Peran problem focused coping dan emotional focused coping terhadap. kepuasan pernikahan pada istri yang mengalami infertilitas

  • Coresy Aquindo Tedjo Prajogo Universitas Udayana
  • Putu Nugrahaeni Widiasavitri Universitas Udayana

Abstract

Kepuasan pernikahan merupakan hal penting yang diperlukan dalam sebuah rumah tangga terutama bagi istri yang mengalami infertilitas. Salah satu faktor yang memengaruhi kepuasan pernikahan adalah problem focused coping dan emotional focused coping. Problem focused coping adalah strategi yang digunakan dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan, emotional focused coping adalah strategi untuk meredakan emosi individu yang menimbulkan pengaruh negatif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif untuk mengetahui peran koping stres terhadap kepuasan pernikahan terhadap istri yang mengalami infertilitas. Subjek penelitian ini terdiri dari 60 istri yang mengalami infertilitas dengan teknik purposive sampling. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala problem focused coping dengan reliabilitas 0,758, emotional focused coping dengan reliabilitas sebanyak 0,837 dan skala kepuasan pernikahan dengan reliabilitas sebesar 0,908. Hasil uji regresi berganda menunjukkan nilai R=0,485 dan adjusted R square sebesar 0,235. Hal tersebut menjelaskan bahwa problem focused coping dan emotional focused coping memiliki peran sebesar 23,5% terhadap kepuasan pernikahan sehingga disimpulkan bahwa problem focused coping dan emotional focused coping berperan terhadap kepuasan pernikahan pada istri yang mengalami infertilitas.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Atwater, E.(1983). Psychology of adjusment : “personal growth in changing world” (2nd edition). New Jersey: Prentice Hall.
Azizah, N. (2016). Problem psikologi istri yang belum dikaruniai keturunan. Artikel Skripsi. Diunduh dari http://repository.iainpurwokerto.ac.id/144/ tanggal 25 Februari 2018.
Baron, Robert A. (2003). Psikologi sosial jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Bart, Smet. (1994). Psikologi kesehatan. PT. Gramedia Widiasarna Indonesia: Jakarta.
Bird, E & Melville, K. (1994). Families and intimate relationship. New York: Mc.Graw Hill, Inc.
Braham, B. J. (1990). Calm down: How to manage stress at work. Illinois: Scolt, Foresman, and Co..
David L, Jerome. (2013). Childlessness: How not having children plays out over a lifetime. United States of America.
Demartoto, A. (2008). Dampak infertilitas terhadap perkawinan (suatu kajian perspektif gender) Surakarta: FISIP UNS.
Djuwantono, Tono,et.al. (2008). Hanya 7 hari memahami infertilitas. Bandung: PT. Refika Aditama.
Fowers, B.J. & Olson, D. H. (1993). ENRICH marital satisfaction scale: A brief research and clinical tools. Journal of Family Psychology. Vol.7. No.2.
Hammerli, K.H. Znoj, T.B. (2010). What are the issues confronting infertile woman? a qualitative and quantitative approach. The Qualitative Report. Vol.15. No. 4.
Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang Kehidupan. Jakarta: Gramedia.
Hochchild, Z.,F, Adamson GD, Dyer S, et al. (2017). The international glossary on infertility and fertility Care. Fertil Steril.
Kasdu, D. (2002). Kiat sehat dan bahagia di usia menopause. Jakarta: Puspa Swara.
Lazarus, R.S & Folkman, S. (1984). Stress appraisal and coping. Newyork: Springer Publishing Company.Inc
Mahera, R. (2016). Coping stres pada pasangan suami isteri yang belum memiliki anak. Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta
Mardiyan R, Ratna K.E. (2015). Kepuasan pernikahan pada pasangan yang belum memiliki keturunan. Jurnal Empati. Vol. 5. No. 3.
Muryanta, A. (2012). Menyoal infertilitas pada pasangan suami‐istri. Diunduh dari http://yogya.bkkbn.go.id. Diunduh 3 Februari 2018
Mu'tadin, Z. (2002). Strategi Koping. Jakarta: Rineka Cipta.
Oktarina. A., Adnan, A., Ramli, B. (2014). Faktor-faktor yang memengaruhi infertilitas pada wanita di klinik fertilitas endokrinologi reproduksi. MKS. Vol. 46 No. 4.
Papalia, Diane E, Sterns, H.L., Fieldman, R.D., Camp, C.J. (2007). Adult development and aging (3rd Ed). New York: McGraw-Hill..
Papalia, D. E., Old, S. W., Feldman, & R. D. (2008). Human development (terjemahan A. K. Anwar). Jakarta: Prenada Media Group
Paris, Cynthia, Alice E, Laura M, Tara S. (2007). Facing the storm, turning the tide: Using practitioner research to meet children’s and families needs in an inclusive setting. Journal Of Research In Childhood Education. Olney: Summer 2007. Vol. 21. No. 4.
Peterson, B. D., Newton, C. R., dan Rosen, K. H. (2003). Family process. Spring..
Rasmun. (2004). Stress koping dan adaptasi. Jakarta: CV.Sagung Seto
Safaria, T. & Nofrans, S. (2009).aManajemen emosi: Sebuah panduan cerdas bagaimana mengelola emosi positif dalam hidup anda. Jakarta: bumi Aksara..
Sarafino. (2002). Health psychology: Biopsycosocial interaction. 5th Edition. USA: Jhon Wiley & Sons.
Santrock, J.W. (2002). Life-Span development: Perkembangan masa hidup (edisi kelima). Jakarta: Erlangga.
Soedarjoen. (2005). Homoseksualitas. Yogyakarta: INSISTpress.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan
R&D. Bandung: Penerbit Alfabet.
Published
2020-02-26
How to Cite
PRAJOGO, Coresy Aquindo Tedjo; WIDIASAVITRI, Putu Nugrahaeni. Peran problem focused coping dan emotional focused coping terhadap. kepuasan pernikahan pada istri yang mengalami infertilitas. Jurnal Psikologi Udayana, [S.l.], p. 35-43, feb. 2020. ISSN 2654-4024. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/57785>. Date accessed: 29 apr. 2024.
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>