ASPEK MEDIKOLEGAL KORBAN LUKA AKIBAT ZAT KIMIA KOROSIF
Abstract
Luka kimiawi merupakan suatu tipe trauma yang disebabkan oleh bahan kimia dengan sifat asam dan basa. Bahan kimia ini dapat disalahgunakan untuk melukai orang lain. Salah satu persoalan hukum dari penggunaan zat kimia korosif yang melukai orang lain adalah vitriolage atau serangan menggunakan asam. Setiap kasus perlukaan atau trauma yang terjadi akibat zat kimia korosif memiliki penanganan, sistematika penegakkan diagnosis, serta aspek medikolegal yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemeriksaan forensik luka yang diakibatkan oleh zat kimia korosif, memahami aspek medikolegal pada korban dengan luka akibat zat kimia korosif, serta menganalisis penanganan medis dan perlindungan hukum pada korban tersebut. Metode penulisan yang digunakan adalah yuridis normatif dengan mengikuti kaidah ilmiah yang didasarkan pada logika ilmu hukum normatif untuk mencapai kebenaran. Penulis mengadopsi pendekatan konseptual dan pendekatan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan forensik terhadap luka akibat zat kimia korosif melibatkan evaluasi luar untuk mengamati tanda korosif pada kulit dan mukosa serta pemeriksaan dalam untuk menilai kerusakan pada organ internal seperti traktus digestivus, paru-paru, dan saluran cerna. Aspek medikolegal pada korban dengan luka akibat zat kimia korosif melibatkan identifikasi zat kimia, penilaian derajat luka, dokumentasi bukti forensik, pemberian bantuan medis, dan kesaksian ahli dalam proses hukum. Penanganan medis meliputi bilasan hati-hati, pemberian antidotum, analgesik, cairan intravena, dan perawatan simptomatik sesuai dengan jenis zat kimia, sedangkan perlindungan hukum mencakup penganiayaan dengan ancaman pidana maksimal 2 tahun 8 bulan atau denda maksimal empat ribu lima ratus rupiah serta penganiayaan yang menyebabkan kematian dengan ancaman pidana maksimal tujuh tahun.
ABSTRACT
Chemical injuries result from acidic and alkaline chemicals, which can be misused to harm others, leading to legal issues like vitriolage or acid attacks. Each case requires unique management and has distinct medicolegal aspects. This study aims to determine the forensic examination of injuries caused by corrosive chemicals, understand the medicolegal aspects of victims with injuries caused by corrosive chemicals, and analyze the medical treatment and legal protection for these victims. The writing method used is normative juridical by following scientific principles based on the logic of normative legal science to achieve truth. The author adopts a conceptual approach and an approach based on legislation. Forensic examination of injuries caused by corrosive chemicals involves external evaluation to observe corrosive signs on the skin and mucous membranes, as well as internal examination to assess damage to internal organs such as the digestive tract, lungs, and intestines. The medicolegal aspects of victims with injuries caused by corrosive chemicals involve identifying the chemicals, assessing the degree of injury, documenting forensic evidence, providing medical assistance, and expert testimony in legal proceedings. Medical management of injuries caused by corrosive chemicals includes careful flushing, administration of antidotes, analgesics, intravenous fluids, and symptomatic treatment according to the type of chemical, while legal protection includes assault with a maximum criminal penalty of 2 years and 8 months or a maximum fine of four thousand five hundred rupiahs and assault resulting in death with a maximum criminal penalty of seven years.