PERILAKU PETANI KOPI KELOMPOK TANI MAKARTI UTOMO DI DUSUN GENTING DESA GETAS KECAMATAN SINGOROJO KABUPATEN KENDAL
Main Article Content
Abstract
Kopi merupakan salah satu hasil perkebunan Indonesia yang pemasarannya sudah bertaraf Internasional, namun kopi yang diekspor hanya kopi yang bermutu tinggi. Permasalahan yang terjadi pada komoditas kopi di Indonesia yaitu tidak semua petani kopi mampu menghasilkan kopi bermutu tinggi, sehingga mengakibatkan harga tawar kopi masih rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi mutu kopi yaitu perilaku petani dalam mengelola usahatani kopi, dimana perilaku yang dimaksud terdiri dari pengetahuan, sikap dan keterampilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku petani kopi serta menganalisis pengaruh tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan petani terhadap mutu produksi kopi di Kelompok Tani Makarti Utomo. Penelitian ini dilaksanakan bulan Oktober-November 2018 berlokasi di Dusun Genting Desa Getas Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal. Metode penelitian menggunakan metode survei dan seluruh anggota kelompok tani digunakan sebagai responden sebanyak 37 petani menggunakan metode sensus. Sumber data diperoleh dari data primer dan sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil penelitian 1) kelompok Tani Makarti Utomo memiliki tingkat pengetahuan cukup baik, tapi perlu ditingkatkan, tingkat sikap sudah baik karena memiliki kesadaran mutu baik, tingkat keterampilan dalam pengelolaan usahatani kopi sudah cukup baik tapi perlu ditingkatkan dan tingkat mutu kopi cukup baik berdasarkan mutu fisik biji kopi, 2) pengetahuan, sikap dan keterampilan berpengaruh terhadap mutu kopi secara serempak, pengetahuan dan sikap berpengaruh terhadap mutu kopi secara parsial dan keterampilan tidak berpengaruh terhadap mutu kopi secara parsial.
Downloads
Article Details
References
(http://www.aekiaice.org/mutu_kopi_aeki.html).
Diakses
pada
26
Maret
2018.
Aklimawati, L., Yusianto dan S.
Mawardi. 2014. Karakteristik
mutu dan agribisnis kopi
robusta di Lereng Gunung
Tambora Sumbawa. J. Pelita
Perkebunan. 30(2): 159-180.
Astuti, N.B. 2016. Sikap petani
terhadap profesi petani: upaya
untuk memahami petani
melalui pendekatan psikologi
sosial (kasus petani di
Kecamatan Pauh Kota Padang).
J. Agrisep. 16 (1): 59-66.
Badan Pusat Statistik. 2017.
Kecamatan Singorojo dalam
Angka 2017. BPS, Semarang.
Budiartiningsih R., Y. Maulida dan
Taryono. 2010. Faktor-faktor
yang mempengaruhi
peningkatan pendapatan
keluarga petanimelalui sektor
informal di Desa Kedaburapat,
Kecamatan Rangsang Barat,
Kabupaten Bengkalis. J.
Ekonomi. 18 (1): 79-93.
Dewi, I.N., S.A. Awang, W. Andayani
dan P. Suryanto. 2017.
Karakteristik petani dn
kontribusi hutan
kemasyarakatan terhadap
pendapatan petani di Kulon
Progo. J. Ilmu Kehutanan. 2
(18): 86-98.
Direktorat Jenderal Pertanian. 2014.
Pedoman Teknis Budidaya Kopi
Yang Baik (Good Agriculture
Practices). Kementerian
Pertanian, Jakarta.
Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program
SPSS. Universitas Diponegoro,
Semarang.
Gujarati, D. 2010. Dasar-Dasar
Ekonometrika. Salemba Empat,
Jakarta.
Hapsari, H., H. Djuwendah dan A.
Yusup. 2014. Pemberdayaan
kelompok tani hutan melalui
pengembangan agribisnis kopi.
J. Aplikasi Ipteks untuk
Masyarakat. 3 (2): 51-56.
Hasibuan, A.M., D. Listyati dan B.
Sudjarmoko. 2013. Analisis
persepsi dan sikap petani
terhadap atribut benih kopi di
Provinsi Lampung. Buletin
RISTRI. 4(3): 215-224.
Jaya, R., Machfud dan M. Ismail.
2010. Aplikasi teknik ISM dan
ME-MCDM untuk identifikasi
posisi pemangku kepentingan
dan alternatif kegiatan untuk
perbaikan mutu kopi gayo. J.
Teknologi Industri Pertanian.
21 (1): 1-8.