Kadar Kadmium, Histopatologi Jantung, dan Ginjal Sapi Bali yang Disembelih di Tempat Pemotongan Hewan Tradisional
Abstract
Keamanan daging dapat dicapai apabila telah bebas dari cemaran bahan berbahaya, termasuk diantaranya logam berat seperti kadmium (Cd). Beberapa penelitian melaporkan adanya logam berat Cd dalam organ jantung dan ginjal sapi potong. Belum banyak laporan penelitian mengenai kadar Cd dan gambaran histopatologi organ jantung dan ginjal sapi bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Cd serta gambaran histopatologi organ jantung dan ginjal sapi bali yang dipotong di tempat pemotongan hewan tradisional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah organ jantung dan ginjal dari 10 ekor sapi bali. Sampel masing-masing jaringan dibagi atas dua bagian yaitu sebagian untuk dibuat preparat histopatologi dengan teknik embedded block paraffin dan pewarnaan Hematoxylin-Eosin (HE), sebagian lagi untuk pemeriksaan kadar Cd dengan teknik atomic absorption spectrofotometric (AAS). Hasil pemeriksaan dari 10 sampel menunjukkan terdapat tiga sampel jantung dan enam sampel ginjal yang mengandung logam berat Cd dengan kadar yang bervariasi. Pada jantung ditemukan satu sampel melebihi batas SNI (0,5 ppm), dengan kadar 0,62 ppm. Pada ginjal ditemukan enam sampel melebihi batas SNI yaitu dengan kadar rata-rata 15,24 ppm. Kadar Cd rata-rata dari 10 sampel ginjal (9,14 ppm) lebih tinggi dari pada jantung (0,14 ppm). Perubahan histopatologi yang ditemukan pada jantung yaitu nekrosis dan infiltrasi sel radang yang bersifat fokal, sedangkan pada ginjal ditemukan degenerasi melemak, nekrosis, dan infiltrasi sel radang yang bersifat fokal-multifokal. Simpulannya adalah pada organ jantung dan ginjal ditemukan logam berat kadmium dengan kadar yang membahayakan, di samping organ tersebut mengalami kerusakan.