Peran dan resiliensi pada perempuan balu
Abstract
Kehilangan suami menyebabkan ibu menjadi single mother dan mengambil alih peran suami. Perempuan yang menjadi single mother akibat kematian suami dalam masyarakat Hindu Bali disebut perempuan balu. Kematian suami menyebabkan perempuan balu mengambil alih peran yang berkaitan dengan tugas pemenuhan kebutuhan finansial keluarga dan menjalankan peran sosial sebagai balu sesuai aturan adat yang disebut awig-awig. Hal ini menyebabkan perempuan balu memiliki peran produktif, domestik, dan sosial. Perempuan Bali single mother juga mengalami masalah seperti perasaan duka mendalam dan masalah finansial. Banyaknya peran dan permasalahan menuntut perempuan balu harus dapat mengatasi hal tersebut untuk dapat menjalankan kehidupan sebagai perempuan balu dan peran-perannya dengan baik. Resiliensi dapat membantu individu bertahan dalam menghadapi masalah dan mempertahankan kehidupan yang baik setelah mengalami tekanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan resiliensi yang dimiliki perempuan balu dengan menggunakan metode kualitatif pendekatan fenomenologi. Responden pada penelitian ini adalah 3 orang perempuan balu karena kematian suami yang bekerja di sektor formal, dan memiliki anak dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan perempuan balu mengalami 4 tahap resiliensi yaitu bereavement & anger, bargaining & acceptance, re-adaptation, resilient & growth yang memiliki faktor risiko dan pendukung yang membantu perempuan balu untuk dapat menjalani peran dan kehidupan dengan baik.
Downloads
References
Allen, J. G. (2008). Coping with trauma: A guide to self-understanding, second edition. Washington, DC: American Psychiatric Press.
Amelia, A. (2010). Pengaruh Work to Family Conflict dan Family to Work Conflict Terhadap Kepuasan Dalam Bekerja, Keinginan Pindah Tempat Kerja, Dan Kinerja. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 4(3), 201–219. Dikutip dari http://eprints.uns.ac.id/12060/1/Publikasi_Jurnal(4).pdf#page=42.
Aprilia, W. (2013). Resiliensi dan dukungan sosial pada orang tua tunggal (studi kasus pada ibu tunggal di samarinda). eJournal Psikologi, 1 (3), 268-279. Dikutip dari http://ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/11/ejournal%20winda%20fix%20(11-21-13-06-26-27).pdf. 2019
Benard, B. (2004). Resiliency: what we have learned. San Francisco: WestEd Regional Educational Laboratory.
Cahyani, K. D. (2016). Masalah dan kebutuhan orang tua tunggal sebagai kepala keluarga. E-Journal Bimbingan dan Konseling, 8, 156-163. Dikutip dari http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/fipbk/article/viewFile/4316/3986.
Cahyasari, I. (2012). Grief pada remaja putra karena kedua orang tuanya meninggal. eJournal Psikologi. Dikutip dari http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1887/1/Artikel_10503095.pdf.
Corey, G., Corey, M. S., & Muratori, M. (2016). I never knew i had a chance. Boston: Cengage Learning.
Creswell, J. W. (2015). Penelitian kualitatif & desain riset. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Fernandez, I. M. F., & Soedagijono, J. S. (2018). Resileinsi pada wanita dewasa madya setelah kematian pasangan hidup. Jurnal Experientia, 6(1), 27-38. Dikutip dari http://journal.wima.ac.id/index.php/EXPERIENTIA/article/view/1788/1636.
Gayatri, F. E., & Permadi, A. S. (2016). Resiliensi pada janda cerai mati. (Skripsi). Dikutip dari http://eprints.ums.ac.id/46857/2/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf.
Geriya, I. W., Swarsi, S., Astika, I. K. S., & Suci, I. K. (2002). Sistem kesatuan hidup setempat daerah Bali, cetakan 2. Denpasar: Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata.
Glazer, H. R., Clark, M. D., Thomas, R., & Haxton, H. (2010). Parenting after the death of a spouse. American Journal of Hospice & Palliative Medicine, 27(8), 532—536. doi: https://doi.org/10.1177/1049909110366851.
Grotberg, E. H. (2003). Resilience for today : Gaining strenght for adversity. Westport: Praeger Publishers.
Halbesleben, J. R., Harvey, J., & Bolino, M. C. (2009). Too engaged? A conservation of resources view of the relationship between work engagement and work interference with family. Journal of Applied Psychology, 94(6), 1452–1465. doi: 10.1037/a0017595.
Hasanah, S. F., & Ni’matuzahroh. (2017). Work family conflict pada single parent. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 1(2), 381-398. Dikutip dari https://journal.untar.ac.id/index.php/jmishumsen/article/viewFile/972/936.
Herdiansyah, H. (2010). Metode penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Hurlock, E. B. (2011). Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Hutauruk, M. (2015). Peran wanita single parent dalam menjalankan fungsi keluarga pada karyawan PT. Iss Mall Pekanbaru Kota Pekanbaru. Jom FISIP, 2(2). Dikutip dari https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/7573/7245
King, L. A. (2014). Psikologi umum. Jakarta: Salemba Humanika.
Kotwal, N., & Prabhakar, B. (2009). Problem faced by single mothers. Journal of Social Science, 21(3), 197-204. doi: 10.1080/09718923.2009.11892771.
Lazarus, R. S., & Folkman S. (1984). Stress appraisal and coping. New York: Springer Publishing Company.
Maxman, J. S., & Ward, N. G. (1995). Essential psychotherapy and its treatment. New York: Norton.
Naufalisari, A. & Andriani, F. (2013). Resiliensi pada wanita dewasa awal pasca kematian pasangan. Jurnal Psikologi dan Organisasi, 2(2), 264-269. Dikutip dari http://journal.unair.ac.id/filerPDF/jpio10b2b33eca2full.pdf.
Papalia, D. E., Old, S. W., & Feldman, R. D. (2011). Human development, edisi terjemahan. Jakarta: Kencana.
Parwata, A. O. & Sudantra, I. K. (2007). Wicara lan pamidanda: pemberdayaan desa pakraman dalam penyesuaian perkara di luar pengadilan. Denpasar: Upada Sastra.
Paramitha, I. A. P., & Susilawati, L. K. P. A. (2016). Resiliensi perempuan janda nyerod yang pernah mulih deha. Jurnal Psikologi Udayana, 3(3), 466-478. Dikutip dari https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/044f64df8da78ced33d0c64f5147dd1b.pdf.
Perdana, T. P., & Syafiq, M. (2013). Menjalani hidup setelah kematian suami: Studi fenomenologi perempuan single mother. Character: Jurnal Penelitian Psikologi, 2(1). Dikutip dari http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/7101/7690.
Pitasari, A. T., & Cahyono, R. (2014). Coping pada ibu yang berperan sebagai orangtua tunggal pasca kematian suami. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 3(1), 37-41. Dikutip dari http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jpppf713468974full.pdf.
Prakash, A., Aleem, S., Bano, S., & Iqbal, N. (2013). Stress and psychological hardiness of parents of physically challeged children. Journal of Indian Health Psychology, 8(1), 103-113. Dikutip dari http://globalvisionpub.com/globaljournalmanager/pdf/volumespdf/1417240757.pdf.
Pratama, E. B. (2014). Resiliensi di rumah tangga pada ibu sebagai orang tua tunggal. (Skripsi). Dikutip dari http://eprints.ums.ac.id/30564/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf.
Rahayu, E. S. (2017). Kehidupan sosial ekonomi single mother dalam ranah domestik dan publik. Jurnal Analisa Sosiologis, 6(1), 82-99. Dikutip dari https://jurnal.uns.ac.id/jas/article/view/18142/14858.
Rahmawati, N. N. (2016). Perempuan bali dalam pergulatan gender (kajian budaya, tradisi, dan agama hindu). Jurnal Studi Kultural, 1(1), 58-64. Dikutip dari https://media.neliti.com/media/publications/223837-perempuan-bali-dalam-pergulatan-gender.pdf.
Reuman, L. R., Mitamura, C., & Tugade, M. M. (2013). Coping and disability. Dalam Michael L. Wehmeyer (Ed.), The oxford handbook handbook og positive psychology and disability (91-104). New York: Oxford University Press
Riana, I. G., Wiagustini, N. L. P., Dwijayanti, K. I., & Rihayana, I. G. (2018). Managing Work-Family Conflict and Work Stress through Job Satisfaction and Its Impact on Emplotyee Performance. Jurnal Teknik Industri, 20(2), 127-134. doi: 10.9744/jti.20.2.127-134.
Robertson, D. J. (2012). Resilience: Teach yourself how to survive and thrive in any situation. London: Hachette UK.
Rosenbloom, D., Williams, M. B., & Watkins, B. E. (2010). Life after trauma: A workbook for healing. New York: Guilford Press..
Sammarco, A. (2017). Women’s health issues accross the life cycle: a quality of life perspective. Burlington: Jones & Bartlett Learning.
Sarafino, E. P. (2008). Health psychology: Biopsychological interaction sixth edition. New York: John Willey & Sons Inc.
Saraswati, N. L. A. C. (2018). Permasalahan yang dihadapi oleh perempuan bali single mother akibat kematian suami. Artikel Tidak Dipublikasikan. Denpasar: Universitas Udayana.
Sari, P. P., & Wardhana, S. P. (2015). Resiliensi pada wanita setelah kehilangan pasangan akibat sudden death. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 4(2), 110-118. Dikutip dari http://journal.unair.ac.id/JPKK@resiliensi-pada-wanita-setelah-kehilangan-pasangan-akibat-sudden-death-article-9909-media-51-category-10.html.
Saskara, I. A. N., Pudjiharjo, Maskie, G., Suman, A. (2012). Tinjauan perspektif ekonomi dan nonekonomi perempuan bali yang bekerja di sektor publik: studi konflik peran. Jurnal Aplikasi Manajemen, 10(3), 542-552. Dikutip dari https://jurnaljam.ub.ac.id/index.php/jam/article/view/446/485.
Shaevitz, M. H. (2000). Wanita super. Yogyakarta: Kanisius.
Siebert, A. (2005). The resiliency advantage: Master change, thrive under pressure, and bounce back from setback. California: Berrett-Koehler Publishers, Inc.
Sirait, N. Y., & Minauli, I. (2015). Hardiness pada single mother. Jurnal Diversita, 1(2), 28-38. Dikutip dari http://ojs.uma.ac.id/index.php/diversita/article/download/492/337.
Strauss, A. & Corbin, J. (2003). Dasar-dasar penelitian kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. (2016). Metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung: CV Alfabeta.
Susanto, M. D. (2013). Keterlibatan ayah dalam pengasuhan, kemampuan coping, dan resiliensi remaja. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi 1(2), 101-113. Dikutip dari http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jspp/article/view/1489/1592.
Suyadnya, I. W. (2009). Balinese women and identities: Are they trapped in traditions, globalization or both?. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 22(2), 95-104. Dikutip dari http://journal.unair.ac.id/filerPDF/01-Balinese_Women_and_identities.pdf.
Taylor, S. E. (2003). Health psychology, fifth edition. Nnew York: McGraw-Hill.
Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2009). Psikologi sosial Jakarta: Prenadamedia Group.
Usman, M., Cangara, S., & Muhammad, R. (2016). Kehidupan orang tua tunggal (studi kasus ibu sebagai kepala keluarga di Kelurahan Parangloe). eJournal Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin. Dikutip dari http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/7ccf33c28d52e13a40fec81777694e07.pdf.
Wahyuni, S. D. (2010). Konflik dalam keluarga single parent (studi deskriptif kualitatif tentang konflik dalam keluarga single parent di desa pabelan kecamatan kartasura sukoharjo). (Skripsi). Dikutip dari ttps://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/18197/Konflik-dalam-Keluarga-Single-Parent-Studi-Deskriptif-Kualitatif-tentang-Konflik-dalam-Keluarga-Single-Parent-di-Desa-Pabelan-Kecamatan-Kartasura-Sukoharjo
Wijaya, I. M. M. (2018). Perempuan bali dan budaya patriarki : sebuah awal. Dikutip darin https://okestories.net/perempuan-bali-dan-budaya-patriarki-sebuah-awal/.
Windia, W. P. (2018). Pernikahan pada gelahang. Bali Membangun, Jurnal Bappeda Litbang, 1(3). 219-226.
Yudiantara, Janu. (2013). Kedudukan wanita balu dalam hukum adat bali (studi kasus implementasi nilai harmonisasi dalam hak dan kewajiban wanita balu di Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar). Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 1(2). Dikutip dari https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP/article/view/408/353.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).