Laporan Kasus: Babesiosis dan Ehrlichiosis pada Anjing Kacang Umur 11 Tahun yang Terinfeksi Caplak Rhipicephalus sanguineus
Abstract
Agen parasit darah yang umum ditemukan pada anjing yaitu Babesia sp. dan Ehrlichia sp. yang dapat menyebabkan kematian pada anjing. Seekor anjing lokal mempunyai keluhan penurunan nafsu makan, lesu, luka pada tubuh, alopesia, dan infeksi caplak Rhipicephalus sanguineus pada tubuh. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan anjing mengalami demam, turgor kulit melambat, Capillary Refil Time (CRT) melebihi dua detik, mukosa anjing pucat, dan adanya infeksi caplak R. sanguineus. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu pemeriksaan hematologi rutin, apusan darah, dan serologi yaitu test kit antibodi. Hasil pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan anjing mengalami anemia mikrositik hiperkromik, limfositosis, dan trombositopenia. Hasil apusan darah ditemukan eritroparasit Babesia sp. dan intracytoplasmic (morula) Ehrlichia sp. pada sel darah putih anjing kasus. Hasil pemeriksaan serologi menggunakan test kit antibodi menunjukkan anjing kasus positif terhadap Babesia sp. dan Ehrlichia sp. Berdasarkan anamnesis, hasil pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, anjing kasus didiagnosis menderita babesiosis dan ehrlichiosis dengan prognosis fausta. Terapi yang diberikan yaitu injeksi ivermectin 0,3 mg/kg BB secara sub kutan. Terapi kausatif diberikan antibiotik doksisiklin kapsul (8 mg/kg BB, PO) satu kali sehari selama dua minggu. Terapi suportif diberikan satu tablet vitamin B12 per hari selama lima hari. Setelah dua minggu pascapengobatan anjing sudah kembali aktif dan nafsu makan anjing sudah normal kembali.