PENGUJIAN EFEK HIPOGLIKEMIK LEDOK INSTAN SECARA IN VIVO
Abstract
Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat dunia pada saat ini. Pengendalian tingginya kadar glukosa darah pada penderita DM sangatlah penting untuk menghindari komplikasi yang lebih lanjut. Melalui diet yang cukup, aktivitas fisik yang sesuai, penggunaan bahan yang bersifat hipoglikemik dan keseimbangan asupan makronutrien dan mikronutrien diharapkan dapat tetap menjaga konsentrasi glukosa darah pada level normal. Untuk itu perlu dicari bahan pangan yang bersifat hipoglikemik dalam managemen diet penderita DM. Ledok instan adalah hasil pengembangan ledok yaitu pangan tradisional Nusa Penida, Bali, berupa bubur yang dibuat dari jagung, ubi kayu, kacang-kacangan, sayuran dan bumbu. Ledok instan berpotensi dikembangkan menjadi pangan fungsional, karena selain mengandung zat gizi yang cukup, juga mengandung komponen bioaktif yaitu serat pangan. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan ledok instan menjadi pangan fungsional untuk bisa digunakan sebagai pangan diet bagi penderita DM, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui efek hipoglikemik ledok instan secara in vivo. Penelitian menggunakan Control Group Post Test Design pada hewan coba tikus Wistar. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan yaitu P0 (tanpa injeksi alloxan + pakan standar), P1 (injeksi alloxan + pakan standar), P2 (injeksi alloxan + pakan standar + ledok instan 15 %) dan P3 (injeksi alloxan + pakan standar + ledok instan 30 %). Perlakuan diulang sebanyak enam kali (masing-masing perlakuan terdiri dari 6 ekor tikus). Pengujian dilakukan selama 30 hari. Penimbangan berat badan dan analisis kadar gula darah tikus dilakukan sebelum diberikan pakan perlakuan (hari ke-0), 3 hari setelah diinjeksi alloxan (hari ke-1) dan pada hari ke 30. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus yang diberikan campuran pakan yang mengandung ledok sebanyak 15 % dan 30 % selama 30 hari dapat menurunkan kadar glukosa darah berturut-turut 66,96 % dan 15,60 % dan ini menunjukkan ledok bersifat hipoglikemik.