Peran kecerdasan emosional dan kecerdasan adversitas terhadap tingkat kecemasan pada dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Abstract
Pada setiap peningkatan jenjang pendidikan akan ada perubahan lingkungan, sehingga dibutuhkan kemampuan penyesuaian diri terhadap perubahan yang terjadi. Adanya tuntutan untuk lebih mandiri, tuntutan dari orangtua, serta perubahan lingkungan dapat menimbulkan kecemasan, terlebih pada dokter muda yang harus menerapkan langsung kepada pasien ilmu yang telah didapatkan selama pre klinik. Banyak faktor yang dapat berperan dalam menurunkan taraf kecemasan dokter muda diantaranya adalah kemampuan mengendalikan emosi dan kemampuan untuk bertahan dalam menghadapi situasi yang dapat menimbulkan kecemasan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui peran kecerdasan emosional dan kecerdasan adversitas terhadap tingkat kecemasan pada dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Subjek penelitian ini berjumlah 71 mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang sedang menjalankan tahap profesi pada tahun 2019. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi ganda. Hasil uji regresi ganda menunjukkan nilai koefisien regresi 0,743 dengan nilai koefisien determinasi 0,533 dan signifikansi 0,000 dengan koefisien beta terstandarisasi pada variabel kecerdasan emosional -0,389 dan kecerdasan adversitas -0,407. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan adversitas bersama-sama berperan menurunkan taraf kecemasan pada dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Downloads
References
Arikunto, S. (1988). Statistik jilid i. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Azwar, S. (2014). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2017). Dasar-dasar psikometrika. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dwika, D., Y., Zulharman., & Hamidy. (2014). Hubungan pengalaman berorganisasi dengan tingkat adversity quotient (AQ) pada mahasiswa angkatan 2012 fakultas kedokteran Universitas Riau. JOM FK, 1(2).
Field, A. (2009). Discovering Statistics Using SPSS. London: Sage Publications Ltd
Fikry, T., R., &Khairani, M. (2017). Kecerdasan emosional dan kecemasan mahasiswa bimbingan skripsi di Universitas Syiah Kuala. JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa, 1(2), 108-115.
Ghufron, M., N., & Risnawati, R., S. (2014). Teori-teori psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Goleman, D. (2005). Working with emotional intelligence: kecerdasan emosi untuk mencapai puncak prestasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Goleman, D. (2009). Emitional Intelligence. Kecerdasan Emosional Mengapa EI Lebih Penting daripada IQ. Jakata: PT Gramedia Pustaka Utama.
Goleman, D. (2015). Emotional intelligence. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Goleman, D. (2016). Kecerdasan Emosional. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Green, A. (2006). Effective personal communication skills for public relation. Philadelphia: Kogan Page Limited.
Konsil Kedokteran Indonesia. (2012). Standar pendidikan profesi dokter Indonesia. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia.
Nevid, J. S., Rathus, S. Greene, B. (2005). Psikologi abnormal. Surabaya: Erlangga.
Nuraini, D., E. (2013). Kecerdasan emosi dan kecemasan menghadapi pensiun pada PNS. Ejournal Psikologi, 1(3), 324-331
Nurgiyanto, S., Gunawan & Marzuki. (2009). Statistik terapan (untuk penelitian ilmu sosial). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Perdana, F., S. (2017). Pengaruh kecerdasan emosi terhadap kecemasan menghadapi ulangan akhir semester pada siswa kelas X SMK Negeri 3 Yogyakarta. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan Konseling. 3(9).
Pradnyaswari, A., A., A., & Budisetyani, I., G., A., P., W. (2018). Hubungan kecerdasan emosional dengan kecemasan bertanding pada atlet softball remaja putri di Bali. Jurnal Psikologi Udayana, 5(1), 218-225.
Puspitasari, R., T. (2013). Adversity quotient dengan kecemasan mengerjakan skripsi pada mahasiswa. Jurnal Online Psikologi, 1(2), 299-310.
Rachmady, T., M., N., &Aprilia, E., D. (2018). Hubungan adversity quotient dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada fresgraduate Universitas Syiah Kuala. Jurnal Psikogenesis, 6(1).
Rumintang, A. (2019). Studi Pendahuluan: Peran kecerdasan emosional dan kecerdasan adversitas terhadap tingkat kecemasan pada dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Denpasar. Tidak dipublikasikan.
Rustika, I M. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik pada remaja. (Disertasi tidak dipublikasikan). Program Doktor Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Sarwono, S., W. (2011). Psikologi Remaja. Jakart: Rajawali Pers..
Stoltz, P., G. (2000). Adversity quetiont: mengubah hambatan menjadi peluang. Jakarta: PT Grasindo.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.
Upadianti, L., P., S., & Indrawati, E. (2018). Hubungan antara adversity intelligence dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir departemen teknik perencanaan wilayah kota dan teknik eklektro Universitas Diponogoro. Jurnal Empati, 7(3), 111-120.
Willda, T., Nazriati, E., & Firdaus. (2016). Hubungan Resiliensi Diri terhadap Tingkat Stres pada Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Kedokteran, 3(1), 1- 9.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).