Profil Darah Penyu Hijau (Chelonia mydas) Sebelum dan Sesudah Direhabilitasi
Abstract
Penyu adalah satwa yang terancam punah, sehingga upaya konservasinya perlu ditingkatkan. Kegiatan yang berhubungan dengan konservasi dimaksud adalah rehabilitasi penyu pascamengalami periode out of the water sebelum dilepasliarkan kembali ke alam bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan profil dan indeks eritrosit penyu hijau (Chelonia mydas) sebelum dan sesudah mengalami rehabilitasi di Turtle Conservation and Education Center (TCEC) di Pulau Serangan, Denpasar. Penelitian ini menggunakan sampel Sembilan ekor penyu hijau hasil sitaan Polisi Sektor Kuta, Badung, Bali. Sebanyak 2,5 mL darah perifer penyu hijau diambil dari sinus cervicalis dorsalis disimpan di tabung berisikan antikoagulan litium heparin dan dilanjutkan dengan pemeriksaan hematologi. Penentuan nilai total eritrosit dihitung dengan hemositometer. Kadar hemoglobin (Hb) diukur menggunakan Hemoglobinometer Sahli, sedangkan kadar Packed Cell Volume (PCV) ditentukan dengan metode mikrohematokrit. Indeks eritrosit yang meliputi Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean Corpuscular Haemoglobin (MCH) dan Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration (MCHC) dihitung dengan rumus konvensional yang ditentukan untuk itu. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kuantitatif menggunakan uji T berpasangan. Nilai profil darah (Packed Cell Volume, total eritrosit, Hemoglobin) mengalami peningkatan signifikan pasca rehabilitasi dengan nilai rerata hematokrit sebelum rehabilitasi sebesar 28,4±3,09 menjadi 31,7±2,87, nilai total eritrosit sebelum rehabilitasi sebesar 0,44±0,10 menjadi 0,56±0,15, nilai Hemoglobin sebelum rehabilitasi sebesar 6,3±1,28 menjadi 7,53±0,73 serta hasil perhitungan secara statistika dengan uji T-berpasangan menunjukkan profil darah penyu hijau sebelum dan sesudah rehabilitasi memiliki perbedaan yang signifikan yang berarti proses rehabilitas yang dilakukan di Turtle Conservation and Education Center, Serangan berhasil.