Tingkat Pencemaran Berdasarkan Angka Lempeng Total Bakteri pada Limbah Peternakan Babi di Kabupaten Badung, Bali
Abstract
Usaha peternakan babi telah menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat pedesaan. Limbah kotoran ternak babi dapat menimbulkan masalah pencemaran lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Kontaminasi mikroba pada lingkungan ternak merupakan salah satu ancaman bagi kesehatan dan kehidupan hewan yang paling besar selama periode pemeliharaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah Angka Lempeng Total Bakteri (ALTB) yang terdapat pada limbah babi di wilayah Kabupaten Badung. Penelitian ini merupakan penelitian observasional serta pemilihan lokasi peternakan dilakukan secara purposive sampling. Lokasi pengambilan sampel di Kabupaten Badung terdiri atas Kecamatan Mengwi, Kecamatan Petang, Kecamatan Abiansemal dan Kecamatan Kuta Utara. Jumlah peternakan yang disampling di setiap kecamatan adalah tiga peternakan. Volume sampel yang diambil di setiap peternakan sebanyak 500 mL, kemudian dari tiga peternakan tersebut dilakukan komposit menjadi satu sampel. Metode yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri pencemar yaitu menggunakan metode tuang (pour plate method). Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat Angka Lempeng Total Bakteri dalam limbah peternakan babi di Kabupaten Badung dengan jumlah bakteri pada peternakan babi di Kecamatan Mengwi sebesar 290 x 109 CFU/mL, Kecamatan Petang 282 x 109 CFU/mL, Kecamatan Abiansemal 245 x 109 CFU/mL dan Kecamatan Kuta Utara 186 x 109 CFU/mL. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa air limbah peternakan babi di empat kecamatan di Kabupaten Badung mengandung bakteri pencemar dalam jumlah besar.