Arsitektur Kolonial di Heerenstraat dalam Upaya Pelestarian Warisan Budaya Kota Probolinggo, Jawa Timur
Abstract
Probolinggo is the one of cities in East Java that has many cultural heritages, especially in colonial architectural. There are many colonial architectural heritages in Probolinggo, especially in the center of city Heerenstraat area (Jalan Suroyo). This study aimed to determine the style, past and present functions, and the efforts in preserving colonial architectural in Heerenstraat Probolinggo. There are five places were used as objects of study, they are basecamp of Kodim 0820, Museum of Probolinggo, GPIB "Immanuel Church", Alun-alun or city center, and Probolinggo Train Station. Nowadays, each of these objects is still functioning and has a unique arsitectural style that representing the developed architectural in Probolinggo. This study used architectural, functional, and conservation theories. Furthermore, the stylistic, contextual, and architectural analysis method were applied in this study. The results of this study are knowing about the architectural style, the functions from the past and present of each research object, and the efforts in preserving colonial architectural that have been done and need to be done.
Downloads
References
Azmi, F. F. Elwinda, dkk. 2013. Pelestarian Bangunan Stasiun Kereta Api Kota Probolinggo.E-jurnal Arsitektur.Volume 6, Nomor 2, hlm.97-114.
Badan Pelestarian Pusaka Indonesia.2015. Mengawal Kelestarian Pusaka Indonesia. Jakarta.
Damayanti, Rully dan Hadinoto. 2005. Kawasan “Pusat Kota” Dalam Perkembangan Sejarah Perkotaan di Jawa. Dimensi Teknik Arsitektur, Vol.33, No.1, Juli 2005, hlm.34-42.
Dewi, Nindya Rosita dan Rimadewi Supriharjo. 2013. Kriteria Partisipasi Masyarakat Dalam Pelestarian Kawasan Cagar Budaya (Studi Kasus: Kawasan Cagar Budaya Peneleh, Surabaya). Jurnal Teknik Pomits, Vol. 2, No. 2, hlm C-96-C99.
Gill, Ronald Gilbert.1995. De Indische Stad op Java en Madura, een Morphologische Studie van Haar Ontwikkeling.Disertasi.Tidak dipublikasikan.
Hadinoto. 1997. Bentuk dan Struktur Kota Probolinggo Tipologi Sebuah Kota Administratif Belanda. Dimensi 23/ Arsitek Juli, hlm. 1-22
_______. 2015. Perkembangan Kota di Jawa Abad XVIII Sampai Pertengahan Abad XX Dipandang Dari Sudut Bentuk dan Struktur Kotanya. Yogyakarta: Ombak.
_______. 1999. Perletakan Stasiun Kereta Api Dalam Tata Ruang Kota-kota di Jawa (Khususnya Jawa Timur) Pada Masa Kolonial. Dimensi Teknik Arsitektur. Vol. 27, No. 2, hlm 48-56.
_______. 2010. Arsitektur dan Kota-kota di Jawa Pada Masa Kolonial. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hartono, Samuel dan Hadinoto. 2006. ‘Arsitektur Transisi’ di Nusantara Dari Akhir Abad 19 ke Awal Abad 20 (Studi Kasus Komplek Bangunan Militer di Jawa Pada Peralihan Abad 19 ke 20). DimensiTeknik Arsitektur. Vol. 34, No. 2, Desember 2006, hlm 81-92.
Keling, Gendro. 2016. Tipologi Bangunan Kolonial Belanda di Singaraja. Forum Arkeologi.Volume 29, Nomor 2, hlm. 65-80. Denpasar: Balai Arkeologi Bali.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Undang-Undang Republik Indonesia No.11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Jakarta.
Purbasari, Riris. 2018. Strategi Pengelolaan Warisan Budaya Berbasis Peran Masyarakat di Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang.Jurnal Planologi, Vol.15 No.2. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah.
Sapto, Ari. 2012. Kota Probolinggo pada Masa Menjelang dan Awal Revolusi. Literasi,Volume 2, Nomor 1, hlm.36-48.
W. K. Margareta, dkk. 2018. Studi Gaya Desain Gereja Protestan Indonesia Barat Immanuel Probolinggo.Jurnal Intra, Vol.6 No.2, hlm.580-585.
Wiyatno, Lukman H.D.A. 2014. Pelestarian Kawasan Bersejarah Pusat Kota Probolinggo.Jurnal Planning for Urban Region and Environment.Volume 3, Nomor 3, hlm.73-80.