Laporan Kasus: Invasi Lambung oleh Cacing Toxocara canis dan Infeksi Skabies pada Anjing Kacang Berusia Dua Bulan
Abstract
Seekor anak anjing lokal jantan berusia dua bulan dengan bobot badan 2,5 kg diperiksa dengan keluhan pruritus intensitas tinggi pada daerah telinga, ekor, ventral abdomen, dan perianal; alopesia dan eritema bilateral pada daerah telinga, dorsal abdomen sinistra serta dextra, ekstremitas kranial dan kaudal, serta bagian ekor; terdapat papula pada daerah ventral abdomen dan leher; terdapat keropeng pada kedua telinga; bagian dalam kedua telinga kotor; sering menggesek perianal; kulit tubuh berminyak; defekasi dua hari sekali dengan konsistensi tinja padat dan berwarna gelap; dan distensi abdomen. Pemeriksaan penunjang dengan kerokan kulit dan natif feses menunjukkan adanya tungau Sarcoptes scabiei dan telur cacing Toxocara canis. Hasil pemeriksaan hematologi menunjukkan anjing kasus mengalami leukositosis dan anemia mikrositik hipokromik. Anjing didiagnosis skabies dan toksokariosis dengan prognosis fausta. Terapi yang diberikan adalah terapi kausatif secara topikal dengan sabun sulfur yang dimandikan dua kali seminggu selama satu bulan, salep sulfur dan asam salisilat yang dioleskan sebanyak dua kali sehari, serta obat cacing pyrantel pamoate (70 mg/kg BB) per oral diulang setelah dua minggu pemberian. Terapi simtomatik berupa antihistamin chlorpheniramine maleate (0,8 mg/kg BB) per oral dua kali sehari selama 10 hari dan antikonstipasi sorbitol (5 mL) dengan metode enema, lalu terapi suportif dengan multivitamin dan multimineral (0,5 tablet) per oral satu kali sehari selama 30 hari. Hasil penanganan selama empat minggu menunjukkan perkembangan kondisi yang sangat baik pada anjing kasus yang ditandai hilangnya eritema, keropeng pada kedua telinga dan intensitas pruritis, terjadinya pertumbuhan rambut, menurunnya jumlah papula pada ventral abdomen, tidak terjadinya distensi abdomen, dan defekasi kembali normal. Selain itu, tidak adanya tungau Sarcoptes scabiei pada kerokan kulit, telur cacing Toxocara canis pada uji natif feses, dan peningkatan hasil hematologi.