HUBUNGAN SIKAP TERHADAP AYAHAN DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PEREMPUAN HINDU BALI DI DESA ADAT LEGIAN

  • Ni Luh Christina Prapmika Jayanti Universitas Udayana
  • Luh Made Karisma Sukmayanti Suarya Universitas Udayana

Abstract

Setiap perempuan yang menikah dengan laki-laki Hindu Bali dan beragama Hindu, akan secara langsung melaksanakan social roles (peran sosial) dengan tanggung jawab melaksanakan ayahan, selain melaksanakan peran sebagai ibu rumah tangga dan bekerja. Ayahan adalah wajib kerja atau tugas yang harus dilaksanakan oleh krama banjar atau krama desa, baik kegiatan adat, kegiatan agama maupun kegiatan sosial kemasyarakatan. Frekuensi pelaksanaan ayahan di Desa Adat Legian yang cenderung tinggi, dengan penerapan yang cukup kompleks dan diasumsikan menyebabkan ketidakseimbangan dalam peran yang dimiliki perempuan Hindu Bali, dapat memunculkan sikap yang negatif terhadap ayahan pada perempuan Hindu Bali di Desa Adat Legian dan diyakini berhubungan dengan kesejahteraan psikologis perempuan Hindu Bali. Sebaliknya, ketika perempuan Hindu Bali di Desa Adat Legian dengan ikhlas dan merasa bahagia melaksanakan ayahan yang cukup kompleks, akan memunculkan sikap positif terhadap ayahan yang dapat berhubungan dengan kesejahteraan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan postif antara sikap terhadap ayahan dengan kesejahteraan psikologis pada perempuan Hindu Bali di Desa Adat Legian dan seberapa besar sikap terhadap ayahan berkontribusi terhadap kesejahteraan psikologis pada perempuan Hindu Bali di Desa Adat Legian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan analisis regresi sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan skala penelitian yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya kepada 221 perempuan Hindu Bali di Desa Adat Legian. Data penelitian mengikuti distribusi normal dan linear. Hasil dari penelitian ini menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0.180 dan probabilitas 0.007 (p<0.05). Hal ini berarti ada hubungan positif antara sikap terhadap ayahan dengan kesejahteraan psikologis perempuan Hindu Bali di Desa Adat Legian. Sumbangan dari variabel sikap terhadap ayahan terhadap kesejahteraan psikologis adalah sebesar 3.2%.


Kata Kunci: sikap, ayahan, kesejahteraan psikologis, perempuan Hindu Bali, Legian.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmar, A. S. (2011). Regresi Linier Sederhana. Diambil kembali dari ansarisaleh.web.id: http://ansarisaleh.web.id/userfiles/Regresi%20Linier%20Sederhana%20dengan%20SPSS.pdf
Antara, I. K. (2013). Revitalisasi Pasidikaran Di Bali. Denpasar: Padma Wrtti.
Apollo, & Cahyadi, A. (2012). Konflik Peran Ganda Perempuan Menikah yang Bekerja Ditinjau dari Dukungan Sosial Keluarga dan Penyesuaian Diri . Widya Warta No.2, 257.
Apriani, F. (2013, Juni). Berbagai Pandangan Mengenai Gender dan Feminisme. Diambil kembali dari portal.fisip-unmul.ac.id: http://portal.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/06/GENDER_FEMINISME%20(06-10-13-07-50-50).pdf
Ariyani, L. P. (2014). Women's Empowerment Through Bussiness of Banten in Bali. Review of Integrative Bussiness and Economics Research, 32-33.
Arwati, N. M. (1993). Swadharma Ibu Dalam Keluarga Hindu. Denpasar: Upada Sastra.
Astuti, A. W. (2013). Peran Ibu Rumah Tangga dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga. Diambil kembali dari lib.unnes.ac.id: http://lib.unnes.ac.id/17160/1/1201408037.pdf
Azwar, S. (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Banaji, M. R., & Heiphetz, L. (2010). Handbook of Social Psychology. John Wiley & Sons, Inc.
Binham, R. (2012, Juni 10). Sikap Negatif: Penghancur Kesuksesan. Diambil kembali dari Cafe Motivasi: http://cafemotivasi.com/sikap-negatif-penghancur-kesuksesan/
Chairul Furqon, S. M. (2003). Konflik dan Stres dalam Organisasi. Diambil kembali dari file.upi.edu: http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/197207152003121-CHAIRUL_FURQON/Artikel-konflik_%26_stres_dalam_organisasi.pdf
Cohen, S., & Syme, S. L. (1985). Issues in The Study and Application of Social Support. Social Support and Health, 20.
Crites, S. L., Fabrigar, L. R., & Petty, R. E. (1994). Measuring the Affective and Cognitive Properties of Attitude: Conceptual and Methodological Issues. Personality and Social Psychology Buletin.
Damayana, I. W. (2011). Menyama Braya (Studi Perubahan Masyarakat Bali). Doctor of Development Studies, 138.
Darmana, K. (2008). Majejahitan dan Wanita Bali Bagaikan Mata Uang Dari Perspektif Pendekatan Etnosains. Jurnal Studi Jender Srikandi, 3-4.
Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2008). Hedonia, Eudaimonia, and Well-Being: an Introduction. Journal of Happiness.
Dinas Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata. (2002). Kedudukan dan Peranan Wanita Dalam Kebudayaan Bali. Denpasar.
Dyah Pratiwi Ningrum, K. M. (2012). Perbedaan Tingkat Stres Antara Pria dan Wanita Penderita Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Majalah Kesehatan FKUB, 2-3.
Eagly, A., & Chaiken, S. (1993). The Psychology of Attitudes. Florida: Paperback.
Elquist, M. (2004). Marital Satisfaction And Equity In Work/Family Responsibilities In Dual-Earner Shift Workers. Papers Of The Western Family Economics Association vol 19, 70-84.
Ester Lianawati, P. M. (2009). Konsep Kesejahteraan Psikologis Pada Perempuan Asmat (Studi Pada Perempuan Asmat di Timika). Proceeding PESAT Universitas Gunadarma Vol. 3.
Fahmi, R. (2011). Realitas Budaya Masyarakat Bali dalam Novel "Sukreni Gadis Bali" Karya A.A. Pandji Trisna. Jurnal Artikulasi Vol.12 No.2, 878.
Fawcett, M. (2009). Learning Through Child Observation. London and Philadelpia: Jessica Kinsley Publisher.
Handayani, S. L. (2011). Perbedaan Psychological Well-Being Ditinjau Dari Strategi Self-Management Dalam Mengatasi Work-Family Conflict Pada Ibu Bekerja. Jurnal Wacana Psikologi Vol. 3 No. 6, 45.
Indartono, S. (2000). Aplikasi Sistem Kompensasi dan Kepuasan Karyawan pada PT Kuala Pelabuhan Indonesia Irianjaya. Thesis Program Pascasarjana Universitas Gadjahmada, 11.
Ismail, Z. (2012). Religiosity and Psychological Well-Being. International Journal of Bussiness and Social Science Vol.3 No.11, 25.
Jayanti, N. L. (2013, November 16-25). Studi Pendahuluan Sikap Terhadap Ayahan Pada Perempuan Hindu Bali Di Desa Adat Legian. (Santi, Dwi, Ratih, Ketut, N. Budiyanti, Suratmini, & Hana, Pewawancara)
Jayanti, N. L. (2014, Februari 20). Ngayah Di Desa Adat Kawan, Bangli. (I. W. Wira, Pewawancara)
Jayanti, N. L. (2014, Februari 13). Ngayah Di Desa Adat Legian. (I. W. Suendha, Pewawancara)
Judd, C. M., & Krosnick, J. A. (1982). Attitude Centrality, Organization, and Measurement. Journal of Personality and Social Psychology.
Kalat, J. W. (2005). Introduction to Psychology. Singapore: Thomson Learning.
Khokhar, A. (2014). Women Over Forty. Yogyakarta: PT. Kanisius.
Kumboyono, Fathoni, M., & Ningrum, D. P. (2012). Perbedaan Tingkat Stres antara Pria dan Wanita Penderita Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Majalah Kesehatan FKUB.
Kurniawati, D. (2009, Juni 30). Putri: Pemilihan Identitas Sebagai Resistensi Terhadap Dominasi Patriarki. Diambil kembali dari www.lontarui.ac.id: http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/122819-T%2026184-Putri%20pemilihan-HA.pdf
Lianawati, E. (2008). Kesejahteraan Psikologis Istri Ditinjau Dari Sikap Peran Gender Pada Pasutri Muslim. Jurnal Psikologi Volume 2, No.1, Fakultas Psikologi Universitas Kristen Krida Wacana, 30.
Lianawati, E., & Merdekawati, P. (2009). Konsep Kesejahteraan Psikologis Pada Perempuan Asmat (Studi Pada Perempuan Asmat di Timika). Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur, & Sipil) Vol. 3. Yogyakarta: Universitas Gunadarma.
Mahdi, A. (2008, Januari 1). Benarkah Belenggu Adat Mengungkung Potensi Profesionalisme Manusia Bali? Diambil kembali dari Alim Mahdi Web Site: http://www.alimmahdi.com/2001/01-benarkah-belenggu-adat-mengungkung.html
Maio, G. R., & Haddock, G. (2010). The Psychology of Attitudes and Attitude Change. London: SAGE Publication Ltd.
Marbun, G. (2008, Februari). Perbedaan Coping Stress Pada Pria dan Wanita Dalam Pernikahan. Diambil kembali dari repository.usu.ac.id: http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/23622/Cover.pdf?sequence=4
Mardiah, D. (2009, Juni). Hubungan antara Stres dengan Psychologycal Well-Being pada Isteri Karyawan Perkebunan Kelapa Sawit. Diambil kembali dari repository.usu.ac.id: http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/19871/Cover.pdf;jsessionid=A1728554C52C034AF5348E74E85F9CDF?sequence=7
Mawaddah, S. (2014, Mei 19). Menelaah Psychological Well-Being. Diambil kembali dari Web Unair: http://silmmi-fpsi11.web.unair.ac.id/artikel_detail-102312-tugas%20humanistik-Menelaah%20Psychological%20WellBeing.html
Millatina, A., & Yanuvianti, M. (2015). Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Psychological Well-Being pada Wanita Manopause (di RS Harapan Bunda Bandung). (hal. 302). Bandung: Unisba.
Moser, C. O. (2003). Gender Planning and Development: Theory, Practice and Training. New York: the Taylor & Francis e-Library.
Mulia, I. M. (2012). Perempuan Bali Dalam Aktivitas Religius. Perempuan Bali Dalam Aktivitas Religius, 1.
Myers, D. G. (2010). Social Psychology. Salemba Humanika.
Nakatani, A. (1997). Private or Public?: Defining Female Roles in the Balinese Ritual Domain. Southeast Asean Studies, Vol. 34, No. 4.
Nanda, D. I. (2012). Hubungan Loneliness dan Psychological Well Being pada Dewasa Muda Lajang yang Berkarir. Thesis Binus.
Nila, O. (2011, Maret 12). Sekaa Teruna Teruni Putra Sesana. Diambil kembali dari Binginbanjah: http://binginbanjah.wordpress.com/2011/03/12/definisi-ngayah-adat/
Notodisuryo, P. R. (1997). Kesejahteraan Psikologis Perempuan Dewasa Muda Yang Mengalami Perceraian Orang Tua (Penelitian Deskriptif Terhadap 5 Orang Responden). Lontar UI.
Papalia, D., Olds, S., & Feldman, R. (2004). Human Development. New York: The McGraw-Hill Companies.
Pasaribu, R. B. (2012, September). Teknik Pengumpulan Data. Diambil kembali dari Rowlandpasaribu.com: http://rowlandpasaribu.files.wordpress.com/2012/09/teknik-pengumpulan-data.pdf
Pinquart, M., & Sorensen, S. (2000). Gender Differences in Self-Concept and Psychologycal Well-Being in Old Age: A Meta-Analysis. Journal of Gerontology: Psychological Sciences, 20.
Purawati, N. K. (2011). Pergulatan Perempuan Tukang Suun Pasar Badung, Kota Denpasar: Sebuah Kajian Budaya. PPS Unud.
Purwanto. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Putra, I. N. (2007). Wanita Bali Tempoe Doeloe Perspektif Masa Kini. Denpasar: Pustaka Larasan.
Rahayu, M. A. (2008). Psychologycal Well-Being Pada Istri Kedua Dalam Pernikahan Poligami (Studi Kasus Pada Dewasa Muda). Lontar UI, 13-17.
Rahman, A. A. (2013). Psikologi Sosial Integrasi Pengetahuan Wahyu dan Pengetahuan Empirik. Jakarta: Rajawali Pers.
Raka, I. G., Mandra, I. K., & Keneng, I. K. (1980). Awig Awig Desa Adat Legian. Badung.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2003). Organizational Behavior. Arizona: Pearson Education.
Roothman, B., Kirsten, D. K., & Wissing, M. P. (2003). Gender Differences in Aspects of Psychological Well-Being. South African Journal of Pshychology, 216.
Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). Self-Determination Theory and The Facilitation of Intrinsic Motivation, Social Development, and Well-Being. The American Psychological Association Vol. 55 No. 1, 68-78.
Ryff, C. D. (1989). Hapiness is Everything , or is it? Explorations on The Meaning of Psychological Well-Being. Journal of Personality and Social Psychology.
Ryff, C. D. (1995). Psychological Well-Being in Adult Life. American Psychological Society, 101.
Ryff, C. D., & Keyes, C. L. (1995). The Structure of Psychological Well-Being Revisited. Journal of Personality and Social Psychology Vol. 69 No. 4, 719-727.
Ryff, C. D., & Singer, B. (1996). Psychological Well-Being: Meaning, Measurement, and Implications for Psychoterapy Research. Psychoter Psychosom Vol. 65, 14-23.
Setia, P. (2008, Desember 1). Ngayah Adat. Diambil kembali dari Majalah Raditya Online: http://okanila.brinkester.net/raditya/BaliShowfull.asp?ID=229
Situmorang, H. (2008, September 13). Menoleh Budaya Malu Masyarakat Jepang untuk Lebih Mengenal Indonesia. Diambil kembali dari usu.ac.id: http://www.usu.ac.id/id/files/pidato/ppgb/2008/ppgb_2008_hamzon_situmorang.pdf
Situmorang, N. Z. (2011). Gaya Kepemimpinan Perempuan. Proceeding PESAT Vol. 4 Oktober 2011 (hal. 129). Depok: Universitas Gunadarma.
Subali, I. B. (2008). Wanita Mulia Istana Dewa. Surabaya: Paramita.
Subiantoro, E. (2001). Perempuan Dan Perkawinan: Sebuah Pertaruhan Eksistensi Diri . Jurnal Perempuan Vol 22, 7-18.
Sudantra, K. (2011, Oktober 5). Perkara-perkara yang ditangani hakim perdamaian desa. Diambil kembali dari sudantra.blogspot.com: http://sudantra.blogspot.com/2011/10/peradilan-desa-adat-di-bali-5.html
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukeni, N. N. (2010). Hegemoni Negara Dan Resistensi Perempuan. Denpasar: Udayana University Press.
Surata, I. N. (2011). Penerapan Sanksi Adat oleh Desa Pakraman dalam Pengelolaan Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Journal Widyatech, 63.
Surpha, I. W. (2012). Seputar Desa Pekraman Dan Adat Bali. Denpasar: Pustaka Bali Post.
Suryani, L. K. (2001). Perempuan Bali Kini. Denpasar.
Susanti. (2012). Hubungan Harga Diri dengan Psychological Well Being pada Wanita Lajang Ditinjau dari Bidang Pekerjaan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012), 3.
Toponindro, G. (2012). Membangun Dukungan Sosial di Tempat Kerja Melalui Pelatihan Emphatic Listening Skill dan Constructive Feedback Skill Sebagai Upaya Menurunkan Burnout pada Pengasuh Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) 'X' Jakarta. 17.
Trismiati. (2004). Perbedaan Tingkat Kecemasan antara Pria dan Wanita Akseptor Kontrasepsi Mantap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. PSYCHE.
Venhoven, R. (2006). How Do We Asses How Happy We Are? Tenets, Implications, and Tenability of Three Theories. New Directions in The Study of Happiness: United State and International Perspectives, (hal. 6).
Wahyuningsih, A., & Surjaningrum, E. R. (2013). Kesejahteraan Psikologis pada Orang dengan Lupus (Odapus) Wanita Usia Dewasa Awal Berstatus Menikah. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Vol. 2 No. 01, 5-6.
Wardani, E. H. (2009, Desember 17). Belenggu Belenggu Patriarki: Sebuah Pemikiran Feminisme Psikoanalisis Toni Morrison dalam The Bluest Eye. Diambil kembali dari www.eprints.undip.ac.id: http://eprints.undip.ac.id/6769/1/BELENGGU_BELENGGU_PATRIARKI_SEBUAH_PEMIKIRAN_FEMINISME_PSIKOANALISIS_TONI_MORRISON_DALAM_THE_BLUEST_EYE.pdf
Wati, N. N. (2008). Ngayah: Transformasi Nilai Sosial. Jurnal ISI, 306.
Wiasti, N. M. (2011). Perempuan Berpeluh yang Tak Mengeluh: Studi tentang Perempuan Pedagang Sayur di Pasar Baturiti, Tabanan, Bali. Piramida, 15-16.
Widana, I. G. (2013). Revisi Awig - Awig Adat untuk Memperkuat Umat. Diambil kembali dari Hukum Hindu: http://hukumhindu.blog.com/2012/03/16/revisi-awig-awig-adat-untuk-memperkuat-umat/
Windia, W. P. (2009, Februari 7). Pelaksanaan Sanksi Adat Kesepekang di Desa Pekraman. Diambil kembali dari Pusat Penelitian Customary Law Universitas Udayana: http://customarylaw.unud.ac.id/ind/?p=47
Zumria, S. (2012). Cinderella Complex pada Wanita yang Berhenti Bekerja dan Tetap Bekerja Pasca Menikah. Diambil kembali dari repository.upi.edu: http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_psi_0704463_chapter1.pdf
Published
2018-06-30
How to Cite
JAYANTI, Ni Luh Christina Prapmika; SUARYA, Luh Made Karisma Sukmayanti. HUBUNGAN SIKAP TERHADAP AYAHAN DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PEREMPUAN HINDU BALI DI DESA ADAT LEGIAN. Jurnal Psikologi Udayana, [S.l.], p. 114-125, june 2018. ISSN 2654-4024. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/40405>. Date accessed: 19 nov. 2024.
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>