Hubungan antara kecerdasan emosional dan agresivitas pada remaja madya di SMA Dwijendra Denpasar
Abstract
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja dapat menyebabkan munculnya agresivitas akibat ketidakmampuan individu bertahan terhadap pengaruh negatif dari lingkungan. Mengenali emosi diri, kemampuan mengelola emosi, memahami orang lain serta membina hubungan dengan baik terhadapat lingkungan atau yang disebut dengan kecerdasan emosional erat kaitannya dengan agresivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dan agresivitas pada remaja madya di SMA Dwijendra Denpasar. Subjek dalam penelitian ini adalah 292 siswa-siswi SMA Dwijendra Denpasar yang berusia 15-18. Subjek terdiri dari 144 pria dan 148 perempuan dengan rata-rata usia 16 tahun sebanyak 158 siswa. Metode pengambilan data menggunakan skala kecerdasan emosional (17 aitem ; ?= 0.746) dan skala agresivitas (16 aitem ; ?= 0.863) yang direplikasi dari penelitian Amanda. Data diolah dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil analisis statistik menunjukkan hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan agresivitas, dengan arah negatif (r = -0.227 ; p = 0.000), sehingga, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional maka tingkat agresivitas semakin rendah. Koefisien determinasi diperoleh sebesar 0.051 yang berarti bahwa variabel kecerdasan emosional dapat menjelaskan 5,1% varians yang terjadi pada variabel agresivitas. Meskipun varians yang dapat dijelaskan nilainya kecil namun hubungan antara agresivitas dan kecerdasan emosional dapat diyakini sebagai hubungan yang fungsional.
Kata kunci: Agresivitas, kecerdasan emosional, remaja madya.
Downloads
References
Arini. (2016). Korelasi antara kecerdasan emosional dengan perilaku agresif siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Semen Tahun Ajaran 2015/2016. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Bryant, F. B., & Smith, B. D. (2001). Refining the architecture of aggression: A measurement modelfor the Buss–Perry aggression questionnaire. Journal of Research in Personality, 35, 138–167. Loyola University Chicago.
Dewi, T. (2012). Hubungan antara kecerdasan emosional dan agresi pada remaja di Jakarta. Naskah tidak dipublikasikan, Fakultas Psikologi, Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
Dwi, B. J., & Matulessy, A. (2012). Kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan agresivitas pada remaja. Jurnal Psikologi Indonesia, 1(2), 99-104.
Ghozali, I. (2012). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 20 (6 ed). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Goleman, D. (1995). Emotional intelligence. USA and Canada: Scientific American.
Goleman, D. (2001). Kecerdasan emosional. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Indrayana, P., & Hendrati, F. (2013). Hubungan antara kecerdasan emosional dan konformitas kelompok teman sebaya dengan konsep diri remaja. Jurnal Psikologi Indonesia, 2(3), 199-207.
Khoirunnisa, I.. & Lilim, H. (2014). Hubungan antara peer support dengan konsep diri pada remaja putri yang delikuen di pondok remaja inabah XVII Ciamis. Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung. Bandung.
Kurniawati, Y. (2010). Hubungan bermain game online terhadap perilaku agresif remaja. Naskah tidak dipublikasikan, Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.
Kurnia, dkk. (2012). Hubungan antara konsep diri dan kecerdasan emosi dengan agresivitas pada siswa Kelas XI Man Klaten. Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi. 8(1), 46-62.
Monks, (2009). Tahap perkembangan masa remaja. Medical Journal New Jersey Muagman, 1980. Definisi Remaja. Jakarta: Penerbit Grafindo Jakarta.
Musyarrafah, S. (2016). Perbedaan kecerdasan emosional siswa berdasarkan program kelas dan jenis kelamin di SMAN 4 Malang, SMAN 5 Malang dan SMAN 8 Malang. Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Nisha, A. (2015). Hubungan konformitas dan kecerdasan emosional terhadap agresivitas pada remaja madya Di SMAN 7 Denpasar. Denpasar : Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Purnomo. (2017). Geng motor makan korban = anggota TNI tewas dibunuh. diakses : Juli 2017, dari sumber website : http://balitribune.co.id
Putra, Angga. (2016). Miris, duo remaja ini dalangi pencurian motor di Denpasar dan dijual di OLX. diakses : Agustus, 2017, dari website : http://bali.tribunnews.com
Rohmat. (2012). Pelaku penganiayaan ABG Bali anggota geng CMP. diakses : Agustus 2017, dari website : https://okezone.com
Santoso, S. (2003). Mengatasi berbagai masalah statistika dengan SPSS versi 11.5. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Santrock. J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan remaja.(6 ed.). Jakarta: Erlangga.
Satria. (2016). Kejadian hamil di luar nikah rentan dialami cewek ABG terlibat geng motor. diakses : Agustus 2017 dari website : https://tribunnews.com
Saputra, Hanifah & Widagdo. (2017). Perbedaan tingkat perilaku agresi berdasarkan jenis kelamin pada siswa sekolah menengah kejuruan Kota Yogyakarta. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 2(4),2017,142-147.
Setiawati. (2015). Hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku agresi remaja. Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sukiswanti, Puji. (2015). Remaja tikam pelajar SMK dua kali di Bali. diakses : Agustus 2017, dari website : https://okezone.com
Surya. (2016). Polda ciduk 18 anggota geng motor. diakses : Agustus 2017, dari sumber website : http://denpostnews.com
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).