Perbedaan Keterikatan Kerja berdasarkan Generasi Kerja Karyawan pada Perusahaan Berkonsep THK ditinjau dari Etos Kerja
Abstract
Perubahan yang paling hangat diperbincangkan di dunia kerja adalah adanya percampuran dan pengelolaan dari tiga generasi kerja karyawan yaitu, generasi Boomers, generasi X, dan generasi Y. Fenomena banyak generasi di dunia kerja tersebut menimbulkan perdebatan mengenai perbedaan etos kerja dan keterikatan kerja diantara generasi kerja karyawan. Adapun peraturan di Bali yang mewajibkan perusahaan yang bergerak pada industri pariwisata untuk menerapkan konsep Tri Hita Karana (THK). Konsep THK merupakan dimensi hidup orang Bali yang menyelaraskan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterikatan kerja berdasarkan generasi kerja karyawan pada perusahaan berkonsep THK ditinjau dari etos kerja. Sampel penelitian diambil secara acak dengan metode two-stage cluster sampling hingga mendapatkan 120 sampel dari 10 perusahaan berkonsep THK di Denpasar. Subjek penelitian terdiri dari 34 karyawan dari generasi Boomers (kelahiran tahun 1946-1964), 43 karyawan dari generasi X (kelahiran tahun 1965-1980), dan 43 karyawan dari generasi Y (kelahiran tahun 1981-2000). Instrumen dalam penelitian ini adalah skala keterikatan kerja dan skala etos kerja. Hasil analisis ancova menunjukkan ada perbedaan keterikatan kerja berdasarkan generasi kerja karyawan ditinjau dari etos kerja. Perbedaan keterikatan kerja dan etos kerja ditinjau dari generasi kerja karyawan menggunakan analisis uji komparasi anova, yang menunjukkan tidak ada perbedaan keterikatan kerja berdasarkan generasi kerja karyawan di perusahaan berkonsep THK, dan ada perbedaan etos kerja berdasarkan generasi kerja karyawan diperusahaan berkonsep THK. Hasil analisis regresi menunjukkan adanya hubungan fungsional antara keterikatan kerja dan etos kerja.
Kata kunci: Keterikatan Kerja, Etos Kerja, Generasi Kerja Karyawan, Perusahaan Berkonsep Tri Hita Karana
Downloads
References
Albrecht, S. L. (2010). Handbook of employee engagement. UK: Edward Elgar Publishing Limited.
Alsop, R. (2008). The trophy kids grow up : how the millennial generation is shaking up the workplace. San Francisco: Jossey-Bass.
Anggraini, L., Astuti, E., & Prasetya, A. (2016). Faktor-Faktor yang mempengaruhi employee engagement generasi y. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 183-191.
Atkinson, M. L. (2004). Advice for (and from) the young at heart: Understanding the millennial generation. Guidance and Counseling,, 153-157.
Aziz, A. (2008). Kinerja organisasi dinas pendapatan daerah provinsi daerah khusus ibukota jakarta dengan pendekatan systems thinking dan system dynamics. Jakarta: Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Administrasi.
Azwar, S. (2014). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Bakker, A., & Leiter, M. (2010). Work engagement : a handbook of essential theory and research. New York: Psychology Press.
Bakker, A., Schaufeli, W., Leiter, M., & Taris, T. (2008). Work engagement: an emerging concept in occupational health psychology. Work & Stress, 187-200.
Chester, E. (2007). Reviving work ethic. Austin: Greenleaf Book Group Press.
Czerw, A., & Grabowski, D. (2015). Work attitudes and work ethic as predictors. Polish
Psychological Bulletin, 503-512.
Damayanthi, I. G. (2011). Pengungkapan tanggung jawab sosial lembaga perkreditan desa berdasarkan filosofi tri hita karana. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, 1-17.
DelCampo, R., Haggerty, L., & Haney, M. (2011). Managing the multi-generational workforce: from the gi generation to the millennials. Burlington: Gower Publishing.
Dipo, S. (2016, Mei 26). Mengenal karakter 4 generasi : baby boomer, x, y, dan milenial dalam pekerjaan. Dipetik April 10, 2017, dari Glitzmedia.co: http://www.glitzmedia.co/post/mengenal-karakter-4-generasi-baby-boomer-x-y-dan-milenial-dalam-pekerjaan
Dinas Pariwisata Provinsi Bali. (2016). Direktori Pariwisata Bali 2016. Denpasar: Dinas Pariwisata Provinsi Bali.
Erickson, T. (2008). Plugge in the generation y guide to thriving at work. Boston: Harvard Business Press.
Fatimah, H., Dharmawan, A., Sunarti, E., & Affandi, M. (2015). Pengaruh faktor karakteristik individu dan budaya organisasi terhadap keterikatan pegawai generasi x dan y. Jurnal Applikasi Manajemen, 404-409.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi analisis multivariate dengan program IMB SPSS 20. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gunawan, K. (2011). Peran falsafah tri hita karana bagi pertumbuhan dan kinerja lembaga perkreditan desa (lpd) di bali. Analisis Manajemen, 23-36.
Ismainar, H. (2015). Manajemen unit kerja. Sleman: Deeppublish.
Keputusan bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT. Pengembang Pariwisata Bali
(PERSERO) No. Kep/Dir/85/XII//2012, No. 03/KEP/DEKOM/XII/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Khan, K., Abbas, M., Gul, A., & Raja, U. (2013). Organizational justice and job outcomes: moderating role of islamic work ethic. J Bus Ethic, 1-13.
Macey, W., Schneider, B., Barbera, K., & Young, S. (2009). Employee engagement: tools for analysis, practice, and competitive advantage. West Sussex, U. K.: A John Wiley & Sons, Ltd., Publication.
McCrindle, M. (2006). New generations at work: attracting, recruiting, retaining, and training generation y. Australia: McCrindle Research Online.
Meriac, J., Woehr, D., & Banister, C. (2010). Generational differences in work ethic: an examination of measurement equivalence across three cohorts. Journal Business Psychology, 315-324.
Miller, M., Woehr, D., & Hudspeth, N. (2002). The meaning and measurement of work ethic: Construction and initial validation of a multidimensional inventory. Journal of Vocational Behavior, 451-489.
Park, J., & Gursoy, D. (2012). Generation effects on work engagement among U.S. hotel employees. International Journal of Hospitality Management, 1195-1202.
Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 1 Tahun 2010 tentang Usaha Jasa Perjalanan Wisata.
Putera, I. D., & Supartha, W. G. (2014). Penerapan konsep tri hita karana dalam hubungannya dengan budaya organisasi di Rektorat UNUD. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 1999-2014.
Real, K., Mitnick, A., & Maloney, W. (2010). More similar than different: millennials in the U. S. building trades. Journal Business Psychology, 303-313.
Rosadi, D. (2014, Agustus 14). Inilah 10 perusahaan paling harmonis di Indonesia. Retrieved Oktober 12, 2017, from Suara.com: Inilah 10 perusahaan paling harmonis di Indonesia
Sinamo, J. (2013). 8 Etos kerja profesional 11 ed. Jakarta: Insitut Darma Mahardik.
Sofyanty, D. (2016). Pengaruh kecerdasan emosional dan etos kerja terhadap keterikatan kerja broker PT Monex Investindo Future. KNIT-2 Nusa Mandiri, 363-370.
Sugiono. (2014). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Tapscott, D. (1998). Growing up digital : The rise of the net generation. New York: McGraw-Hill.
Tri Hita Karana Foundation. (2012). Tri Hita Karana Tourism Award & Accreditation 2012. Denpasar: Bali Travel Newspaper.
Windia, W., & Dewi, R. (2006). Analisis bisnis berlandaskan tri hita karana. Denpasar: Udayana University Press.
Zemke, R., Raines, C., & Filipczak, B. (2000). Generations at work: managing the clash of veterans, boomers, xers. and nexters in your workplace. New York: AMACOM, Performance Research Associates, Inc.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).