Pemberian Ekstrak Kulit Batang Kelor Terhadap Gambaran Mikroskopis Ginjal Tikus yang diinduksi Aloksan
Abstract
Uji fitokimia terhadap kulit batang kelor (Moringa sp) mengandung flavonoid dan alkaloid, yang berfungsi sebagai antidiabetik dan hipoglikemik. Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit batang kelor terhadap gambaran mikroskopis ginjal tikus wistar yang diinduksi aloksan. Penelitian ini menggunakan 18 ekor tikus yang dibagi atas 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari: kontrol normal (P0), kontrol obat (P1), kontrol diabetik (P2), perlakuan dosis ekstrak 100 mg/Kg BB (P3), dosis ekstrak 200 mg/Kg BB (P4) dan dosis ekstrak 400 mg/Kg BB (P5). Perlakuan diberikan setiap hari selama 21 hari. Pada hari ke 22 tikus dieuthanasi, dinekropsi, ginjal di ambil: untuk dibuat sediaan histopatologi dengan pewarnaan HE. Hasil penelitian menunjukkan terdapat degenerasi, kongesti dan nekrosis pada P0, P1, P2, P3, P4 dan P5., dengan derajat kerusakan yang bervariasi. Dari hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan bahwa baik degenerasi, kongesti maupun nekrosis dari keenam kelompok perlakuan tidak berbeda secara signifikan (p>0,005). Hal ini berarti bahwa pemberian ekstrak kulit batang kelor dosis 100 mg/KgBB, 200 mg/KgBB dan 400 mg/KgBB tidak berpengaruh terhadap gambaran mikroskopik ginjal tikus wistar yang diinduksi aloksan.