Hubungan Antara Work-Life Balance dengan Komitmen Organisasi Perempuan Bali yang Bekerja pada Sektor Formal
Abstract
Perkembangan dunia usaha yang sangat pesat membuat organisasi membutuhkan sumber daya manusia yang dapat menampilkan performa kerja yang baik dan berkomitmen terhadap organisasi. Di sisi lain, perempuan Bali di dalam kehidupannya memiliki beberapa peran dan kedudukan, yaitu peran reproduktif, peran sosial, dan peran produktif. Dengan demikian, perempuan Bali yang bekerja membutuhkan adanya work-life balance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara work-life balance dengan komitmen organisasi perempuan Bali yang bekerja pada sektor formal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah multistage random sampling. Responden dalam penelitian ini adalah perempuan Bali yang telah berkeluarga yang bekerja pada sektor formal di Kotamadya Denpasar sebanyak 115 orang. Alat ukur dalam penelitian ini yaitu skala work-life balance dan skala komitmen organisasi. Hasil analisis menggunakan regresi linier sederhana menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan arah hubungan yang positif antara work-life balance dengan komitmen organisasi perempuan Bali yang bekerja pada sektor formal.
Kata kunci: work-life balance, komitmen organisasi, perempuan Bali, sektor formal
Downloads
References
Astiti, T. I. (2008). Perempuan dalam politik. In P. S. Wanita, N. Arjani, & I. Sudantra (Eds.), Kembang rampai perempuan Bali (pp. 67-80). Denpasar: Pusat Studi Wanita (PSW) Unud Bekerjasama dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (BP3A) Provinsi Bali.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali.(2016). Keadaan tenaga kerja provinsi Bali Agustus 2016. Berita resmi Statistik BPS Provinsi Bali, p. No. 60/11/51/Th. V.
Bintang, S. K., & Astiti, D. P. (2016). Work-life balance dan intensi turnover pada pekerja wanita Bali di desa adat Sading, Mangupura, Badung. Jurnal Psikologi Udayana, 3(3), 382-394.
Choundhary, A. K., &Shrivastava, M. (2015). Work life balance and organization: A conceptual review. International Journal of Behavioral Social and Movement Sciences, 4(3), 58-75
Dewi, C. K. (2016). Peran perempuan hindu: Antara reproduksi dan aktualisasi diri. In Perempuan & kesuburan (pp. 3-13). Denpasar: Pustaka Ekspresi.
Dewi, M. K. (2011). Analisis faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi komitmen organisasi pada wanita karir berkeluarga. Naskah Skripsi. Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Djajendra. (2013). Work-life balance menciptakan etos kerja yang unggul. Dipetik Februari 10, 2018, dari kompasiana: https://www.kompasiana.com/djajendra.com/
work-life-balance-menciptakan-etos-kerja-yang-unggul_5528b238f17e61b3798b4
56f.
Fisher, G.G. (2001). Work/life balance: a construct development study. ProQuest Dissertations and These.
Fisher, G., Bulger, C., & Smith, C. (2009). Beyond work and family: a measure of work/nonwork interference and enhancement. Journal of Occupational Health Psychology. 14(4), 441-456.
Gladding, S. T. (2012). Konseling profesi yang menyeluruh, edisi keenam. Jakarta: PT Indeks.
Guest, D. E. (2002). Perspectives on the study of work-life balance. Social Science Information, 41(2), 255-279.
Hadiyani, M. I., Karmiyati, D., & Ingarianti, T. M. (2013). Perbedaan komitmen organisasi ditinjau dari masa kerja karyawan. Jurnal Online Psikologi, 1(1), 157-175.
Handayani, W. (2008). Dampak komitmen organisasi, self efficacy terhadap konflik peran dan kinerja karyawati PT. HM Sampoerna, Tbk di Surabaya. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, 8(2), 69-78.
Haryanto, T., & Sriwidodo, U. (2009). Pengaruh karakteristik personal, karakteristik kerja, dan pengalaman kerja terhadap komitmen organisasi. Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia, 3(1), 17-24.
Hill, E. J., Hawkins, A. J., Ferris, M., & Weitzman, M. (2001).Finding an extra day a week: the positive influence of perceived job flexibility on work and family life balance [electronic version]. Family Relations, 50(1), 49-54.
Himpsi.(2010). Kode etik Psikologi Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia.
Idris, A. (2010). Pengaruh insentif non finansial (job enrichment, employee recognition) terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi karyawan. Jurnal Market , 15, 1-8.
Januardha, J., & Nurwidawati, D. (2014). Perbedaan komitmen organisasi karyawan tetap dan karyawan outsourcing pada PT. Bank Pembangunan Daerah "X". Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 5(1), 38-44.
Jones, F., Burke, R. J., & Westman, M. (2006). Work-life balance: A psychological perspective. USA: Psychology Press.
Kristianto, F. (2016). Pengangguran di Bali pada februari 2016 membludak, ini pemicunya. Dipetik Juni 8, 2017, dari Bisnis.com: http://finansial.bisnis.com/read/20160504 /9/544686/pengangguran-di-bali-pada-februari-2016-membeludak-ini-pemicunya.
Laela, C. R. (2015). Pengaruh relation-oriented leadership behavior terhadap work-life balance pada wanita pekerja. Naskah Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.
Luthans, F. (2011).Organizational behavior: an evidence-based approach. New York: McGraw-Hill.
Malahayati. (2010). I'm the boss. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher.
Matsumoto, D. (2008). Pengantar psikologi lintas budaya. Yogyakarta: PustakaBelajar.
Mowday, R.T., Porter, L.W., & Steers, R.M. (1982). Employee-organization linkages: the psychology of commitment, absteeism, and turnover. New York: Academic Press.
Novelia, P., Sukhirman, I., & Hartana, G. (2013). Hubungan AntaraWork/Life Balance dan Komitmen Berorganisasi Pada Pegawai Perempuan. Naskah Publikasi. UI Publication.
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human develoment (perkembangan manusia) edisi 10 buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Poulose, S., &Sudarsan, N. (2014). Work-life balance: A conceptual review. International Journal of Advances in Management and Economic, 3(2), 1-17.
Rini, K. G. (2017). Permasalahan yang dialami oleh perempuan Bali yang bekerja pada sektor formal: Sebuah preliminary study. Tidak dipublikasikan.
Rizkiana, D. (2015). Hubungan antara work life balance dengan komitmen organisasi. Naskah Publikasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Robbins, S. P. (2006). Perilaku organisasi. Jakarta: PT INDEKS.
Sariningtyas, E. R., & Sulistiyani. (2016). Analisis karakteristik individu dan motivasi intrinsik terhadap komitmen organisasi dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang , 5(1), 55-72.
Sasmitha, D. V. (2016). Pengaruh keseimbangan pekerjaan-kehidupan terhadap komitmen organisasi melalui komitmen profesi pada dosen di perguruan tinggi. Tesis. Universitas Indonesia Library.
Sugiyono. (2014 ). Metode penelitian kombinasi. Bandung: Alfabeta.
Sunasri, A. A. (2003). Konflik peran wanita bekerja, di desa Pemecutan Kaja Kota Denpasar: perspektif kajian budaya. Tesis (Tidak dipublikasikan). Program Kajian Budaya Universitas Udayana, Denpasar.
Surpha, I. W. (2002). Seputar desa pekraman desa adat Bali. Denpasar: Pustaka Bali Post.
Suyadnya, I. (2009). Balinese women and identities: Are they trapped in traditions, globalization or both?. Journal Unair, 95-104.
Swarjana, I. K. (2016). Statistik kesehatan. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Talita. (2010). Dampak positif dan negatif wanita karir. Dipetik Februari 10, 2018, dari kompasiana:https://www.kompasiana.com/berthathalita/dampak-positif-dan-negatif-wanita¬-karir_55001d3d8133119f19fa720c.
Tjaja, R. P. (2000). Wanita bekerja dan implikasi sosial. Dipetik Oktober 20, 2018, dari Kementrian PPN/Bappenas: https://www.bappenas.go.id/id/data-dan-informasi-utama/makalah/artikel-majalah-perencanan/edisi-20tahun-20000/wanita-bekerja-dan-implikasi-sosial---oleh-ratna-p-tjaja/.
Triputraajaya, A. I. (2011). Preferensi pekerja dalam memilih pekerjaan sektor formal. ILTEK, 6(12), 879.
Webber, M., Sarris, A., & Bessell, M. (2010). Organisational culture and the use of work-life balance initiatives: influence on work attitudes and work-life conflict. The Australia and New Zealand Journal of Organisational Psychology, 3(1), 54-65.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).