Karakteristik Ekstrak Kulit Buah Kakao Sebagai Pewarna Alami Pada Variasi Ukuran Partikel dan Lama Ekstraksi Dengan Metode Microwave Assisted Extraction
Main Article Content
Abstract
ABSTRACT
Cocoa pods husk contain natural dyes, namely flavonoids, tannins and saponins that can be used as natural dyes. To utilize these dyes, it is necessary to separate them by extraction. Microwave Assisted Extraction is one method to extract color compounds. This study aims to determine the effect of particle size and time of extraction using the Microwave Assisted Extraction method on the characteristics of cocoa pod husk extract and determine the best treatment combination that can produce cocoa pod husk extract as a source of natural color. This study used a Randomized Block Design (RBD) with a two-factor factorial experiment, namely particle size (40, 60 and 80 mesh) and time of extraction (2, 4, 6, 8 and 10 minutes). The data obtained were analyzed by analysis of variance and continued with Tukey test. The results showed that particle size and time of extraction influenced yield, total flavonoids, color intensity (L*, a*, b*), color scoring and overall acceptance. The interaction between treatments significantly affected yield, total flavonoids, color intensity (L*, a*, b*), but had no significant effect on color scoring and overall acceptance. Based on the effectiveness index test, 80 mesh particle size and time of extraction 10 minutes is the best treatment to produce extracts as colorants, with characteristics of yield 7.34 ± 0.17%, total flavonoids 23.41 ± 0.05 mg QE/g, brightness level (L*) 10.76 ± 0.31, redness level (a*) 18.20 ± 0.06, yellowness level (b*) 19.83 ± 0.16, color scoring 4.55 (moderately bright brown - bright brown), and overall acceptance 4.70 (mildly like - like).
Keywords : extraction, cocoa pod husk, natural colorant, particle size, time extraction
ABSTRAK
Kulit buah kakao mengandung zat warna alami yaitu flavonoid, tanin dan saponin yang dapat dimanfaatkan menjadi pewarna alami. Pemanfaatan warna tersebut perlu dilakukan pemisahan dengan cara ekstraksi. Microwave Assisted Extraction merupakan salah satu metode untuk mengekstrak senyawa warna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel dan lama ekstraksi menggunakan metode Microwave Assisted Extraction terhadap karakteristik ekstrak kulit buah kakao serta menentukan kombinasi perlakuan terbaik yang dapat menghasilkan ekstrak kulit buah kakao sebagai sumber pewarna alami. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan percobaan faktorial dua faktor, yaitu ukuran partikel (40, 60 dan 80 mesh) dan lama ekstraksi (2, 4, 6, 8 dan 10 menit). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian dan dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran partikel dan lama ekstraksi berpengaruh terhadap rendemen, total flavonoid, intensitas warna (L*, a*, b*), skoring warna dan penerimaan keseluruhan. Interaksi antar perlakuan berpengaruh nyata terhadap rendemen, total flavonoid, intensitas warna (L*, a*, b*), namun berpengaruh tidak nyata terhadap skoring warna dan penerimaan keseluruhan. Berdasarkan uji indeks efektivitas, ukuran partikel 80 mesh dan lama ekstraksi selama 10 menit merupakan perlakuan terbaik untuk menghasilkan ekstrak sebagai pewarna, dengan karakteristik rendemen 7,34 ± 0,17%, total flavonoid 23,41 ± 0,05 mg QE/g, tingkat kecerahan (L*) 10,76 ±0,31, tingkat kemerahan (a*) 18,20 ± 0,06, tingkat kekuningan (b*) 19,83 ± 0,16, skoring warna 4,55 (coklat cukup cerah – coklat cerah), serta penerimaan keseluruhan 4,70 (agak suka – suka).
Kata kunci : ekstraksi, kulit buah kakao, pewarna, ukuran partikel, lama ekstraksi
Downloads
Article Details
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Seluruh artikel di Jurnal ini dapat disebarluaskan atas tetap mencantumkan sumber yang syah. Identitas judul artikel tidak boleh dihilangkan. Penerbit tidak bertangggung jawab terhadap naskah yang dipublikasikan. Isi artikel menjadi tanggung jawab Penulis.
References
Ayuningtyas, I. P., Affanti, T. B., dan Widhyastuti, T. 2015. Pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pewarna alami pada proses batik. Jurnal Ilmiah Tekstil, 2(1), 49–60.
Badan Pusat Statistik. 2023a. Statistik Kakao Indonesia 2022. Badan Pusat Statistik Indonesia, Jakarta.
Badan Pusat Statistik. 2023b. Produksi Kakao Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali (Ton), 2021-2023. https://bali.bps.go.id/indicator/54/352/1/produksi-kakao-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-bali.html. Diakses pada 02 Juli 2024.
Chang, C. C., Yang, M. H., Wen, H. M., and Chern, J. C. 2002. Estimation of total flavonoid content in propolis by two complementary colometric methods. Journal of Food and Drug Analysis, 10(3), 178–182.
Cruz, G., Huuhtanen, M., Pirilä, M., and Alvarenga, E. 2012. Production of activated carbon from cocoa (Theobroma cacao) pod husk. Journal of Civil & Environmental Engineering, 02(02).
De Garmo, E. P., Sullivian, W. G., and Canada, J. R. 1984. Engineering Economy. Macmillan Publishing Company, New York.
Farida, N., dan Nisa, C. F. 2015. Ekstraksi antosianin limbah kulit manggis metode microwave assisted extraction (lama ekstraksi dan rasio bahan : pelarut). Jurnal Pangan Dan Agroindustri, FTP Universitas Brawijaya Malang, Malang, 3(2), 362–373.
Ginting, R. B., Wartini, N. M., dan Wrasiati, L. P. 2020. Karakteristik ekstrak pewarna alami bunga kenop (Gomphrena globosa L.) pada perlakuan ukuran partikel dan lama maserasi serta korelasi antar variabel. Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 8(3), 448–459.
Hidayat, P. A. N. P., Puspawati, G. A. K. D., dan Yusasrini, N. L. A. 2022. Pengaruh waktu dan daya microwave pada metode Microwave Assisted Extraction (MAE) terhadap aktivitas antioksidan dan pigmen ekstrak daun ubi kayu (Manihot Utilissima Pohl.). Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pangan (ITEPA), 11(1), 134–146.
Ibrahim, D. S., and El-Maksoud, M. A. E. A. 2015. Effect of strawberry (Fragaria × ananassa) leaf extract on diabetic nephropathy in rats. International Journal of Experimental Pathology, 96(2), 87–93.
Kasmudjiastuti, E. 2014. Karakterisasi kulit kayu tinggi (Ceriops tagal) sebagai bahan penyemak nabati. Majalah Kulit, Karet, Dan Plastik, 30(2), 71–78.
Krisanta, C. S., Yusasrini, N. L. A., dan Kencana Putra, I. N. 2021. Pengaruh konsentrasi etanol dan waktu ekstraksi terhadap aktivitas antioksidan ekstrak daun buangit (Cleome gynandra) dengan metode microwave assisted extraction. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pangan (ITEPA), 10(4), 690. https://doi.org/10.24843/itepa.2021.v10.i04.p14
Mandal, V., Mohan, Y., and Hemalatha, S. 2007. Microwave assisted extraction – an innovative and promising extraction tool for medicinal plant research. Pharmacognosy Rev, 1(1), 7–18.
Meilani, M. 2013. Teori warna: Penerapan lingkaran warna dalam berbusana. Humaniora, 4(1), 326–338.
Pappa, S., Jamaluddin, A. W., dan Ris, A. 2019. Kadar tanin pada kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) Kabupaten Poliwalimandar dan Toraja Utara. Jurnal Cakra Kimia, 7(2), 92–101.
Pratiwi, L., Putra, G. P. G., dan Triani, I. G. A. L. 2023. Aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah kakao hasil ekstraksi menggunakan metode microwave assisted extraction pada variasi waktu dan daya. Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 11(4), 486–496.
Pratyaksa, I. P. L., Putra, G. P. G., dan Suhendra, L. 2020. Karakteristik ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) sebagai sumber antioksidan pada perlakuan suhu dan waktu maserasi. Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 9(1), 139–149.
Purnami, G. A. I., Puspawati, G. A. K. D., dan Pratiwi, I. D. P. K. 2022. Pengaruh jenis pelarut dan waktu ekstraksi pada metode microwave assisted extraction terhadap karakteristik pewarna ekstrak kulit buah naga kuning (Selenicereus megalanthus). Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pangan (ITEPA), 11(2), 309–321.
Sekali, E. E. K., Wartini, N. M., dan Suhendra, L. 2020. Karakteristik ekstrak aseton pewarna alami daun singkong (Manihot Esculenta C.) pada perlakuan ukuran partikel bahan dan lama maserasi. Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno, 5(2), 49–58.
Setyaningsih, D., Apriyantono, A., dan Sari, M. P. 2010. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. IPB Press, Bandung.
Sudarmadji, S., Haryono, B., dan Suhardi. 1989. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta.
Sumantining, L. P. A., Putra, G. P. G., dan Suhendra, L. 2022. Pengaruh jenis pelarut dan ukuran partikel pada ekstraksi kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE) terhadap Karakteristik Ekstrak. Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 10(1), 124.
Syafutri, M. I., Pratama, F., dan Yanda, G. P. 2019. Sifat fisikokimia zat pewarna dari bunga eceng gondok (Eichhornia crassipes) yang diekstrak dengan metode Microwave Asissted Extraction (MAE). Jurnal Lahan Suboptimal, 8(1), 94–106.
Utomo, F. S., Putra, G. P. G., dan Wrasiati, L. P. 2024. Karakteristik ekstrak theobromin dari kulit biji kakao (Theobroma cacao L.) dengan variasi ukuran partikel dan waktu ekstraksi. Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 12(1), 55–65.
Weaver, C. 1996. The Food Chemistry Laboratory. CRC Press, New York.
Winata, E. W., dan Yunianta. 2015. Ekstraksi antosianin buah murbei (Morus alba l.) metode ultrasonic bath (kajian waktu dan rasio bahan : pelarut). Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 3(2), 773–783.