Laporan Kasus: Koleps Trakhea Tingkat Satu (Grade I) pada Anjing Peranakan Pomeranian
Abstract
Koleps trakhea merupakan suatu kondisi pengempisan bagian dorsoventral dari cincin trakhea akibat degenerasi progresif tulang rawan. Koleps trakhea umum terjadi pada anjing ras kecil dengan usia sekitar tujuh tahun. Hewan kasus adalah seekor anjing peranakan pomeranian jantan berusia sembilan tahun dengan bobot badan 8,5 kg dan rambut berwarna cokelat. Anjing sering mengalami kejang, sempat sinkop satu kali, dan batuk non-produktif setiap kali anjing beraktivitas berlebihan. Anjing memiliki riwayat bronkitis pada tahun 2015 dan trakeobronkitis pada tahun 2020 serta telah mengalami pemulihan. Hasil pemeriksaan klinis mengungkapkan anjing aktif dan responsif, frekuensi napas meningkat, dan terdapat respons batuk saat dilakukan palpasi pada leher. Pada pemeriksaan hematologi menunjukkan jumlah hitung sel darah putih/white blood cell (WBC) dan persentase limfosit meningkat (53,6%), serta jumlah granulosit menurun (36,1%). Hasil pemeriksaan radiografi menunjukkan adanya penyempitan pada trakhea. Anjing didiagnosis mengalami koleps trakhea. Terapi yang diberikan berupa pemberian Aminofilin 100 mg dengan dosis 10 mg/kg BB dua kali sehari selama 5 hari peroral, untuk meredakan nyeri anjing diberi antiradang injeksi Tolfedin 40 mg/mL dengan dosis 4 mg/kg BB (0,85 mL) secara intramuskular dan Carproven 25 mg dengan dosis 2 mg/kg bobot badan sekali sehari selama lima hari. Anjing juga diberikan antibiotik yaitu Pulveres Doksisiklin 200 mg dalam bentuk kapsul dengan dosis 10 mg/kg BB (40 mg/kapsul) diberikan peroral dua kali sehari selama lima hari. Hasil terapi menunjukkan adanya perbaikan kondisi pasien dengan menurunnya frekuensi napas menjadi normal yaitu 40 kali/menit, serta tidak mengalami sinkop. Hewan kasus dipulangkan dengan diberikan obat oral.