GAMBARAN PENERIMAAN IBU DENGAN ANAK AUTISME SERTA PENERAPAN TERHADAP DIET BEBAS GLUTEN DAN KASEIN
Abstract
Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif yang berawal sebelum anak berusia 2,5 tahun yang ditandai dengan masalah dalam kemampuan sosial dan emosional, kekurangan komunikasi, dan adanya tindakan repetitif dan ritualistik. Penerimaan dari orangtua yang memiliki anak dengan autisme diperlukan agar anak dengan autisme mendapat penanganan yang tepat, sehingga prognosis anak dapat membaik. Salah satu penanganan atau terapi yang dapat diberikan bagi anak dengan autisme adalah diet bebas gluten dan kasein. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran penerimaan ibu dengan anak autisme, serta melihat bagaimana penerapan diet bebas gluten dan kasein untuk anak dengan autisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Responden dalam penelitian ini adalah dua orang ibu yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data terhadap kedua responden dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini adalah kedua ibu telah menunjukkan penerimaan terhadap anak dengan autisme, namun hanya satu satu orang ibu yang menerapkan diet bebas gluten dan kasein. Perbedaan tersebut akan dijelaskan dalam tiga tema besar penelitian ini, yaitu gambaran penerimaan orangtua dengan anak autisme, penerapan diet bebas gluten dan kasein, dan faktor lain yang mendukung penerapan diet bebas gluten dan kasein.
Kata kunci: Penerimaan orangtua, autisme, diet bebas gluten dan kasein
Downloads
References
Ali, Yasser. (2015, Oktober 7). Kejam! Ayah ini tega bunuh anaknya yang autis karena lelah mengurusnyaI. Diunduh dari news.detik.com: https://news.detik.com/berita/3038883/kejam-ayah-ini-tega-bunuh-anaknya-yang-autis-karena-lelah-mengurusnya#top
Agustikasari, D. (2016). Penerimaan orangtua kandung pada anaknya yang penyandang autis. (Naskah publikasi). Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Aritonang, E., Pardede, A., & Ervika, E. (2009). Pengetahuan, sikap dan tindakan ibu dalam pola makan anak penderita autis di yayasan tali kasih. Jurnal Kedokteran Indonesia, 1(1), 102-107.
Astutik, S. (2014). Penerimaan orangtua terhadap anak berkebutuhan khusus. (Skripsi tidak dipublikasi). Program Studi Psikologi Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Davison, G. C., Neale, J. M., & Kring, A. M. (2014). Psikologi abnormal edisi ke-9. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Fakhiroh, E. (2011). Studi deskriptif mengenai penerimaan dan perlakuan orangtua serta keluarga pada anak autis. (Skripsi tidak dipublikasi). Program Studi Psikologi Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Futuhiyat. (2004). Hubungan antara pengetahuan orangtua tentang autisme dengan sikap penerimaan orangtua terhadap anak penyandang autistik. (Skripsi tidak dipublikasi). Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Gandy, J. W., Madden, A., & Holdsworth. (2016). Gizi dan dietika edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
Ginting, S. A., Ariani, A., & Sembiring, T. (2004). Terapi diet pada autisme. Sari Pediatri, 6 (1), 47-51.
Gunarsa, S. D., & Gunarsa , Y. D. (2008). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Hallahan, D. P., Kauffman, J. M., & Pullen, P. C. (2009). Exceptional learners an introduction to special education. United States of America: Pearson Education, Inc.
HIMPSI. (2010). Kode etik psikologi Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia
Hurlock, E. B. (1978). Child development 6th edition. New York: McGraw-Hill Book Company.
Hurlock, B. E. (1980). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang kehidupan edisi keenam. Jakarta: Erlangga.
Ismail, Idris. (2015, Desember 3). Tega, bocah autis asal pijay ditelantarkan orangtuanya. Diunduh dari aceh.tribunnews.com: http://aceh.tribunnews.com/2015/12/03/tega-bocah-autis-asal-pijay-ditelantarkan-orang-tuanya
K. K. (2012, April 16). KEMENKES peringati hari autis internasional. Dipetik April 06, 2016, dari depkes.go.id: http://www.depkes.go.id/article/print/1881/kemenkes-peringati-hari-autis-international.html
Liputan 6. (2013, April 2). Segalanya harus ekstra untuk anak autis. Diunduh dari health.liputan6.com: http://health.liputan6.com/read/549979/segalanya-harus-ekstra-untuk-anak-autis?source=search
Liputan 6. (2013, April 2). Ada loh took khusus makanan dan minuman bebas gluten dan kasein. Diunduh dari health.liputan6.com: http://health.liputan6.com/read/550660/ada-lho-toko-khusus-makanan-dan-minuman-bebas-gluten-dan-casein?source=search
Lord, S. (2009). Getting your kid on a gluten-free casein-free diet. London: Jessica Kingsley Publishers.
Melisa, F., & Hazliansyah. (2013, April 9). 112.000 anak Indonesia diperkirakan menyandang autisme. Diunduh dari republika.co.id: http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/09/mkz2un-112000-anak-indonesia-diperkirakan-menyandang-autisme
Moleong, L. J. (2014). Metode penelitian kualitatif edisi revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mukhfi, Nugraheni, S. A., & Kartini, A. (2014). Hubungan praktek pengaturan diet dengan perilaku emosionalpada penyandang autism spectrum disorder (ASD) usia 3-7 tahun di kota depok. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-journal), 02, 1-8.
Mulyaningsih, Fitri. (2008). Hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi balita dan pola makan balita terhadap status gizi balita di kelurahan Srihardono kecamatan Pundong. (Skripsi tidak dipublikasi). Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Mutianingrum, A. (2013). Hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian diet bebas gluten, kasein dan status gizi pada anak autis. (Skripsi tidak dipublikasi). Program Studi Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Poerwandari, E. K. (1998). Pendekatan kualitatif dalam penelitian psikologi. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi.
Pratiwi, R. A., & Dieny, F. F. (2014). Hubungan skor frekuensi diet bebas gluten bebas casein dengan skor perilaku autis.Journal of Nut rition College, 3, 34-42.
Puspita, D. (2004). Makalah : Peran keluarga pada penanganan individu autistik. Jakarta: Yayasan Autis Indonesia.
Priherdityo, Endro. (2016, April 7). Indonesia masih ‘gelap’ tentang autisme. Diunduh dari cnnindonesia.com: http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160407160237-255-122409/indonesia-masih-gelap-tentang-autisme/
Rachmayanti, S., & Zulkaida, A. (2007). Penerimaan diri orangtua terhadap anak autisme dan peranannya dalam terapi autisme. Jurnal Psikologi, 1, 1-11.
Ramadayanti, S. (2012). Perilaku pemilihan makanan dan diet bebas gluten bebas kasein pada anak autis. Artikel Penelitian , 1-25.
Rufaidah, N. (2014). Penerimaan diri orangtua tunggal yang mempunyai anak autis. (Skripsi tidak dipublikasi). Program studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Rupu, N. Y. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan orangtua anak retardasi mental di SLB negeri pohuwato. Jurnal Keperawatan , 1-14.
Santrock, J. W. (2007a). Perkembangan anak edisi kesebelas jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga .
Santrock, J. W. (2007b). Perkembangan anak edisi kesebelas jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Satori, D. & Komariah, A. (2011). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Soedjatmiko. (2001). Deteksi dini gangguan tumbuh kembang balita. Sari Pediatri, 3(3), 175-188.
Soetjiningsih, & Ranuh, I. G. (2015). Tumbuh kembang anak edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
Sofia, A. D., Ropi, H., & Mardhiyah, A. (2012). Kepatuhan orang tua dalam menerapkan terapi diet gluten free casein free pada anak penyandang autisme di yayasan pelitan hafizhdan SLBN cileunyi bandung. ejournal, 1(1), 1-15.
Straus, M. A., & Brown, B. W. (1978). Family measurement techniques abstracts of published instruments, 1935-1974. Don Mills: Canada by Burns & Maceachern.
Suara Indonesia. (2017, Januari 6). Anak ditelantarkan di Bengkulu, komnas perlindungan anak: ini kejahatan kemanusiaan. Diunduh dari suaraindonesia-news.com: http://suaraindonesia-news.com/anak-diterlantarkan-di-bengkulu-komnas-perlindungan-anak-ini-kejahatan-kemanusiaan/
Sudarmintawan, S. I. (2016). Studi pendahuluan mengenai penerapan diet bebas gluten dan kasein di Pusat Layanan Autis (PLA) Kota Denpasar pada tahun 2016. (Naskah tidak dipublikasikan). Denpasar: Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Sugiyono, P. D. (2014). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: CV Alfabeta.
Syarifah, F. (2014, April 02). Jumlah anak autis semakin banyak. Dipetik April 06, 2016, dari health.liputan6.com: http://health.liputan6.com/read/2031441/jumlah-anak-autis-semakin-banyak
Webster-Gandy, J., Madden, A., & Holdsworth, M. (2016). Gizi & Dietetika (A Handbook of Nutrition and Dietetics) Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Whiteley, P., Earnden, M., & Robinson, E. (2014). Autism: exploring the benefit of a gluten- and casein-free diet . New York: Routledge.
Woolfson R. C.(2003). Persaingan saudara kandung. London, Octopus Publishing Group.
Yuliono, M. M. (2013). Memahami pengalaman komunikasi pengasuhan anak dalam extended family. 1-13.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).