Laporan Kasus: Dermatitis Akibat Infeksi Jamur Curvularia sp., Penicilium sp., dan Aspergillus sp. pada Anjing Kampung

  • Putu Teza Juliantari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Putu Devi Jayanti Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • I Wayan Batan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • I Nengah Anom Adi Nugraha Sibang Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Abstract

Dermatitis akibat infeksi jamur merupakan salah satu gangguan kulit yang sering terjadi pada anjing yang disebabkan oleh infeksi berbagai jenis jamur.  Gejala klinis akibat dermatitis berupa gabungan klinis dari lesi primer dan sekunder.  Seekor anjing kampung berumur 3,5 bulan mengalami masalah kulit dengan tanda klinis gatal-gatal.  Sebelumnya anjing tersebut sudah pernah diberikan obat sarolaner yang merupakan obat anti ektoparasit.  Pemeriksaan kulit menunjukan adanya alopesia, eritrema, dan kulit yang berminyak.  Pemeriksaan pada kerokan kulit dilakukan secara deep skin scrapping, tapi tidak ditemukan adanya ektoparasit.  Pada pemeriksaan tape smear dan diamati di bawah mikroskop cahaya ditemukan adanya hifa jamur berbentuk tabung dan memiliki sekat, sehingga dilanjutkan dengan melakukan kultur jamur pada media Sabourd Dextrose Agar (SDA) dan ditemukan pertumbuhan jamur Curvularia sp., Penicillium sp., dan Aspergillus sp.  Pemeriksaan hematologi menunjukan hewan mengalami anemia mikrositik hipokromik, leukositosis, monositosis, eosinofilia dan neutropenia.  Anjing kasus didiagnosis dermatitis akibat infeksi jamur.  Pengobatan diberikan secara kausatif, simptomatif, dan suportif. Pengobatan secara kausatif diberikan berupa anti-jamur itraconazole 100 mg PO selama 14 hari.  Pengobatan simptomatif diberikan anti-radang cetirizine 10 mg PO selama 14 hari dan antihistamin diphenhydramine HCl 20 mg/mL SC.  Pengobatan suportif diberikan fish oil 500 mg PO selama 14 hari, dan sabun sulfur secara topikal untuk dimandikan dua sampai tiga kali dalam seminggu.  Evaluasi 14 hari pascaterapi kondisi anjing kasus membaik dengan pruritus mulai berkurang.  Eritrema sudah mulai menghilang secara perlahan.  Kulit superfisial yang awalnya berminyak juga sudah mulai menghilang secara signifikan.   Rambut sudah mulai tumbuh secara signifikan.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Putu Devi Jayanti, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Diagnosis Klinik, Patologi Klinik Veteriner, dan Radiologi Veteriner

I Wayan Batan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Diagnosis Klinik, Patologi Klinik Veteriner, dan Radiologi Veteriner

I Nengah Anom Adi Nugraha Sibang, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Rumah Sakit Hewan Pendidikan

Published
2022-11-30
How to Cite
JULIANTARI, Putu Teza et al. Laporan Kasus: Dermatitis Akibat Infeksi Jamur Curvularia sp., Penicilium sp., dan Aspergillus sp. pada Anjing Kampung. Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], p. 922-936, nov. 2022. ISSN 2477-6637. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/85246>. Date accessed: 20 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.19087/imv.2022.11.6.922.
Section
Case Report

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >>