Ketahanan Daging Rendang Tanpa Pemasakan Ulang Selama Penyimpanan Suhu Ruang Berdasarkan Uji Reduktase dan Organoleptik

  • Anggara Fajri Prasafitra Udayana University
  • I Ketut Suada Udayana University
  • Ida Bagus Ngurah Swacita Udayana University

Abstract

Daging rendang merupakan sebuah masakan dengan bahan dasar daging sapi yang masak dengan santan dan dicampurkan dengan bumbu alami rempah-rempah. Masakan ini termasuk golongan tradisional yang berasal dari suku Minangkabau, Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas daging rendang yang disimpan pada suhu ruang. Metode yang digunakan yaitu Waktu Reduktase dan Uji Organoleptik. Hasil uji Waktu Reduktase menunjukkan kerusakan pada daging rendang pada hari ke-3. Sementara itu uji Organoleptik menunjukkan perubahan signifikan terjadi pada hari ke-6, namun pada hari ke-3 sudah terlihat tanda-tanda kerusakan. Hal ini menandakan bahwa masakan daging rendang tanpa pemasakan ulang yang disimpan pada suhu ruang hanya dapat bertahan selama 3 hari. Dapat disimpulkan semakin lama rendang disimpan maka semakin banyak beban bakterinya.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Anggara Fajri Prasafitra, Udayana University

Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner-Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

I Ketut Suada, Udayana University
Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner-Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Ida Bagus Ngurah Swacita, Udayana University
Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner-Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Published
2014-01-04
How to Cite
PRASAFITRA, Anggara Fajri; SUADA, I Ketut; SWACITA, Ida Bagus Ngurah. Ketahanan Daging Rendang Tanpa Pemasakan Ulang Selama Penyimpanan Suhu Ruang Berdasarkan Uji Reduktase dan Organoleptik. Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], jan. 2014. ISSN 2477-6637. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/8532>. Date accessed: 22 nov. 2024.
Section
Articles

Keywords

Daging, Rendang, Penyimpanan, Reduktase, Organoleptik.

Most read articles by the same author(s)