Subjective well-being pada waria Drag Queen di Bali
Abstract
Banyaknya kasus kekerasan pada kelompok gay dan waria di Indonesia menunjukkan bahwa keberadaan LGBT, khususnya kaum waria, masih belum dapat diterima seutuhnya oleh sebagian masyarakat di Indonesia. Bali adalah salah satu daerah yang masih banyak ditemukan kelompok waria yang salah satunya yaitu Drag queen, sebagai penghibur wisatawan yang berkunjung ke bar atau club malam Bali. Drag queen menampilkan diri sebagai seorang wanita lengkap dengan pakaian dan atribut yang glamour untuk menghibur penonton, secara langsung harus coming out dimasyarakat, sehingga diasumsikan memiliki subjective well-being yang tinggi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Responden penelitian adalah lima orang waria yang berprofesi sebagai drag queen dan dua significant other, dengan teknik pengumpulan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara semi terstruktur dan observasi. Analisis data dilakukan dengan theoretical coding yaitu open coding, axial coding dan selective coding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam temuan yang menggambarkan subjective well-being pada drag queen yaitu kepuasan hidup, harga diri, pengalaman hidup, hubungan romantis dengan pasangan, keluarga, dan agama.
Downloads
References
Al-Maqassary, A. (1998). Psikologi keluarga (families psychology). Diakses dari http://www.psikologimania.co.cc/2010/04/psikologi- keluarga-families-psychology.html.
Anggreni, S. (2014). Kesejahteraan subjektif pria dengan orientasi seksual sejenis (studi kasus pada tiga pria gay di kota bandung). Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Anik, L., et al. (2009). Feeling good about giving : the benefit and costs of self-interested charitable behavior. Working Paper, 10-012. Diakses dari http://www.hbs.edu/faculty/Publication%20files/10. 012.pdf.
Ariyanto & Triawan, R. (2012). Hak kerja waria tanggung jawab negara. Jakarta: Arus Pelangi.
Ashari, O.B., & Dahriyanto, L.F. (2016). Apakah orang miskin tidak bahagia? Studi fenomenologi tentang kebahagiaan di Dusun Deliksari. Scientific Journal of Universitas Negeri Semarang, 8(1).
Atmojo, K. (1986). Kami bukan lelaki - sebuah sketsa kehidupan kaum waria. Jakarta: PT Temprin.
Azmi, K. R. (2015). Enam kontimun dalam konseling transgender sebagai alternative solusi untuk konseli LGBT. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling, 1, 50-57.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali. (2019). Kunjungan wisatawan domestik ke Bali per bulan, 2004-2018. Diakses dari https://bali.bps.go.id/statictable/2018/02/09/29/kunjungan-wisatawan-domestik-ke-bali-per-bulan-2004-2018.html
Bandura, A. (1977). Social learning theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
Baron & Byrne. (2000). Social psychology (9th Edition). Massachusetts: A Pearson Education Company.
Benarnews. (2016). Mister & Miss Gaya Dewata, melawan stigma terhadap LGBT. Diakses dari https://www.benarnews.org/indonesian/berita/lawan-stigma-lgbt-11232016115954.html
Berkowitz, D., L. Belgrave, & R. Halberstein. (2010). The interaction of drag queen and gay men in public and private spaces. Journal of Homosexuality, 52(3/4), 11-32. Diakses dari http://journals.sagepub.com/doi/abs/.101177/0891241609342193
Borromeo, et al. (2016). The Subjective Well-Being of Filipino LGBT Parents. Thesis. Xavier University. Ateneo de Cagayan.
Carr, A. (2004). Positive psychology: The science of happiness and human strengths. New York: BrunnerRoutledge
Compton, W. C. (2005). Introduction to Possitive Psychology. United States of America: Thomson Wadsworth.
Coopersmith, S. (1967). The antecedents of self-esteem. San Francisco: Freeman and Company
Corbin, J. & Strauss, A. (1990). Grounded theory research: Procedures, canons, and evaluative criteria. Qualitative Sociology, 13(1), 2-21.
Detikhot. (2018). Lucinta luna disebut lulusan be a man sombong usai operasi. Diakses dari https://m.detik.com/hot/hot/celeb/3931229/lucinta-luna-disebut-lulusan-be-a-man-sombong-usai-operasi
Diener, E. & Scollon, S. (2003). Subjective well-being is desireable, but not the summum bonus. Artikel. http://www.tc.umn.edu.
Diener, E. & Tov, W. (2012). National account of well-being. Handbook of social indicators and quality life research. New York: Springer.
Diener, E. (1984). Subjective well-being. Pshychological Bulletin, 95, 54-575.
Diener, E. (1984). Subjective well-being. Psychological Bulletin, 95, 542-562
Diener, E. (2009). The Science of well-being. New York: Springer.
Diener, E., Emmons, R. A., Larsen, R. J., & Griffin, S. (1985). The satisfaction with life scale. Journal of Personality Assessment, 49, 71-75.
Diener, E., Suh, E., & Oishi, S. (1997). Recent finding of subjective well-being. Indian Journal of Clinical Psychology, 49(1), 19-85.
Dunn, E. W., et al. (2011). If money doesn’t make you happy, then u probably aren’t spending it right. Journal of Consumer Psychology, 21, 115-125.
Duvall, Evelyn Millis & Miller, Brent C. (1985). Marriage and Family Development (Sixth Edition). New York: Harper & Row.
Edisinews. (2013). Jumlah waria di Indonesia diklaim 7 juta orang. Diakses dari http://edisinews.com/berita-jumlah-waria-di-indonesia-diklaim-7-juta-orang.html#ixzz41w210wom
Eid, M. & Larsen, R. J. (2008). The science of subjective well-being. New York: Guilford Publications, Inc.
Eryilmasz, A. (2015). Investigation of the relations between religious activities and subjective well-being of High School Students. Educational Sciences: Theory & Practice, 15(2).
Fadhal, S. & Nurhajati, L. (2012). Identifikasi identitas kaum muda di tengah media digital: studi aktifitas kaum muda Indonesia di Youtube. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial, 1(3), 176-200.
Fathoni, I. (2013). Fenomena drag queen (studi dermaturgis tentang pelaku drag queen di restoran oyot godhong Yogjakarta). Jurnal Sosial dan Politik.
Fitri, R. A. (2009). Subjective well-being. Metamorfosis: Buletin Ilmiah Fakultas Psikologi Ukrida, 3(12).
Grid.Id. (2017). Posting Foto Ini, Millen Cyrus Diminta Netizem Tobat. Diakses dari http://www.gri.id/read/04154417/.posting-foto-ini-millen-cyrus-diminta-netizen-tobat?page=all
HIMPSI. (2010). Kode etik psikologi Indonesia. Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia: Jakarta.
Holder, M. D. (2012). Happiness in children: measurement, correlates, and enhancement of positive subjective well-being. New York: Springer.
Holder, M. D., Coleman, B., & Wallace, J. M. (2010). Spirituality, religiousness, and happiness in children aged 8-12 years. Journal of Happiness Studies, 11(2), 131-150.
Ibrahim. (2015). Metodologi penelitian kualitatif: Panduan penelitian berserta contoh proposal kualitatif. Bandung: Alfabeta. Jakarta: PT. Temprin.
Kahneman, D. & Krueger, A.B. (2006). Developments in the measurement of subjective well being. Journal of Economic Perspectives, 20, 3-24.
Kasberger, E.R. (2002). A correlation study of post-divorce adjustment and religious coping strategies in young adult of divorced families. Second Annual. Undergraduate Research Symposium CHARIS Institute of Wisconsin Lutheran College. Milwaukee, WI 53226. April 27 and 28 2002
KBBI. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Diakses dari http://kbbi.web.id/rehabilitasi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Kemkes RI (2014). Estimasi jumlah popualsi kundi terdampak HIV tahun 2012. Jakarta. Kemkes. ISBN 978-602-235-511-3
Koeswinarno. (2004). Hidup sebagai waria. Yogjakarta: Lukis Pelangi Aksara
Lehmiller, J.J. (2014). The psychology of human sexuality. UK: Harvard University.
Lucas, R.E., Diener, E.E., & Suh, E. (2007). Discriminant validity of well-being measures. Journal of Personality and Social Psychology, 71, 616-628.
Maslim. R., (2002). Gejala depresi, diagnosa gangguan jiwa rujukan ringkas dari PPDGJ-III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya, 58-65
Mboeik, P., N. & Purnomo, J.,Tj. (2017). Subjective well being pada waria di Pesantren Waria Al-Fattah. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Moleong, L. J. (2016). Metodologi penelitian kualitatif (edisi revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mujamiasih, M. (2013). Subjective well-being: studi indigenous pada PNS dan karyawan swasta yang bersuku Jawa di Pulau Jawa. Thesis. Semarang: Universitas Negeri Semarang
Murk. C. J. 2006. Self-esteem research, theory, and practice: toward a positive psychology of self-esteem 3rd edition. New York: Springer Publishing Company Inc
Murni, A. (2004). Hubungan persepsi terhadap keharmonisan keluarga dan pemantauan diri pada dengan kecenderungan perilaku delinkuen pada remaja. Tesis. (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Muryani, W. T. & Putra, M.,G.,B.,A. (2012). Hubungan romantis pada pelakon drag queen: studi kasus pada pelakon drag queen homoseksual di Surabaya. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial, 1(2), 61-67.
Nadia, Z. (2005). Waria laknat atau kodrat. Yogyakarta: Galang Press
Nainggolan, T. (2004). Gambaran kebahagiaan pada waria. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 15(1), 72-84.
Neff, K. D., & McGehee, P. (2010). Self-compassion and psychological resilience among adolescents and young adults. Self and Identity, 9(3), 225-240.
Nendya, M. B & Mu’min, S. (2015). Auto lip-sync pada karakter virtual 3 dimensi menggunakan blendshape. Jurnal Rekam, 11(2), 137-144. New York: Disney Edition.
Newton, E. (1979). Mother Camp, Female Impersonators in America. Chicago: University of Chicago Press.
Oetomo, D. et al. (2014). Laporan LGBT nasional – hidup sehat sebagai LGBT di Asia. USAID-UNDP.
Palupi, A.P.P., Tobing, D.H. (2017). Penyesuaian diri pada waria adjusted di Bali. Jurnal Psikologi Udayana, 4(2), 290-304.
Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2013). Human Development: Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika.
Pichard, M. (2006). Bali: pariwisata budaya dan budaya pariwisata. Jakarta, Indonesia: Kepustakaan Populer Gramedia.
Pramitasari & Adinda (2016). Hubungan kebersyukuran dengan kesejahteraan subjektif pada guru SMA Negeri 1 Sewon. Skripsi. Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tidak diterbitkan
Praptoraharjo, I., Navendorff, L., & Irwanto. (2015). Laporan penelitian survei kualitas hidup waria di Indonesia. Pusat Penelitian HIV dan AIDS. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Prayudi, A.D. (2014). Kebermaknaan hidup waria. Undergraduate thesis. UIN Sunan Ampel Surabaya.
Rakhmawaty, A., Tina, A. & Rini, R. I. S. (2011). Pengaruh pelatihan regulasi emosi terhadap peningkatan subjective well-being pada penderita diabetes mellitus. Jurnal Intervensi Psikologi, 3(2), 187-209.
Rammohan, A., Rao, K., & Subbakrishna, D.K. (2002). Religoius coping and psychological well-being in carers of relatives with schizophrenia. Acta Psychiatrica Scandinavica, 105(5), 356–362.
Robustelli, B.L., Whisman, M.A. (2018). Gratitude and life satisfaction in The United States and Japan. Journal of Happiness Studies, 19, 41-55.
Ruhghea, S., Mirza, & Rachmatan, R. (2014). Studi kualitatif kepuasan hidup pria transgender (waria) di Banda Aceh. Jurnal Psikologi Undip, 13(1), 11-20.
Rupp, L. J. & Taylor, V. (2003) Drag Queens at the 801 Cabaret. University of Chicago Press, Chicago.
Rustiyanti, S., Iskandar, A., & Listiani, W. (2015). Ekspresi dan gestur penari tunggal dalam budaya media visual dua dimensi. Jurnal Panggung, 25(1), 91-99.
Safri, A. N. (2016). Penerimaan keluarga terhadap waria atau transgender. Nizham, 5(1), 26-41.
Santroc, J. W. (2012). Life-span development: perkebangan masa hidup. Jakarta: Erlangga
Sarafino, E. P. (2006). Health psychology: biopsychosocial interactions fifth edition. USA: John Wiley & Sons.
Satori, D., Komariah, A. (2017). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sherman, M. D., & Thelen, M. H. (1998). Distress and professional impairment among psychologists in clinical practice. Professional Psychology: Research and Practice, 29(1), 79-85. http://dx.doi.org/10.1037/0735-7028.29.1.79
Soto, C.J. (2015). Is happiness good for your personality? Concurrent and prospective relations of the big five with subjective well-being. Journal of Personality, 83(1).
Steinberg, L. (1991). Infancy, childhood and adolescence: development in context. New York: McGraw-Hill College.
Sue, D. 1986. Understanding abnormal behavior edisi 3. Boston: Houghton Miffin Company.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian kombinasi (mix methods). Bandung: Alfabeta.
Sunahara. (2004). Analisis gender dan transformasi sosial. Yogjakarta: Kanisius.
Thomas, Frank dan Ollie Johnston. (1995). The Illusion of Life: Disney Animation, Tjahjono, E. 1995. Mengenal Perilaku Abnormal. Yogyakarta: Lkis. Pelangi Aksara.
Tribunnewsbogor. (2018). Dikritik habis-habisan karena kerap dandan jadi perempuan, balasan Bobby Tince Mak Jleb. Diakses dari http://bogor.tribunnews.com/amp/2018/05/09/dikritik-habis-habisan-karena-kerap-dandan-jadi-perempuan-balasan-boby-tince-mak-jleb?page=all
Wenas, E. G., Opod, H., & Pali, C. (2015). Hubungan kebahagiaan dan status sosial ekonomi keluarga di Kelurahan Artembaga II Kota Bitung. Jurnal e-Biomoedik (eBm), 3(1), 532-538.
Widyarini, N. (2009). Seri psikologi populer: kunci pengembangan diri. Jakarta: PT. Elex Media Komputindodari.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).