA (Eds.), Encyclopedia of analytical chemistry. Chichester: John Wiley and Sons Ltd.
Erizal, Perkasa, D.P., Abbas, B., Sudirman, S., dan Sulistioso, G.S. 2014. Fast swelling superabsorbent hydrogels starch based prepared by gamma radiation techniques. Indonesian Journal of Chemistry, 14(3), 246-252.
Haryati, D., Nadhifa, L., dan Nurlaila A. 2019. Ekstraksi dan karakterisasi gelatin kulit ikan baronang (Siganus canaliculatus) dengan metode enzimatis menggunakan enzim bromelin. Canrea Journal, 2(1).
Huang, C. Y., Kuo, J. M., Wu, S. J., dan Tsai, H. T. 2016. Isolation and characterization of fish scale collagen from tilapia (Oreochromis sp.) by a novel extrusion-hydro-extraction process. Food Chemistry, 190, 997–1006. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2015.06.066
Hukmi, N. M. M., dan Sarbon, N. M. 2018. Isolation and characterization of acid soluble collagen (ASC) and pepsin soluble collagen (PSC) extracted from silver catfish (Pangasius sp.) skin. International Food Research Journal, 25(5), 1785-1791. http://www.ifrj.upm.edu.my
Mberato, S. P., Rumengan, I. F. M., Warouw, V., Wulur, S., Rumampuk, N. D. T., Undap, S. L., Suptijah, P., dan Luntungan, A. H. 2020. Penentuan struktur molekul kolagen sisik ikan kakatua (Scarus sp) berdasarkan serapan molekul terhadap gelombang FTIR. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 8(1), 7-14.
Miskiyah, M., Sasmitaloka, K. S., dan Budiyanto, A. 2022. Pengaruh lama waktu perendaman terhadap karakteristik gelatin ceker ayam. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 16(2), 186–192. https://doi.org/10.21107/agrointek.v16i2.11846
Tawisna, W., Andarini, dan Edison. 2022. Komposisi fisikokimia kolagen teripang berunok (Paracaudina australis) di ekstrak dengan asam asetat konsentrasi berbeda. Jurnal Online Mahasiswa (Vol. 9, Issue 2).
Purnomo, E. 1992. Penyamakan kulit kaki ayam. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. [Online]. Available: https://balaiyanpus.jogjaprov.go.id/opac/detail-opac?id=61931.
Kusa, S. R., Naiu, A. S., dan Yusuf, N. 2022. Karakteristik kolagen kulit tuna sirip kuning (Thunnus albacares) pada waktu hidro-ekstraksi berbeda dan potensinya dalam bentuk sediaan nanokolagen. Media Teknologi Hasil Perikanan, 10(2), 107–116. https://doi.org/10.35800/mthp.10.2.2022.41716
Rahmawati, R., dan Nurjanah, S. 2020. Pengaruh konsentrasi enzim papain terhadap mutu gelatin bubuk dari tulang dan cakar ayam. Jurnal Konversi, 9(1), 39-51. https://doi.org/10.24853/konversi.9.1.14
Shaik, M. I., Chong, J. Y., dan Sarbon, N. M. 2021. Effect of ultrasound-assistedextraction on the extractability and physicochemical properties of acid andpepsin soluble collagen derived from sharpnose stingray (Dasyatis zugei) skin. Biocatalysis and Agricultural Biotechnology, 38. https://doi.org/10.1016/j.bcab.2021.102218
Susanto, E., Rosyidi, D., Radiati, L. E., dan Subandi, S. 2018. Optimasi aktivitas antioksidan peptida aktif dari ceker ayam melalui hidrolisis enzim papain. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, 13(1), 14–26. https://doi.org/10.21776/ub.jitek.2018.013.01.2
Ulfah M. 2011. The effect concentration of acetic acid solution and soaking time on chiken claw gelatin characteristics. In AGRITECH (Vol. 31, Issue 3).
Yusuf, N. M. (2021). Pengaruh lama perendaman dengan asam fosfat dan suhu ekstraksi terhadap kualitas gelatin tulang ikan tongkol (Euthynnus affinis). Thesis. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang, Indonesia.
Zahra, S. A. (2021). Ekstraksi kolagen dari kulit ikan selar kuning (Selaroides leptolepis) dengan metode ekstraksi kolagen larut asam dengan penambahan enzim papain. Skripsi. Universitas Pertamina, Jakarta Selatan, Indonesia.