Identifikasi dan Prevalensi Jamur Curvularia pada Anjing dan Kucing di Kabupaten Badung, Bali Tahun 2020
Abstract
Curvularia adalah genus Pleosporalean monophyletic dengan banyak jenis spesies, termasuk jenis fitopatogenik, jamur patogen pada hewan dan manusia. Curvularia juga menyebabkan phaeohyphomycosis yang mana ditemukan pada invertebrata, vertebrata berdarah dingin, burung dan spesies mamalia termasuk ruminansia, kuda, anjing, kucing dan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui prevalensi Curvularia pada anjing dan kucing. Sampel diambil dengan cara menggunakan teknik sitologi kulit dengan menggunakan plester selotip (tape) yang ditempelkan pada bagian tubuh yang mengalami infeksi jamur kemudian ditempelkan pada gelas objek yang sudah diberikan beberapa tetes pewarna methylene blue. Sampel menggunakan 34 sampel (26 ekor anjing dan 8 ekor kucing) dan sampel diperiksa dibawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 100 kali. Pemeriksaan mikroskopis sampel melihat karakteristik jamur, terutama pigmentasi, septasi, morfologi, ukuran hifa, konidiofor dan konidia. Dari data jenis jamur yang teridentifikasi kemudian data ditabulasi dan dijelaskan secara deskriptif. Hasil yang didapatkan adalah prevalensi Curvularia pada anjing adalah 19%, pada kucing 50% dan total infeksi Curvularia dari seluruh sampel berjumlah 26%. Culvularia yang teridentifikasi adalah tipe konidia tipikal yang bentuk konidiumnya obovoid, melengkung, agak membengkak pada satu sel, gelap, dan dindingnya tebal dan tipe konidia atipikal yang bentuknya lurus dan menyempit ke arah ujung, konidiofor tidak bercabang, dan berbentuk zigzag serta jumlah septa berjumlah 3-4 atau eusepta.