Harga diri dan penerimaan diri pasangan menikah tidak memiliki anak di Bali

  • Olivia Yohana Simarmata Universitas Udayana
  • Made Diah Lestari Universitas Udayana

Abstract

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, mengatakan bahwa proporsi kehamilan perempuan menikah 10-54 tahun hanya berkisar 2,68% dimana di perkotaan 2,8% dan di pedesaan 2,55%. Infertilitas dapat menyebabkan perasaan menutup diri, merasa bersalah, cemas, stres, tidak berdaya, dan tertekan pada individu yang mengalaminya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat harga diri dan penerimaan diri pasangan menikah yang tidak memiliki anak di Bali. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan responden pada penelitian ini adalah dua pasangan menikah yang tidak memiliki anak teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan wawancara individu, joint interview dan observasi. Hasil penelitian menemukan bahwa pasangan memiliki faktor eksternal dan internal dalam membangun harga diri positif dan menerima kondisi perkawinan. Faktor eksternal, kecenderungan yang serupa, yaitu dukungan keluarga, dukungan pasangan, lingkungan modern dan tidak adanya argumen mengenai infertilitas. Ditemukan hasil bahwa pasangan yang memiliki perasaan positif dalam memandang infertilitasnya masih mampu mempertahankan penghargaan dirinya, sedangkan pasangan yang memiliki perasaan negatif terkait diri cenderung memiliki penghargaan diri yang negatif. Perasaan negatif terkait infertilitas yang dimiliki pasangan dapat diatasi dengan koping yang berfokus pada diri dan pasangan, sehingga pasangan mampu menerima diri. Iman dan karma adalah faktor budaya dan agama yang melekat pada kondisi infertilitas.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abubakar A, dkk (2013). Socio-Cultural Determinants of Health-Seeking Behaviour on the Kenyan Coast: A Qualitative Study. PLoS ONE 8(11): e71998. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0071998. Retrieved from: https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0071998 diakses pada: 20 Februari 2019
Alfriane, Santoso, & H., Girsang, V. I. (2017). Mekanisme koping pasangan yang mengalami infertilitas pada suku karo di kec. Kutabuluh kab. Karo. Jurnal Ilmiah Maksitek. 2. 10-19. ISSN: 2548-429X. retrieved from : http://sciencemakarioz.org/jurnal/index.php/maksitek/article/view/177. Diakses pada: 30 Januari 2019
Dekar, P. K., Sarma, S. (2010). Psychological aspects of infertility. British Journal of Medical Practitioners. 3(3), 1-4. Retrieved from : http://www.bjmp.org/files/2010-3-3/bjmp-2010-3-3-a336.pdf. Diakses pada: 12 Januari 2019
Djuwantono, Tono, dkk. (2008). Hanya 7 Hari Memahami Infertilitas. Bandung: Refika Aditama.
Dr. dr. Trihono. (2031). Riset kesehatan dasar: RISKESDAS 2013. Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI.
Duvall, E.M, & Miller, B.C.(1985). Marriage and Family development. USA : Harper & Row Publisher,Inc.
Elvina, & Maulina, V. V. (2015). Gambaran self-esteem pada pasangan suami-istri yang mengalami infertilitas. Jurnal Konseling dan Keluarga , 72-85. Retrieved from : ojs.atmajaya.ac.id/index.php/manasa/article/view/691. Diakses pada: 5 Januari 2019
Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan:Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Estherline, S.H., Widayanti, C. G. (2016). Makna infertilitas bagi istri dalam keluarga jawa. Jurnal Empati. 5(2). 276-281. Retrieved from : https://media.neliti.com/media/publications/63675-ID-makna-infertilitas-bagi-istri-dalam-kelu.pdf. Diakses pada: 9 Februari 2019
Feldman, R. S. (2005). Essentials of understanding psychology. Sixth Edition. New York: McGraw Hill Companies, Inc.
Harsyah, N. R., & Ediati , A. (2015). Perbedaan sikap laki-laki dan perempuan terhadap infertilitas. Jurnal Empati, 4 (4), 225-232. Retrieved from: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=472749&val=4725&title=PERBEDAAN%20SIKAP%20LAKI-LAKI%20DAN%20PEREMPUAN%20TERHADAP%20INFERTILITAS. Diakses pada: 3 Oktober 2018
Harvard Medical School. (2009). The psychological impacts of infertility and its impact. Harvard Mental health lLetter. Retrieved from : https://www.health.harvard.edu/newsletter_article/The-psychological-impact-of-infertility-and-its-treatment. Diakses pada : 3 Februari 2019
Kagitcibasi, C., & Ataca, B. (2015). Value of Children, Family Change, and Implications for the Care of the Elderly. Cross Cultural Research , 49, 374-392. DOI: 10.1177/1069397115598139. Retrieved from : https://www.researchgate.net/publication/282421543_Value_of_Children_Family_Change_and_Implications_for_the_Care_of_the_Elderly. Diakses pada : 2 Januari 2019
Kartono, K. (2007). Psikologi Wanita jilid 2: Mengenal Wanita sebagai Ibu dan Nenek. Bandung: Mandar Maju.
Kasnodihardjo. (2014). Nilai anak dalam keluarga dan upaya pemeliharaan kesehatannya (sebuah studi etnografi di desa gadingsari, kabupaten bantul) Jurnal Ekologi Kesehatan. 13, 354-362. Retrieved from http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/jek/article/view/4650/4155. Diakses pada: 10 Februari 2019
Loftus, J. (2009). “Oh, No, I’m Not Infertile”: culture, support groups, and the infertility identity. Sociological Focus, 42, 4, 394-416. DOI: 10.1080/00380237.2009.10571364. Retrieved from : https://www.researchgate.net/publication/271749130_Oh_No_I%27m_Not_Infertile_Culture_Support_Groups_and_the_Infertile_Identity diakses pada: 2 Februari 2019
Mardian, R., Kustanti, E. R. (2016). Kepuasan pernikahan pada pasangan yang belum memiliki keturunan. Jurnal Empati. 5(8). 558-562. Retrieved from : https://media.neliti.com/media/publications/66798-ID-kepuasan-pernikahan-pada-pasangan-yang-b.pdf. Diakses pada: 9 Februari 2019
Moleong, Lexy. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Roasdakarya.
Muslimah, A. I. (2014). Kepuasan pernikahan ditinjau dari keterampilan komunikasi interpersonal. Jurnal Soul, 7(2). 1-8. Retrieved from : http://academicjournal.yarsi.ac.id/index.php/Jurnal-Online-Psikogenesis/article/view/351 diakses pada: 1 Februari 2019
Novrika. (2017). Hubungan mekanisme koping dengan tingkat kecemasan pada pasangan infertil di RSIA Annisa Jambi tahun 2015. Jurnal Riset Informasi Kesehatan Dasar. 6(2). 184-190. Retrieved from : http://www.stikes-hi.ac.id/jurnal/index.php/rik/article/view/97. Diakses pada: 9 Februari 2019
Prasetyo, I. H., & Putra, B. A. (2017). Penerimaan diri pada wanita involuntary childless (ketiadaan anak tanpa kerelaan). Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial , 6, 39-48. retrieved from: http://repository.unair.ac.id/66133/. diakses pada: 3 Desember 2018
Ruslan, I. (2017). "Nilai anak" dalam perspektif multi etnik dan agama. Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora , 8, 18-33. Retrieved from : http://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPSH/article/view/23861. Diakses pada: 6 September 2018
Strauss, A. & Corbin, J. (2003). Dasar-dasar penelitian kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tabong, P. T. N., & Adongo, P. B. (2013). Infertility and childlessness: A qualitative study of the experiences of infertile couples in Northern Ghana. BMC Pregnancy and Childbirth, 13. https://doi.org/10.1186/1471- 2393-13-72. Retrieved from : https://bmcpregnancychildbirth.biomedcentral.com/articles/10.1186/1471-2393-13-72. Diakses pada: 8 Januari 2019
Tedjawidjaja, D., & Rahardanto, M. S. (2015). Antara harapan dan takdir: resolution to infertility pada perempuan infertile. Jurnal Experientia, 3, 109-119. Retrieved from : https://media.neliti.com/media/publications/231799-antara-harapan-dan-takdir-resolution-to-96328b0c.pdf. Diakses pada: 3 Januari 2019
Vanlandingham, C. (2016). Taking a subjective and objective look at what it means to age well. Michigan. Retrieved from : https://www.areaagencyonaging.org/weekly-columns/1592-taking-a-subjective-and-objective-look-at-what-it-means-to-age-well-christine-vanlandingham-august-21-2016. Diakses pada: 4 Februari 2019
Wigunadika, I Wayan. S. (2018). Membangkitkan kembali karma phala seagai pilar keyakinan agama hindu. Jurnal Purwadita. 2, 82-86. ISSN: 2549-7928. Retrieved from: http://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/Purwadita/article/view/24. Diakses pada: 13 Januari 2019
Published
2020-02-26
How to Cite
SIMARMATA, Olivia Yohana; LESTARI, Made Diah. Harga diri dan penerimaan diri pasangan menikah tidak memiliki anak di Bali. Jurnal Psikologi Udayana, [S.l.], p. 112-121, feb. 2020. ISSN 2654-4024. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/57810>. Date accessed: 19 nov. 2024.
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>