Pengaruh Suhu dan Lama Blansir Terhadap KArakteristik Bubuk Bunga Kenop (Ghomprena glo-bosa L)

Main Article Content

Luh Putu Ayu Evitasari Cesarini Ni Made Wartini Luh Putu Wrasiati

Abstract

Bunga kenop merupakan salah satu bunga yang mempunyai kandungan betasianin yang berpotensi digunakan sebagai pewarna alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama blansir terhadap karakteristik bubuk bunga kenop (Ghomprena globosa L.) dan menemukan suhu dan lama blansir terbaik untuk karakteristik bubuk bunga kenop. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama  adalah suhu (S) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu 70, 80, dan 90?C. Faktor kedua adalah lama blansir (L) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu 1. 3 dan 5 menit. Setiap perlakuan dilakukan sebanyak 2 kali sehingga mendapatkan 18 unit percobaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam dan apabila diperoleh hasil yang berpengaruh nyata terhadap variabel yang diamati, maka dilanjutkan dengan uji Tukey dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu blansir berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar total betasianin dan tingkat kecerahan (L*), namun tidak berpengaruh pada kapasitas antioksidan, tingkat kemerahan (a*), serta tingkat kekuningan (b*). Perlakuan lama blansir hanya berpengaruh terhadap tingkat kecerahan (L*) saja dan tidak berpengaruh pada kadar air, kadar total betasianin, kapasitas antioksidan, tingkat kemerahan (a*), serta tingkat kekuningan (b*). Perlakuan suhu blansir 80?C dengan lama blansir 3 menit, merupakan perlakuan terbaik dalam menghasilkan bubuk bunga kenop dengan karakteristik kadar air sebesar 12,26 %, kadar total betasianin sebanyak 99,87 mg/100g, kapasitas antioksidan sebesar 388,21 mg/g, tingkat kecerahan (L*) 25,14, tingkat kemerahan (a*) 11,24, dan tingkat kekuningan (b*) 13,06.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
EVITASARI CESARINI, Luh Putu Ayu; WARTINI, Ni Made; WRASIATI, Luh Putu. Pengaruh Suhu dan Lama Blansir Terhadap KArakteristik Bubuk Bunga Kenop (Ghomprena glo-bosa L). JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI, [S.l.], v. 10, n. 4, p. 457-465, dec. 2022. ISSN 2503-488X. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jtip/article/view/89335>. Date accessed: 23 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JRMA.2022.v10.i04.p07.
Section
Articles

References

Apriana, D., E. Basuki., dan A. Alamsyah. 2016. Pengaruh suhu dan lama blanching terhadap beberapa komponen mutu tepung ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.). Pro Food Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan. 2(1): 94-100.
Blois, M.S. 1958. Antioxidant determinations by the use of a stable free radical nature. 181: 1199-1200.
Dalimartha, S. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid II. Trubus Agriwidya, Jakarta.
Dewi, I.G.A.K., L.P. Wrasiati., dan G.P. Ganda-Putra. 2020. Karakteristik teh daun bambu tali (Gigantochloa apus Kurz.) pada metode blansir dan suhu pengeringan. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. 8(3) : 388–398.
Eder, R. 1996. Handbook of Food Analysis, Vol I. Marcel Dekker Inc, New York.
Efendi, Z., F.E.D. Surawan., dan Winarto. 2015. Efek blanching dan metode pengeringan terhadap sifat fisikokimia tepung ubi jalar orange (Ipomea batatas L.). Jurnal Agroindustri. 5(2): 111-116.
Fikri, Z., N.M. Wartini., dan L.P. Wrasiati. 2020. Karakteristik ekstrak pewarna alami bunga kenop (Gomphrena globosa L.) pada perlakuan jenis pelarut dan suhu ekstraksi serta korelasi antar variabel. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. 8(3) : 461–464.
Ginting, R.B., N.M. Wartini., dan L.P. Wrasiati. 2020. Karakteristik ekstrak pewarna alami bunga kenop (Gomphrena globosa L.) pada perlakuan ukuran partikel dan lama maserasi serta korelasi antar variabel. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. 8(3) : 448-459.
Irawan, Adi., S. Tamaroh., dan A. Setyowati. 2019. Pengaruh Metode dan Lama Blanching Terhadap Sifat Fisik, Kimia dan Tingkat Kesukaan Bubuk Bunga Rosela Kering (Hibiscus sabdariffa L.). Skripsi |Tidak dipublikasikan|. Fakultas Argoindustri, Universitas Mercu Buana, Yogyakarta
Kahfianto. M. 2015. Optimasi Proses Ekstraksi Antioksidan Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Kajian Suhu dan Waktu. Skripsi |Tidak dipublikasikan|. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya, Malang.
Khuluq, D.A. 2007. Ekstraksi dan Stabilitas Betasianin Daun Darah (Alternanthera dentate). Skripsi |Tidak dipublikasikan|. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya, Malang.
Lindiani dan R. Marsela. 2017. Pengaruh Lama Blansing dan Jenis Bahan Pengisi Terhadap Sifat Fungsional Tepung Pepaya (Carica Papaya L.). Tesis |tidak dipublikasikan|. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya, Malang.
Maryati, Y., A. Susilowati., N. Artanti., P.D. Latulung., dan Aspiyanto. 2020. Pengaruh fermentasi terhadap aktivitas antioksidan dan kadar betasianin minuman fungsional buah naga dan umbi bit. Jurnal Bioteknologi dan Biosains Indonesia. 7(1): 48-58.
Nurbaya, S.R. 2017. Mikroenkapsulasi Ekstrak Betasianin dari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Menggunakan Bahan Penyalut Maltodekstrin yang Dikombinasikan dengan Gum Arab, CMC, dan Karagenan. Tesis |Tidak dipublikasikan|. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya, Malang.

Most read articles by the same author(s)