Persentase Jeroan dan Lemak Abdomen terhadap Bobot Potong Broiler yang Diberi Tepung Maggot Hermetia illucens
Abstract
Belatung black soldier fly mengandung protein kasar cukup tinggi (37,31%) sehingga banyak digunakan sebagai sumber protein alternatif pada pakan ternak. Penelitian-penelitian sebelumnya membuktikan bahwa belatung dapat meningkatkan pertumbuhan ternak termasuk ayam pedaging. Namun demikian, tidak sedikit penelitian yang menyatakan hasil negatif dari pemberian belatung. Tujuan dilakukannya penelitian mengenai penambahan maggot ke dalam ransum komersial adalah untuk mengetahui pengaruh murni maggot terhadap bobot potong, persentase jeroan, dan persentase lemak abdomen broiler. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan empat perlakuan dan enam ulangan, sehingga total sampel adalah 24 ekor. Tepung belatung diberikan pada ayam pedaging berumur 14-35 hari dengan dosis adalah 0% (P0), 1% (P1), 2% (P2), dan 3% (P3). Peubah yang diamati meliputi bobot potong, persentase jeroan (ampela, hati, empedu, usus), dan persentase lemak abdomen terhadap bobot potong. Rata-rata bobot potong pada P0 sebesar 2.280,12 g, P1 sebesar 2.109,65 g, P2 sebesar 1.943,13 g, dan P3 2.067,80 g. Rata-rata jeroan pada P0 sebesar 5,03%, P1 sebesar 4,94%, P2 sebesar 5,09%, dan P3 sebesar 4,76%. Persentase lemak abdomen pada P0 sebesar 1,24%, P1 sebesar 1,50%, P2 sebesar 1,07%, dan P3 sebesar 1,16%. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa bobot potong ayam pedaging yang diberikan tepung belatung dengan dosis 1%-3% menurun secara nyata, sedangkan persentase lemak abdomen meningkat pada P1, serta tidak berpengaruh nyata terhadap persentase jeroan. Sehingga penambahan tepung belatung tanpa pemrosesan dalam pakan komersial ayam pedaging tidak disarankan.