Konflik peran pada jero yang menjalani prosesi ngerawang Di kabupaten Bangli
Abstract
Abstrak
Bali sangat terkenal dengan kebudayaan dan upacara-upacara adat yang hingga saat ini masih dilestarikan. Salah satu upacara adat yaitu ngerawang merupakan upacara agama yang hingga saat ini masih dilaksanakan oleh masyarakat salah satu desa di Kabupaten Bangli. Individu yang telah melaksanakan upacara ngerawang memiliki sebutan sebagai seorang jero dan harus melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pemimpin upacara. Seorang jero juga memiliki peran-peran lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun peran sebagai seorang jero tidak boleh ditinggalkan begitu saja. Individu yang tidak dapat menjalankan peran-peran yang dimiliki dengan baik, dapat menimbulkan permasalahan yang memicu timbulnya konflik antar peran. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengetahui konflik peran pada jero yang menjalani prosesi ngerawang kabupaten Bangli.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Jumlah responden pada penelitian ini adalah dua orang. Responden pertama berjenis kelamin laki-laki, berusia 35 tahun dengan pekerjaan utama sebagai seorang guru dan responden kedua berjenis kelamin perempuan berusia 24 tahun yang bekerja sebagai bidan. Kedua responden penelitian ini menjalankan prosesi ngerawang dan memiliki peran sebagai jero. Penelitian ini menghasilkan dua tema temuan, yaitu tema pertama adalah pengalaman awal responden sebelum melaksanakan prosesi ngerawang dan tema kedua adalah konflik peran yang merupakan temuan utama dalam penelitian ini.
Kata kunci: Jero, konflik, konflik peran, ngerawang
Downloads
References
Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. (2007). Qualitative research for education: An introduction to theory and methods. New York: Pearson Education.
Bungin, B. (2007). Penelitian kualitatif: Komunikasi, ekonomi, kebijakan publik dan ilmu sosial lainnya. Jakarta: Putra Grafika.
Cempaka, N. L. (2017). Konflik peran pada jero yang menjalani prosesi ngerawang di Kabupaten Bangli. Studi kasus. Universitas Udayana.
Cresswell, J. W. (2009). Research design: Qualitative, and mixed methods approaches. Los Angeles: Sage Publications.
Dalu, K. B. (2011). Cara mudah memahami agama Hindu. Denpasar: CV. Kayumas Agung.
Defrain, J., & Stinnett, N. (2003). Family strength: International encylopedia of marriage and family. New York: The Gale Group Inc.
Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Teori kepribadian: Theories of personality. Jakarta: Salemba Humanika.
Forsyth, P. (2009). Jangan sia-siakan waktumu: Ahli bahasa Rifky. Yogyakarta: PT Garailmu.
Gea, A. A. (2014). Time management: Menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Jurnal Ilmiah Management. 5(2), 777-785. Diakses dari http://research-dashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/publication/Proceeding/Humaniora/Vol%205%20no%202%20Oktober%202014/22_CB_Antonius.pdf
Gunawan, I. (2016). Metode penelitian kualitatif: Teori & praktek. Jakarta: Bumi Aksara.
Kartono, K. (1980). Pengantar metodologi research sosial. Bandung: Penerbit Alumni.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia [Kemenkes RI]. (2007). Standar profesi bidan nomor 369/MENKES/SK/III. Jakarta: Mentri Kesehatan Republik Indonesia.
Lazarus, R. S & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. New York: McGraw-Hill, Inc.
Lestari, S. (2012). Psikologi Keluarga penanaman nilai dan penanganan konflik dalam keluarga. Jakarta: Kencana.
Macan, T. (2000). Time management: Test of process model. Journal of Applied Psychology. 79(3), 381-391. Diakses dari https://pdfs.semanticscholar.org/ed69/8d9e95d8725c8edc6a922d152b77dc8e0276.pdf
Maryam, S. (2017). Strategi coping: Teori dalam sumberdaya alam. Jurnal konseling. 1(2), 101-107. Diakses dari file:///E:/jurnal_copping.pdf
Moleong, L. J. (2014). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Poerwadinata, J. S. (2009). Kamus umum bahasa Indonesia edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Riggio, R. E. (2009). Introduction to industrial/ organization psychology. New Jersey: Pearson Education.
Robbins, S. P. (2001). Perilaku organisasi: Konsep kontroversi, aplikasi. Jakarta: Prenhallindo.
Setyadin, B. (2005). Desain dan metode penelitian kualitatif. Kota Baru, Kalimantan Selatan.
Singh, D., & Jain, S.J. (2013). Working process of time management in SAR HP module. International Journal of Management Research and Review. 2(4), 2249-8954, Diakses dari https://www.ijeat.org/wp-content/uploads/Abstarct_Book_IJEAT_v2i4_April%2030_%202013.pdf
Strauss, A., & Corbin, J. (2013). Dasar-dasar penelitian kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudharta, T. K., Purwita, I.B., Krisnu, T.R., Sura, I.G., Arwati, N.M., & Wiana, I.K. (1991). Indik kepemangkuan. Denpasar: CV. Kayumas Agung.
Sugiarta,O., & Adnyana, B. (2013). Agem-agem pemangku. Gianyar: Gandapura.
Swadiana, J. M. (2009). Pemangku juga manusia. Surabaya: Paramita.
Swastika, I.M., & Pasek, I.K. (2009). Upacara mawinten. Denpasar: Kayumas Agung.
Vratasti, I. G., & Wilani, N. M. (2016). Perbedaan subjective well-being pada perempuan yang menikah sesama wangsa dan berbeda wangsa. Jurnal Psikologi, 3(3), 2354-5607. Diakses dari https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/28066
Weinberg, R., & Gould, D. (2003). Foundations of sport and exercise psychology. USA: Human Kinetics.
Winardi, J. (2003). Entrepreneur & entrepreneurship. Kencana Prenada Media Group.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).