Laporan Kasus: Rinitis Kronis dan Konjungtivitis Akibat Infeksi Escherichia coli dan Staphylococcus sp. pada Kucing Peliharaan

  • Ni Putu Tiara Indriana Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Putu Ayu Sisyawati Putriningsih Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • I Wayan Batan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Abstract

Rinitis adalah salah satu penyakit yang menyerang saluran napas atas yaitu mukosa hidung dengan tanda klinis seperti bersin, batuk, demam, kelainan pada frekuensi pernapasan, keluarnya leleran dari rongga hidung, dan diikuti oleh pembengkakan pada limfonodus mandibularis.  Rinitis sering kali disertai dengan konjungtivitis, yaitu peradangan pada konjungtiva yang ditandai adanya dilatasi pembuluh darah pada konjungtiva yang mengakibatkan hiperemia dan edema disertai keluarnya cairan.  Penyebab rinitis dan konjungtivitis dapat berupa agen infeksius atau non-infeksius.  Pemeriksaan dilakukan pada kucing peliharaan bernama Pussy, berjenis kelamin betina, berumur tiga tahun, bobot badan 3,2 kg dengan keluhan bersin, pilek, mata kotor, dan kesulitan bernapas.  Pada pemeriksaan fisik kucing terlihat kesulitan bernapas, ditemukan leleran hidung dan leleran mata mukopurulen disertai konjungtivitis.  Hasil pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan bahwa kucing kasus mengalami leukositosis, limfositopenia, anemia normositik hipokromik, dan eosinofilia.  Pemeriksaan sitologi terhadap leleran hidung dan leleran mata menunjukkan adanya infiltrasi sel neutrofil, sel epitel, dan sel bakteri.  Pada pemeriksaan kultur bakteri dari sampel leleran hidung dan leleran mata, kucing positif terinfeksi bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus sp..  Kucing kasus didiagnosis mengalami rinitis dan konjungtivitis oleh infeksi bakteri E. coli dan Staphylococcus sp..  Terapi dilakukan dengan pemberian antibiotik amoxicillin clavulanic acid (12,5 mg/kg BB q12h PO), tetes mata yang mengandung antibiotik chloramphenicol dan kortikosteroid dexamethasone (1 tetes pada setiap mata q8h), antihistamin cetirizine HCl (1 mg/ekor q24h PO), serta vitamin Livron B-Plex (1 tablet q24h PO).  Dua minggu pascaterapi, kucing kasus mengalami perbaikan kondisi yang ditandai dengan tidak adanya leleran pada mata dan hidung, tidak bersin, dan konjungtivitis telah sembuh.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Ni Putu Tiara Indriana, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

Putu Ayu Sisyawati Putriningsih, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam Veteriner

I Wayan Batan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Diagnosis Klinik, Patologi Klinik, dan Radiologi Veteriner

Published
2024-07-31
How to Cite
INDRIANA, Ni Putu Tiara; PUTRININGSIH, Putu Ayu Sisyawati; BATAN, I Wayan. Laporan Kasus: Rinitis Kronis dan Konjungtivitis Akibat Infeksi Escherichia coli dan Staphylococcus sp. pada Kucing Peliharaan. Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], p. 344-355, july 2024. ISSN 2477-6637. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/109993>. Date accessed: 06 jan. 2025. doi: https://doi.org/10.19087/imv.2024.13.4.344.
Section
Case Report

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >>