Karakteristik Mikroemulsi Ekstrak Bunga Kamboja Kuning (Plumeria alba) Pada Ukuran Partikel dan Waktu Ekstraksi

Main Article Content

I Gede Yudha Wiradharma Lutfi Suhendra Luh Putu Wrasiati

Abstract

ABSTRACT


 


The yellow frangipani flower (Plumeria alba) possesses numerous important chemicals that can be utilized in the formulation of cosmetic and fragrance goods by PEG 400 extract microemulsion. In the extraction of yellow frangipani blossoms, PEG 400 serves as a polar solvent with a low molecular weight, non-adhesive properties, and a dielectric constant of 13.6. The study aimed to ascertain the influence of particle size and extraction duration on the microemulsion properties of yellow frangipani flower extract, as well as to identify the optimal conditions for achieving superior microemulsion characteristics of the extract. This research employed a Randomized Group Design featuring two variables. The initial factor is particle size, categorized into three levels: 40 mesh, 60 mesh, and 80 mesh. The second component is extraction duration, comprising three levels: 2 hours, 4 hours, and 6 hours. Data were subjected to ANOVA analysis, subsequently followed by Tukey's test. The findings indicated that the interplay between particle size and extraction duration markedly influenced microemulsion stability following 24 hours of incubation and subsequent centrifugation stability. The ideal treatment comprised a microemulsion of yellow frangipani flower extract at a particle size of 80 mesh, extracted over a duration of 6 hours, exhibiting a clear appearance. The turbidity index was measured at 1.378% after 24 hours of incubation, with a centrifugation stability of 1.522%, a particle size of 9.476 nm, and a stable microemulsion.


Keywords : microemulsion, PEG 400, particle size, extraction time, yellow frangipani flower


 


ABSTRAK


 


Bunga kamboja kuning (Plumeria alba) merupakan bunga yang banyak mengandung banyak senyawa atsiri yang dapat di olah menjadi produk kosmetik dan parfum dengan menggunakan mikroemulsi ekstrak PEG 400. Dalam ekstraksi bunga kamboja kuning, PEG 400 merupakan pelarut yang bersifat polar, memiliki berat molekul yang rendah, tidak bersifat adhesif, dan memiliki nilai konstanta dielektrik sebesar 13,6. Tujuan riset yakni guna memahami waktu ekstraksi dan ukuran partikel pada karakteristik mikroemulsi ekstrak bunga kamboja kuning dan menetapkan waktu esktraksi dan ukuran partikel guna mendapatkan karakteristik mikroemulsi ekstrak bunga kamboja kuning yang terbaik. Riset berikut memakai RAK  (Rancangan Acak Kelompok) dengan dua faktor. Faktor pertama ialah ukuran partikel, yang tersusun atas tiga  tingkat : 40 mesh  ; 60 mesh;  dan  80 mesh. Faktor  kedua ialah  lama  ekstraksi, yang  tersusun  atas tiga taraf: 2 jam; 4 jam; dan 6 jam. Data dianalisis memakai ANOVA, diikuti dengan pengujian Tukey. Hasil riset memaparkan bahwasanya hubungan diantara durasi ekstraksi dan ukuran partikel secara signifikan mempengaruhi stabilitas mikroemulsi setelah 24 jam inkubasi dan stabilitas sentrifugasi. Perlakuan optimal melibatkan mikroemulsi ekstrak bunga kamboja kuning pada ukuran partikel 80 mesh dengan lama ekstraksi 6 jam dengan kenampakan yang jernih, dengan nilai indeks turbditas sebesar 1,378% setelah inkubasi 24 jam, stabilitas sentrifugasi sebesar 1,522%, ukuran partikel sebesar 9,476 nm, serta stabilitas penyimpanan terbaik terhadap pH dan pengenceran pada pH 5,5 dengan pengenceran 1:49. Nilai warna mikroemulsi meliputi lightness (L*) sebesar 63,7, redness (a*) sebesar 1,2, dan yellowness (b*) sebesar 2,5.


Kata kunci : mikroemulsi, PEG 400, ukuran partikel, waktu ekstraksi, bunga kamboja kuning

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
YUDHA WIRADHARMA, I Gede; SUHENDRA, Lutfi; WRASIATI, Luh Putu. Karakteristik Mikroemulsi Ekstrak Bunga Kamboja Kuning (Plumeria alba) Pada Ukuran Partikel dan Waktu Ekstraksi. JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI, [S.l.], v. 12, n. 3, p. 411-420, oct. 2024. ISSN 2503-488X. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jtip/article/view/119433>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JRMA.2024.v12.i03.p11.
Section
Articles

References

Ardyanti, N. K. N. T., Suhendra, L., dan Ganda Puta, G. P. 2020. Pengaruh ukuran partikel dan lama maserasi terhadap karakteristik ekstrak virgin coconut oil wortel (Daucus carota l.) sebagai pewarna alami. Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 8(3), 423. https://doi.org/10.24843/jrma.2020.v08.i03.p11
Cho YH, Kim S, Bae EK, Mok CK, dan Park J. 2008. Formulation of a cosurfactant-free o/w microemulsion using nonionic surfactant mixtures. J Food Sci 73: 115-121.
Cahyaningrum, K., Husni, A., dan Budhiyanti, S. A. 2016. Aktivitas antioksidan ekstrak rumput laut cokelat (Sargassum polycystum). Agritech, 36(4), 137–144.
Candra dan Budiman. 2008. Metodologi penelitian kesehatan. EGC.
Distantina, S., D. R. Anggraeni, dan L. E. Fitri. 2008. Pengaruh konsentrasi dan jenis larutan perendaman terhadap kecepatan ekstraksi dan sifat gel agar-agar dari rumput laut (Gracilaria verrucosa). Jurnal Rekayasa Proses. 2(1):11-15
Gao, L., D. Zhang, dan M. Chen. 2008. Drug nanocrystals for the formulation of poorly soluble drugs and its application as a potential drug delivery system. Journal of Nanoparticle Reseach, 10(5), 845 – 862.
Handayani, H., Sriherfyna, F. H, dan Yunianta, Y. 2016. Ekstreaksi antioksidan daun sirsak metode ultrasonic bath (kajian rasio bahan: pelarut dan lama ekstraksi). Jurnal Pangan dan Agroindustri, 4(1), 262–272.
Irawati, S. P., Rahmawanty, D., dan Fitriana, M. 2017. Karakterisasi mikroemulsi minyak nilam (Pogostemon cablin benth.) dengan pembawa virgin coconut oil (vco), polisorbat 80, dan sorbitol. Jurnal Pharmascience, 4(1), 109–115. https://doi.org/10.20527/jps.v4i1.5763
Lin, C. C., H. Y. Lin., H. C. Chen., dan M.Y. Yu. 2009. Stability and charactereization of phospholipid-based curcumin-encap-sulation microemulsions. food chemistry, 116: 923 – 928. https://www.cabdirect.org/cabdirect/ab- stract/20093197564
Listyorini, N., Wijayanti, N, dan Astuti, K. 2018. Optimasi pembuatan nanoemulsi virgin coconut oil. Jurnal Kimia, 12 (1), 8–12.
Manasika, A., dan Widjanarko, S. B. 2015. . Ekstraksi pigmen karotenoid labu kabocha menggunakan metode ultrasonik (kajian rasio bahan: pelarut dan lama ekstraksi). Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(3), 928–938. https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/215
McClements, D.J. 2005. Food emulsion: principles, practice, and techniques. CRCPress,Florida.https://www.taylorfrancis.com/books/mono/10.1201/b18868/foodemulsions-david-julian-mcclements
Megawati, M., dan Saputra, S. W. D. 2012. Minyak atsiri dari kamboja kuning, Putih, dan merah dari ekstraksi dengan N-Heksana. Jurnal Bahan Alam Terbarukan, 1(1), 25–31.
Nurcahyo, H., dan Purgiyanti, P. 2017. Pemanfaatan bunga kamboja (Plumeria alba) sebagai aromaterapi pengusir nyamuk. Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi, 6(1), 121–123. https://doi.org/10.30591/pjif.v6i1.479
Nurmalasari, L., Suhendra, L., dan Harsojuwono, B. A. 2023. Microemultion synthesis using surfactants and sweet orange peel essential oil (Citrus sinensis) as body mist. Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 11(1), 14–24.
Nwabanne, J.T. 2012. Kinetics and thermdunamics study of oil extraction from fluted pumpkin seed. International Journal of Mutridiciplinarty Sciences and Engginering. 3(6):11-15.
Sembiring, B. B., Ma'mun dan Ginting, E. I. 2006. Pengaruh kehalusan bahan dan lama ekstraksi terhadap mutu ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza roxb). Buletin Penelitian Tanaman Rempah Dan Obat, 17(2), 53–58.
Setyopratiwi, A., dan Hanifah, H. T. U. 2022. Formulasi dan stabilitas mikroemulsi minyak dalam air dengan virgin coconut oil (vco) sebagai fase minyak menggunakan metode emulsifikasi. Prosiding Seminar Nasional Kimia (SNK), 12(November), 108–123.
Sucitawati, P. A., Suhendra, L, dan Putra, G. P. 2021. Karakteristik mikroemulsi a-Tokoferol pada perbandingan campuran tiga surfaktan nonionik dan lama pengadukan. 9(1), 33–41.
Suhendra, L., Raharjo, S., Hastuti, P., dan Hidayat, C. 2012. Formulasi dan stabilitas mikroemulsi O/W sebagai pembawa fucoxanthin. Agritech, 32(03), 230–239.
Swarbrick, J., dan Boylan, J. C. 1990. Encyclopedia of pharmaceutical technology. Marcel Dekker inc, New York, 121-123.
Treybal, E. 1980. Mass-transfer operations. Chemical Engineering Series.
Zheng, Y., Xu, G., Ni, Q., Wang, Y., Gao, Q., dan Zhang, Y. 2022. Microemulsion delivery system improves cellular uptake of genipin and its protective effect against Aβ1-42-induced PC12 cell cytotoxicity. Pharmaceutics, 14(3), 1–21. https://doi.org/10.3390/pharmaceutics14030617

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>