PERAN ASOSIASI ASPAKUSA MAKMUR BOYOLALI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI

  • Wardatul Muna
  • Siwi Gayatri
  • Sriroso Satmoko
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.24843/SOCA.2020.v14.i01.p02

Abstrak

Kemampuan petani sayuran perlu ditingkatkan dengan suatu upaya sehingga dapat menghasilkan sayuran dengan kualitas dan kuantitas yang optimal guna menjawab permintaan sayuran yang semakin meningkat. Asosiasi Aspakusa Makmur Boyolali adalah asosiasi agribisnis yang berupaya meningkatkan kemadirian petani sehingga permintaan pasar terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Asosiasi Aspakusa Makmur Boyolali dalam pemberdayaan terhadap kemandirian anggota. Peran asosiasi dilihat melalui indikator strategi pemberdayaan yaitu penyuluhan dan pendampingan; pengembangan sistem dan sarana pemasaran; penyediaan fasilitas pembiayaan dan permodalan; kemudahan akses IPTEK; dan penguatan kelembagaan petani. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Febuari – 4 Maret 2019 berlokasi di Asosiasi Aspakusa Makmur Boyolali yang terletak di Desa Teras, Kabupaten Boyolali. Metode dalam penelitian ini adalah survei dengan responden semua anggota Asosiasi Aspakusa Makmur Boyolali sebanyak 35 orang. Pengumpulan data melalui pengumpulan data primer dan sekunder. Data dianalisis melalui analisis regresi linier berganda secara analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini menghasilkan 1) peran Asosiasi Aspakusa Makmur Boyolali dalam pemberdayaan anggotanya dan pencapaian kemandirian anggota dikategorikan tinggi, 2) strategi pemberdayaan petani secara serempak berperan terhadap kemandirian anggota, 3) Secara parsial variabel yang mempengaruhi kemandirian anggota adalah strategi penyuluhan dan pendampingan, dan strategi kemudahan akses IPTEK.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Elizabeth, R. (2007). Penguatan dan Pemberdayaan Kelembagaan Petani Mendukung Pengembangan Agribisnis Kedelai. Agribisnis Kedelai. Pusat Analisis Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian, Bogor, 165–173.
Farid, A. (2008). Kemandirian Petani dalam Pengambilan Keputusan Usahatani: Kasus Petani Sayuran di Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Pasuruan. Disertasi, IPB.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Universita.
Hakim, L., & Sugihen, B. G. (2007). Pemberdayaan Petani Sayuran : Kasus Petani Sayuran di Sulawesi Selatan. J. Penyuluhan, 3(1), 45–54.
Kusumawati, N. R. T. (2017). Peran Asosiasi Peternak Sapi Indonesia (ASPIN) Boyolali dalam Pemberdayaan Masyarakat. Publikasi Ilmiah, Fakultas K.
Mangowal, J. (2013). Pemberdayaan Masyarakat Petani dalam Meningkatkan Pengembangan Ekonomi Pedesaan di Desa Tumani Kecamatan Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan. J. Governance, 5(1), 90–97.
Mario, S. (2017). Pemberdayaan Masyarakat Tani Melalui Gabungan Kelompok Tani di Desa Patanyamang Kacamatan Camba Kabupaten Maros. Predestinas, 10(1), 33–49.
Martati, I., Suminto, & Syarifuddin, dan A. (2013). Model pengembangan penciptaan lapangan kerja melalui pengembangan ekonomi lokal pada Kecamatan Samarinda Ilir. J. Manajemen Dan Kewirausahaan, 15(2), 123–130. https://doi.org/10.9744/jmk.15.2.123-130
Nuryanti, S. (2011). Peran Kelompok Tani Dalam Penerapan Teknologi Pertanian Roles of Farmers ’ Groups in Agricultural Technology Adoption. (70), 115–128.
Prasetyo, K. P. (2013). Persepsi Petani Terhadap Kemitraan Sayuran dengan Asosiasi Aspakusa Makmur Kabupaten Boyolali. Skripsi, Fakultas P.
Putranto, Y. A. (2012). Pengaruh moderasi informasi asimetri dan group cohesiveness terhadap hubungan partisipasi penganggaran dengan budgetary slack. J. Ecomonia, 8(2), 116–125.
Rifa, B. (2013). Efektivitas Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ) Krupuk Ikan dalam Program Pengembangan Labsite Pemberdayaan Masyarakat Desa Kedung Rejo Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. J. Kebijakan Dan Manajemen Publik, 1(1), 130–136.
Saptana, Sunarsih, dan K. S. I. (2016). Mewujudkan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif samelalui pengembangan kemitraan usaha hortikultur. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 24(1), 61–76.
Setyo Nugroh, A., & Rahayu, S. (2014). Peran Kelompok Tani Sido Makmur dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota Kelompok Tani Sido Makmur Desa Ngaringan Kabupaten Grobogan. Jurnal Teknik PWK, 3(3), 506–518.
Sopyan, Y. (2014). Corporate social responsility (CRS) sebagai implementasi fikih sosial untuk pemberdayaan masyarakat. Ahkam, 14(1), 53–62.
Sugiarti, A., & Ma’ruf, M. F. (2016). Strategi Pemberdayaan Masyarakat Petani Melalui Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Kabupaten Ponorogo (Studi pada Pemberdayaan Gapoktan Margo Rejeki di Desa Sidoharjo Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo). Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, Skripsi, 1–11.
Sumarna, R. (2012). Pengaruh kemitraan terhadap penerapan teknologi dan pendapatan petani padi sehat di Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi. Institut Pertanian Bogor, Bogor, (Skripsi).
Taufik, M. (2012). Strategi pengembangan agribisnis sayuran di Sulawesi Selatan. J. Litbang, 31 (2), 43–50.
Diterbitkan
2020-01-31
##submission.howToCite##
MUNA, Wardatul; GAYATRI, Siwi; SATMOKO, Sriroso. PERAN ASOSIASI ASPAKUSA MAKMUR BOYOLALI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI. SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, [S.l.], v. 14, n. 1, p. 14-27, jan. 2020. ISSN 2615-6628. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca/article/view/56731>. Tanggal Akses: 04 nov. 2025 doi: https://doi.org/10.24843/SOCA.2020.v14.i01.p02.

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##