Studi Kasus: Paralisis pada Anjing Shih-tzu yang Diduga Terinfeksi Virus Distemper Anjing
Abstract
Canine Distemper Virus (CDV) merupakan virus RNA beramplop, genus Morbilivirus dari famili Paramyxoviridae. Anjing Shih-tzu yang dijadikan kasus berumur dua tahun, dilaporkan mengalami kelumpuhan sejak dua bulan yang lalu. Anjing pernah didiagnosis CDV dengan gejala letargi, anoreksia, demam, batuk, keluar eksudat berlebih dari hidung dan mata. Anjing tahan terhadap infeksi awal CDV, dan beberapa minggu setelah infeksi, anjing menunjukkan gejala saraf. Berdasarkan riwayat penyakit, tanda klinis dan pemeriksaan darah anjing kasus terindikasi mengalami leukopenia, limfopenia, dan anemia, hewan kasus didiagnosis mengalami paralisis akibat ikutan penyakit distemper anjing. Terapi yang diberikan berupa terapi simptomatis dan supportif dengan pemberian infus NaCl fisiologis sebanyak 870 ml/hari selama 3 hari, injeksi Neurotropic® dengan dosis 0,5 ml sekali pemberian, injeksi Amoxycillin 10% dosis 0,5 ml sekali pemberian, serta antibiotik tabur (Enbatic®) yang ditaburkan pada kulit yang mengalami ulserasi sekali sehari sampai sembuh. Anjing dievaluasi tujuh hari kemudian dan tidak ditemukan tanda-tanda pemulihan dari gejala saraf namun kulit yang mengalami ulserasi terlihat membaik. Evaluasi dihari ke-14 juga tidak banyak perubahan, bekas ulserasi kulit yang tampak memudar. Pada hari ke-28 hewan beberapa kali mengalami epistaksis kemudian mati di hari berikutnya.