Gambaran komitmen dalam pernikahan pasangan remaja yang mengalami KTD

  • Wayan Mirah Adi Universitas Udayana
  • Made Diah Lestari Universitas Udayana

Abstract

Kehamilan tidak diinginkan (KTD) terutama pada remaja di Bali merupakan salah satu masalah yang menjadi sorotan dikarenakan jumlah kasus KTD di Bali mengalami peningkatan. Pada kasus tersebut, menikah menjadi solusi yang terpaksa dipilih. Salah satu kunci yang diperlukan untuk mempertahankan pernikahan adalah komitmen. Pernikahan dan pembentukan komitmen seringkali dilekatkan pada tugas masa dewasa. Remaja yang terpaksa menikah akan dibebani tugas-tugas yang harusnya ditanggung pada masa dewasa sehingga pernikahan mereka sangat rentan terhadap berbagai permasalahan. Ketidaksiapan remaja untuk membangun komitmen menjadi landasan dilaksanakannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran komitmen pada pasangan yang menikah di usia remaja dan hal yang dapat mempertahankan komitmen dalam pernikahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan fenomenologi dengan responden sejumlah 3 pasangan remaja yang menikah pada usia 15-19 tahun akibat KTD dengan teknik pusposive sampling. Pengumpulan data menggunakan wawancara individu, joint interview dan observasi. Ditemukan hasil bahwa komitmen selama pacaran terdiri dari komitmen berdasarkan perasaan sementara terdapat dua bentuk komitmen tambahan dalam pernikahan, yaitu komitmen berdasarkan pemikiran dan perilaku. Penelitian juga menemukan bahwa pasangan menunjukkan ambivalen untuk mempertahankan komitmen. Komitmen dapat dipertahankan jika suami dapat menunjukkan tanggung jawab kepada keluarga sebagai pembuktian kepada masyarakat dan istri mendapat dukungan keluarga serta mampu mengatasi konflik dengan mertua dan tuntutan terhadap peran.


Kata kunci: Kehamilan tidak diinginkan, komitmen, pernikahan di usia remaja.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adelina, R. A. A., & Andromeda. (2014). Pasangan dual karir: hubungan kualitas komunikasi dan komitmen perkawinan di Semarang. Developmental and Clinical Psychology, 3(1), 51-58.
Adhim, M. F. (2002). Indahnya pernikahan dini. Jakarta: Gema Insani Press. Tersedia dari http://eookdownloadfull.blogspot.co.id/2016/10/indahnya-pernikahan-dini.html
Adi, W. M. (2017). Gambaran komitmen pernikahan pada remaja yang menikah akibat KTD. (artikel tidak dipublikasikan). Program Studi Psikologi, Fakultas Kdokteran, Universitas Udayana, Bali.
Agustian, H. (2013). Gambaran kehidupan pasangan yang menikah di usia muda di Kabupaten Dharmasraya. SPEKTRUM PLS, 1(1), 205-217.
Amalia, E. H., & Azinar, M. (2017). Kehamilan tidak diinginkan pada remaja. Higeia: Journal of Public Health Research and Development, 1(1), 1-7.
Ayuningtyas, S. R. (2015). Hubungan dukungan sosial keluarga dengan kepuasan pernikahan pada pasangan yang menikah di usia muda. Skripsi, Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. Diakses dari http://repository.uksw.edu/handle/123456789/9148
Bancroft, J. (2009). Human sexuality and its problems (3rd ed.). New York: Churchill Livingstone Elsevier.
Brannon, L. (2011). Gender : psychological perspectives (6th ed). USA: Pearson.
Duvall, E. M., & Miller, B. C. (1985). Marriage and development (6th ed). USA: Hurper & Row Publisher, Inc.
Feist, J., & Feist, G. J. (2014). Teori kepribadian (7th ed.). Jakarta: Salemba Humanika
Handayani, Y. (2016). Komitmen, conflict resolution, dan kepuasan perkawinan pada istri yang menjalani hubungan pernikahan jarak jauh (karyawan Schlumberger Balikpapan). PSIKOBORNEO, 4(3), 518-529.
Haryani, A. (2014). Hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi dan sikap kehamilan pranikah dengan upaya pencegahan kehamilan pranikah pada remaja. Skripsi, Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Diakses dari http://eprints.uns.ac.id/21212/1/cover..pdf
Herdiansyah, H. (2015). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu psikologi. Jakarta: Salemba Humanika.
Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan : suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (5th ed). Jakarta: Erlangga.
Ibrahim. (2015). Metodologi penelitian kualitatif : panduan penelitian beserta contoh proposal kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Karniyanti, N. K. (2017). Peran kontrol diri dan asertivitas pada sikap terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja akhir perempuan di Bangli. Skripsi (tidak dipulikasikan), Denpasar: Universitas Udayana
Kisara PKBI Bali. (2016). Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) pada Remaja. Diakses pada 5 Maret 2017, dari http://www.kisara.or.id/artikel/kehamilan-tidak-diinginkan-ktd-pada-remaja.html
Kurniawan, T. (2009). Hubungan antara interaksi teman sebaya dan konsep diri dengan intensi perilaku seks pranikah pada remaja. Skripsi, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses dari http://eprints.ums.ac.id/3616/
Latifatunnikmah. (2015). Komitmen pernikahan pada pasangan suami istri bekerja. Skripsi, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses dari http://eprints.ums.ac.id/34151/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
Lehmiller, J. J. (2014). The psychology of human sexuality . United Kingdom: Willey Blackwell.
Mawardi, M. (2012). Problematika perkawinan di bawah umur. Jurnal "Analisa", 19(2), 201-212.
Meinatum, M. (2013). Kepuasan pernikahan pada istri yang menjalani pernikahan jarak jauh (long distance marriage). Skripsi, Semarang: Universitas Diponegoro. Diakses dari http://eprints.undip.ac.id/38260/
Miller, R. S., Perlman, D., & Brehm, S. S. (2007). Intimate Relationship (4th ed). New York: Mc Graw Hill, Inc.
Moleong, L. J. (2016). Metode penelitian kualitatif (edisi revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nadhiroh, S. (2016). Hubungan antara dukungan emosional orangtua dengan resiliensi pada remaja yang menikah akibat kehamilan diluar nikah. Skripsi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. Diakses dari http://repository.uksw.edu/handle/123456789/10191
Nurhasanah, U., & Susetyo. (2014). Perkawinan usia muda dan perceraian di Kampung Kotabaru Kecamatan Padangratu Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Sosiologi, 15(1), 34-41.
Nurpratiwi, A. (2010). Pengaruh kematangan emosi dan usia saat menikah terhadap kepuasan pernikahan pada dewasa awal. Skripsi, Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Diakses dari http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/2557
Olson, D. H., DeFrain, J., & Skogrand, L. (2014). Marriage and families : intimacy, diversity, and strengths (8th ed). New York: McGraw-Hill Higher Education.
Papalia, D.E., Old, S. W., & Feldman, R.D. (2011). Human development : psikologi perkembangan (9th ed). Jakarta: Kencana.
Papalia, D.E., Old, S. W., & Feldman, R.D. (2013). Human development : perkembangan manusia (10th ed). Jakarta: Salemba Humanika.
Prianto, B., Wulandari, N. W., & Rahmawati, A. (2013). Rendahnya komitmen dalam perkawinan sebagai sebab perceraian. Jurnal Komunitas, 5(2), 208-218. doi: 10.15294/komunitas.v5i2.2739
Purnawati, L. (2015). Dampak perkawinan usia muda terhadap pola asuh keluaerga (studi di Desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung). Jurnal PUBLICIANA, 8(1), 1-18.
Purnomo, S. H. (2013). Dampak perkawinan usia dini terhadap kondisi sosio-ekonomi keluarga di Kota Salatiga Jawa Tengah. Skripsi, Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. Diakses dari http://repository.uksw.edu/handle/123456789/7029
Rachmadani, C. (2013). Strategi komunikasi dalam mengatasi konflik rumah tangga mengenai perbedaan tingkat penghasilan di RT.29 Samarinda Seberang. eJournal Ilmu komunikasi, 1(1), 212-228.
Rosenthal, M. S. (2013). Human sexuality : from cells to society. Canada: Wadsworth Cengange Learning.
Santrock, J. W. (2007). Remaja (11th ed.). Jakarta: Erlangga.
Sari, Y. W. A. (2016). Faktor penyebab pernikahan dini di Kelurahan Sampara Kabupaten Konawe. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(4), 6-10.
Sarwono, S. W. (2015). Psikologi remaja (edisi revisi). Jakarta: Rajawali Pers.
Satori, D., & Komariah, A. (2017). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sternberg, R. J. (1998). Cupids’s arrow. United Kingdom: Cambridge University Press.
Strauss, A., & Corbin, J. (1990). Basic of qualitative research : grounded theory procedures and techniques. USA: Sage Publication.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta.
Trimingga, D. A. (2008). Penyesuaian diri pada pasangan suami istri usia remaja yang hamil sebelum menikah. Humanitas, 14(2), 3-15.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN. Diakses pada 7 Maret 2017, dari http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_1_74.htm
Wilson, A. D., Onwuegbuzie, A. J., & Manning, L. P. (2016). Using paired depth interviews to collect qualitative data. The Qualitative Report, 21(9), 1549-1573.
Winata, S. Y. (2013). Strategi manajemen konflik interpersonal pasangan suami istri (pasutri) yang hamil di luar nikah. Jurnal e-komunikasi. 1(2). 117-127
Wulandari, D. A. (2009). Kajian dalam faktor-faktor komitmen dalam perkawinan. PSYCHO IDEA, 7(1), 1-10.
Wulandari, D. A. (2014). Komitmen pada perkawinan ditinjau dari kepuasan dalam perkawinan. Prosiding Seminar Hasil Penelitian LPPM UMP, 161-165.
Zakiah, A. (2012). Hubungan antara komponen komitmen dari cinta dengan kesiapan menikah pada dewasa muda. Skripsi, Depok: Universitas Indonesia. Diakses dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355070-S-Azaria%20Zakiah.pdf
Published
2019-02-27
How to Cite
ADI, Wayan Mirah; LESTARI, Made Diah. Gambaran komitmen dalam pernikahan pasangan remaja yang mengalami KTD. Jurnal Psikologi Udayana, [S.l.], p. 35-45, feb. 2019. ISSN 2654-4024. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/47146>. Date accessed: 16 nov. 2024.
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>