Pengaruh Pelatihan Efikasi Diri terhadap Tingkat Kecemasan Berkomunikasi pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Denpasar

  • Kadek Fitriyanti Universitas Udayana
  • Ni Made Ari Wilani Universitas Udayana

Abstract

Salah satu keterampilan yang ditetapkan oleh perusahaan dalam merekrut karyawan adalah memiliki kemampuan berkomunikasi efektif dalam tim kerja. Sejalan dengan hal tersebut Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah menyusun kurikulum yang sesuai dengan keterampilan yang dibutuhkan siswa di dunia kerja. Data di lapangan dan hasil penelitian awal yang telah dilakukan menunjukkan bahwa masih banyak siswa SMK mengalami kecemasan berkomunikasi. Dampak yang ditimbulkan adalah siswa menjadi pasif dan menghindari situasi berkomunikasi. Semakin banyak kasus kecemasan berkomunikasi yang terjadi, maka semakin dibutuhkan program intervensi yang dapat mengurangi tingkat kecemasan berkomunikasi yang dirasakan. Tujuan dari penelitian eksperimen ini adalah menguji pengaruh pelatihan efikasi diri terhadap tingkat kecemasan berkomunikasi pada siswa SMK di Denpasar. Desain penelitian yakni kuasi-eksperimen non-equivalent control group design. Teknik pengambilan sampel yakni menggunakan two-stages cluster sampling. Sebanyak 12 orang subjek yang dipilih memiliki skor kecemasan berkomunikasi sedang hingga tinggi. Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yakni kelompok eksperimen sebanyak enam orang dan kelompok kontrol sebanyak enam orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah skala kecemasan berkomunikasi untuk mengetahui kategori kecemasan berkomunikasi yang dirasakan oleh siswa. Perlakuan yang diberikan adalah pelatihan efikasi diri yang disusun berdasarkan sumber-sumber efikasi diri dari Bandura (1997). Hipotesis penelitian diuji dengan statistik non-parametrik Mann Whitney test. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh pelatihan efikasi diri terhadap tingkat kecemasan berkomunikasi pada siswa SMK di Denpasar.


Kata kunci: pelatihan efikasi diri, kecemasan berkomunikasi, siswa SMK

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amalia , N. R., & Hidayati, F. (2013). Pengaruh pelatihan speak up terhadap kecemasan berbicara di depan umum. Naskah publikasi. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro.
Anwar, A. I. (2009). Hubungan antara efikasi diri dengan kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa fakultas psikologi universitas sumatera utara. Skripsi tidak dipublikasi. Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara.
Asweda, W., Marjohan, & Syukur, Yarmis. (2012). Efektifitas layanan bimbingan kelompok dalam mengurangi kecemasan berkomunikasi pada siswa. Jurnal ilmiah konseling, 1 (1), 1-11.
Azwar, S. (2013). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2014). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bandura, A. (1997). Self-efficacy the exercise of control. New York: W.H Freeman and Company.
Baron,R.A., & Byrne, P. (2000). Social psychology (9th ed.). Boston : Allyn and Bacon Inc.
Budiarto, E. (2002). Metodologi penelitian kedokteran. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.
Campbell, S., & Larson, J. (2012). Public speaking anxiety: comparing face-to-face and web-based speeches. Journal of instructional pedagogies, 31 (2), 20-35.
Davison, G.C., Neale, J.M., & Kring,A.M. (2014). Psikologi abnormal, edisi 9. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Dewi, F. W. (2015). Studi kasus tentang kecemasan berkomunikasi peserta didik kelas XI SMK Swadaya Klaten tahun ajaran 2014/2015. Skripsi tidak dipublikasi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret.
DeVito,Joseph A. (2015). Human communication. London: Sage Publication
Dharmayanti, P. A. (2013). Teknik role playing dalam meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal siswa SMK. Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha, 3 (4), 256-265.
Fatma, A., & Ernawati, S. (2012). Pendekatan perilaku kognitif dalam pelatihan keterampilan mengelola kecemasan berbicara di depan umum. Talenta Psikologi, 1 (1), 39-65.
Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Theories of personality (7th ed.). (Handriatno, Penerj.) Jakarta: Salemba Humanika.
Field, A. (2009). Discovering statistics using spss (3rd ed.). Washington DC: Sage.
Fitriyanti, Kadek. (2017). Gambaran kecemasan berkomunikasi pada remaja: sebuah studi pendahuluan tahun 2017. Tidak dipublikasikan.
Gladding, S. T. (2015). Konseling profesi yang menyeluruh. Jakarta: PT. Indeks.
Greenberger, D., & Padesky, C. A. (2004). Mind over mood: change how you feel by changing the way you think. New York: The Guilford press.
Hapsari, D. A. (2010). Pengaruh tari kontemporer terhadap kecemasan berbicara di depan umum pada remaja. Naskah publikasi. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro.
Himpsi. (2010). Kode etik psikologi indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia.
King, L. A. (2014). Psikologi umum: sebuah pandangan apresiasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Kirkpatrick, J., & Kirkpatrick, W. K. (2009). The Kirkpatrick four levels: a fresh look after 50 years. Dipetik September 3, 2017, dari Kirkpatrick partners the one and only Kirkpatrick: www.kirkpatrickpartners.com
Mariani, K. (1991). Hubungan antara sifat pemantauan diri dengan kecemasan dalam komunikasi interpersonal pada mahasiswa psikologi dan fakultas hukum universitas muhammadiyah surakarta. Skripsi tidak dipublikasi. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
McCroskey, J. (2016). An introduction to rhetorical communication: a western cultural perspective 9th ed. New York: Routledge.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia nomor 70 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah menengah kejuruan atau madrasah aliyah kejuruan. Jakarta: Depdiknas.
Menteri Pendidikan Nasional. (2006). Peraturan menteri pendidikan nasional republik indonesia nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: Depdiknas.
Prakoso, B. (2014). Hubungan antara berpikir positif dengan kecemasan berbicara di depan umum. Naskah publikasi fakultas psikologi universitas muhammadiyah surakarta.
Republik Indonesia (2003). Undang-Undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003. Jakarta: Depdiknas.
Republik Indonesia (2014). Undang-Undang dasar negara republik indonesia tahun 1945 Amandemen I-IV. Jakarta: Visi Media
Richmond, V.P. & McCroskey, J.C. (2009). Implementation of a Systematic Desensitization Program and Classroom Instruction to Reduce Communication Apprehension in Pharmacy Student. American Journal of Pharmaceutical Education. Vol. 46. 227-234
Rogers, C. R. (2004). On becaming a person. Boston: Robinson.
Sarmini, N. (2008). The implementation of group strorytelling and fun game technique to improve speaking ability of grade eight students of SMP Negeri 2 Singaraja. Skripsi tidak dipublikasi.
Silberman, M. L., & Auerbach, C. (1998). Active Training: a handbook of techniques, design, case examples, and tips. USA : Jossey-Bass Pfeiffer.
Sugiyono, P. D. (2014). Metode penelitian kualitatif, kuanitatif dan kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta.
Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B. N. (2009). Psikologi eksperimen. Jakarta: PT Indeks.
Shadish, W. R., Cook, T. D., & Thomas , D. (2002). Experimental and quasi-experimental designs for generalized causal inference. USA: Houghhton mifflin company.
Siegel, S. (1992). Statistik nonparametrik untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: PT. Gramedia.
Wijaya. (2010). Statistik nonparametrik. Bandung: Alfabeta.
Wulanyani, N. S., Sudarmaja, I., Laksemi, D. A., & Surijah, E. A. (2008). Role playing method decreases communication anxiety of medical students. Anima Indonesian Psychological Journal, 23(4), 317-324.
Published
2019-02-27
How to Cite
FITRIYANTI, Kadek; WILANI, Ni Made Ari. Pengaruh Pelatihan Efikasi Diri terhadap Tingkat Kecemasan Berkomunikasi pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana, [S.l.], p. 1-11, feb. 2019. ISSN 2654-4024. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/47144>. Date accessed: 19 apr. 2024.
Section
Articles