Hubungan antara kecemasan akademik dan sleep paralysis pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun pertama
Abstract
Sleep paralysis adalah gangguan tidur dimana individu memiliki kesadaran saat tidur tetapi tidak mampu bergerak dan berbicara dalam beberapa detik atau menit bahkan sulit bernapas serta merasakan sesak di dada. Sleep paralysis dapat dialami paling tidak satu kali dalam hidup manusia. Usia rata-rata individu pertama kali mengalami ganguan tidur ini adalah 14-18 tahun. Salah satu penyebab terjadinya sleep paralysis adalah kecemasan. Sedangkan bentuk kecemasan mahasiswa adalah kecemasan akademik. Kecemasan akademik adalah perasaan gelisah yang tidak menyenangkan yang mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis mahasiswa dalam situasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara kecemasan akademik terhadap terjadinya sleep paralysis. Subyek dalam penelitian ini adalah 80 mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2016/2017 tahun pertama. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling daerah. Instrumen penelitian ini adalah skala kecemasan akademik dan skala sleep paralysis. Hasil yang diperoleh dari analisis chi square menunjukkan tidak terdapat hubungan antara kecemasan akademik terhadap terjadinya sleep paralysis.
Kata kunci: Sleep paralysis, Kecemasan Akademik, Mahasiswa FK Unud
Downloads
References
Reporting Childhood Sexual Abuse. Journal of Anxiety Disorders, 22.
Alam, M. J. F. (2017). Impact and Factors of Academic Anxiety: A Review. IJARIIE International Journal, 3.
Alloy, dkk. (2005). Abnormal Psychology : Current Perspective Ninth Edition. New York : Mc.Graw Hill.
Alsa, Asmadi. (2004). Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif serta Kombinasinya dalam penelitian Psikologi. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
American Psychiatric Association, 2000. Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders (4th Ed., Text Rev.). Washington, DC: Author
Asmadi. (2008). Tehnik prosedural keperawatan: Konsep dan applikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta: Salemba Medika.
Astuti dan Resminingsih. (2010). Pelayanan Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah. Jilid 1. Jakarta: Grasindo.
Azwar, S. (2000). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (2000). Sikap Manusia : Teori dan Pengukuran. Yogyakarta: Liberty. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar. (2015). Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Banga & Sharma. (2016). A Study of Academic Anxiety of Secondary School Students of Kangra District In Relation To Gender, Locale and Social Category. International Multidisciplinary E-Journal. Vol-V Issue IV.
Banga, C.L.(2015). A Study of Academic Anxiety among Private Senior Secondary School. Kangra District , IJELLH, V-III, Issue-1. Bertens, K. (2005). Metode Belajar untuk Mahasiswa. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka
Boediono & Koster, W. (2001). Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Brunner and Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Bedah. Edisi 8. Jakarta: EGC
Center for Learning & teaching. 2005. Understanding Academic anxiety. Cornell University
Chandratika, D., & Purnawarti, S. (2014). Gangguan Cemas Pada Mahasiswa Semester I dan VII Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. e- Jurnal Medika Udayana.
Cheyne, J. A. (2002). Situational factors affecting sleep paralysis and associated hallucinations: position and timing effects. Canadian Journal of Psychiatric.
Cheyne, J. A. (2005). Sleep paralysis episode frequency and number, types, and structure of associated hallucinations. Journal of Sleep Research, 14.
Chopra, D.( 2003). Tidur Nyenyak, Mengapa Tidak? Ucapkan Selamat Tinggal pada Insomnia. Yogyakarta: Ikon Teralitera.
Culebras, A. (2007). Sleep Disorder and Neurologic Disease. New York: Marcel Dekker. Daradjat, Zakiah. 1988. Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung.
Delaune, S, C & Ladner, P,K. (2002). Fundamentals of Nursing Standart and Practice. New York: Thomson Delmar Learning.
Denis, dkk. (2017). A Systematic Review of Variabeles associated with Sleep Paralysis. Sleep Medicine Journal.
Djumadi, A. (2015). Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Donnelly, R. (2009). Embedding interaction within a blend of learner centric pedagogy and technology. World Journal on Educational Technology, 1 (1)
Gail, Stuart W. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC;2002.
Ganda. (2004), Petujuk Praktis Cara Mahasiswa Belajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.
Gillian. (2008). Sleep Paralysis and Hallucinations: What clinicians need to know. The Irish Psychologist, Vol.36, No.5
Gunanthi, M dan Diniari (2016). Prevalensi dan Gambaran Gangguan Tidur Berdasarkan Karakteristik Mahasiswa Semester 1 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Tahun 2015. E-Journal Medika, Vol.5, No.4
Gunarsa, Singgih, D. (2003). Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia.
Guyton, A.C, dan Hall, J.E. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC
Hancock, D. R (2001). Effect of test anxiety and evaluative threats on students’s achievement and motivation. The Journal of Education Research, 94 (5), 284-290
Hinton, D. (2005). Sleep Paralysis among Cambodian refugees: association with PTSD diagnosis and severity. Pubmed Us National Library of Medicine National Institutes of Health. Vol 2.
Hurlock, 2003. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Ishtifa, H. (2011). Pengaruh Self-Efficacy Dan Kecemasan Akademis Terhadap Self-Regulated Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Jakarta. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Japardi, I. (2002). Gangguan Tidur. Skripsi. Sumatra Utara: Universitas Sumatera Utara
Kay. (2010). 21st Century skills: Why They Matter, What They Are, and How We Get There. Bloomington, IN: Solution Tree.
Keltney L, Schwecke C & Bostrom C. (1999). Psychiatric nursing. 4th ed. USA: Mosby INC Khan, R., (2012). A Study of Anxiety among Senior Secondary School Students in relation to
Gender, Academic Streams and Types of School. Research Journal, 11 (1).
Kushida, et all. (2000). Symptom-Based Prevalence of Sleep Disorders in an Adult Primary Care Population. Thesis. California: Standford University.
La Greca, et al. (1998). Social Anxiety Among Adolescents: Linkages with Peer Relations and
Friendships. Journal of Abnormal Child Psychologi, 26.
Larasaty,R. (2012). Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Sleep Paralysis Pada Mahasiswa FIK UI Angkatan 2008. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia. Maslow, Abraham. (2003). Motivasi dan Kepribadian. Jakarta: Midas Surya Grafindo.
Mayoral, L. (2006). Exam stress, depression, social support, and sleep disturbance. Thesis. New York: San Jose State University.
Mellman, dkk. (2008). Sleep Paralysis and Trauma, Psychiatric Symtoms and Disorder in an Adult African American Population Attending Primary Medical Care. Journal of Depress Anxiety, 25.
Neelam. (2013). Academic anxiety and achievement of secondary school students –a study on gender differences, International Journal of Behavioral Social and Movement Sciences, Vol.02,Issue01.
Nevid, J.S, Rathus, S.A & Green, B. (2003). Psikologi Abnormal Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Nugroho,W. (2006). Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Jakarta: EGC
Ohaeri, B. M. (2004). Features of isolated sleep paralysis among Nigerians. East African Medical Journal, 81.
Ottens, Allen J. (1991). Coping With Academy Anxiety (Rivised edition). New York: The Rosen Publishing Group, Inc
Papalia, D.E., Old, S.W., dan Feldman, R.D. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan). Jakarta: Kencana.
Patlak, M. (2005). Yoyr Guide to Healthy Sleep. U.S Department of Health and Human Services. Diakses dari www.nhlbi.nih.gov/helath/public/helathy_sleep.pdf pada tanggal 18 Februari 2017.
Poerwadarminta, W.J.S . (2005). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Potter, P.A dan Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC.
Pratiwi, A. P. (2009). Hubungan Antara Kecemasan Akademis Dengan Self-Regulated
Learning Pada Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di SMA Negeri 3 Surakarta. Semarang: Universitas Diponegoro.
Priyatno, Dwi. (2008). Mandiri Belajar SPSS Untuk Analisis Data dan Uji Statistik, Mediakom.
Puspita, O. (2015). Perubahan Pola Hidup Sehari-Hari Mahasiswa Perantau Asal Aceh Jaya Di
Kota Banda Aceh. Tesis. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.
Rafknowledge. (2004). Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Rola, F dan Nasution, L. (2010). Hubungan Antara Kecemasan Akademik Dengan Academic Self Management Pada Siswa SMA Kelas X Unggulan. Skripsi. Sumatera: Universitas Sumatera Utara.
Sanitiara, et al. (2014). Hubungan Kecemasan Akademis Dengan Regulasi Diri Dalam Belajar
Pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau Tahun 2013/2014. Jurnal Online Mahasiswa UNRI. Vol.4, No.2
Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak. Jilid Edisi Kesebelas. Jakarta: PT. Erlangga.
Setyohutomo, I. (2014). Hubungan Kecemasan Akademis Dengan Perilaku Menyontek di SMA Negeri 7 Surakarta. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Simard, V & Nielsen, T.A. (2005). Sleep paralysis-associated sensed presence as a possible manifestation of social anxiety. American Psychological Association Net, 15.
Stuart, G. W & Laraian, M.T. (2005). Principles and practice of pyshiatric nursing 8th edition. Missouri: Mosby. INC
Submanova & Elizaveta. (2007). Sensed Presence As A Correlate of Sleep Paralysis Distress, Social Anxiety and Waking State Social Imagery. Journal of National Institutes of Health, 1.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuanititatif Kualitatof & RND. Bandung: Alfabeta
Suryabrata,S. (2000). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suryani, A.O. (2007). Gambaran Sikap Terhadap Hidup Menjelang dan Kecemasan akan Ketidakhadiran Pasangan Pada Wanita Lajang Berusia di Atas 30 Tahun. Jurnal Ilmiah Psikologi Manusia.1 (1), 75-93
Tarwoto & Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika
Tarwoto & Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Edisi ke-3. Jakarta: Salemba Medika.
The American Sleep Disorders Association Accreditation Committee. (1994). Standards for accreditation of sleep disorders centers. Rochester, Minnesota: American Sleep Disorders Association.
Utama, C (2015). Gambaran Kecemasan Akademik Mahasiswa Kuliah di dua Fakultas di
Medan. Tesis. Sumatera: Universitas Sumatera Utara.
Valiante, G., & Pajares, F. (1999). The inviting/disinviting index: Instrument validation and relation to motivation and achievement. Journal of Invitational Theory and Practice, 6.
Winkel, W.S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo
Wong, D, dkk. 2009. Buku ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
Woyo, Dwi. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Wulandari, R. (2012). Hubungan Tingkat Stres dengan Gangguan Tidur Pada Mahasiswa Skripsi Di Salah Satu Fakultas Rumpun Science-Technology UI. Depok: Universitas Indonesia
Yusuf, Muri. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Edisi
Pertama. Jakarta: PT Fajar Interpertama Mandiri
Yusuf, Syamsu. (2012). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).