Peran efikasi diri dan kecemasan akademis terhadap self-regulated learning pada mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

  • I Gede Damar Suputra Universitas Udayana
  • Luh Kadek Pande Ary Susilawati Universitas Udayana

Abstract

Self-regulated learning adalah kemampuan individu dalam belajar yang menggunakan berbagai aspek seperti, motivasi, metakognisi, dan perilaku dengan sebaik mungkin melalui keyakinan dan caranya sendiri mengarahkan dirinya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Self-regulated learning dapat dipengaruhi oleh bebera faktor. Faktor yang dapat memengaruhi self-regulated learning adalah efikasi diri dan kecemasan akademis. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui peran efikasi diri dan kecemasan akademis terhadap self-regulated learning. Subjek dalam penelitian ini adalah 115 orang Mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala self-regulated learning, skala efikasi diri dan skala kecemasan akademis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil regresi berganda menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,822 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,676. Nilai signifikansi efikasi diri sebesar 0,000 (p<0,05) dengan koefisien beta terstandarisasi 0,083 dan nilai signifikansi kecemasan akademis sebesar 0,509 (p>0,05) dengan koefisien beta terstandarisasi -0,040. Hasil tersebut menunjukkan bahwa efikasi diri memiliki peran yang signifikan terhadap self-regulated learning dan kecemasan akademis tidak memiliki peran yang signifikan terhadap self-regulated learning pada Mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.


Kata Kunci: efikasi diri, kecemasan akademis, mahasiswa, self-regulated learning.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustiani, H., Cahyad, S., & Musa, M. (2016). Self-efficacy and self-regulated learning as predictors of students academic performance. The Open Psychology Journal, 9(1). 79-84.
Azwar, S. (2016). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2016). Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Corey, G. (2010). Teori, praktek konseling dan psikoterapi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Departemen Pendidikan dan Budaya (1999). Peraturan Pemerintah no. 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi. Jakarta: Depdikbud.
Dobson, C. (2012). Effect of academic anxiety on the performance of students with and without learning disabilities and how students can cope with anxiety at school. Doctoral dissertation, Northern Michigan University.
Elliott. (1996). Educational psychology. Madition: Brown & Benchmark
Field, A. (2009). Discovering Statistic Using SPSS 3rd Edition. SAGE Publication.
Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (2018). Daftar Nilai Mahasiswa. Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Ottens, A. J. (1991). Coping with academic anxiety. New York: The Rosen Publishing Group.
Owens, M., Stevenson, J., Hadwin, J. A., & Norgate, R. (2012). Anxiety and depression in academic performance: An exploration of the mediating factors of worry and working memory. School Psychology International, 33 (3), 433–449
Pajares, F. & Tim Urdan. (2006). Self-efficacy: beliefs of adolescents. Connecticut: Information Age Publishing.
Prawitasari, Johana E. (2012). Psikologi klinis: pengantar terapan mikro dan makro. Jakarta: Erlangga.
Program Studi Sarjana Psikologi. (2018). Buku Panduan Perkuliahan. Denpasar: Program Studi Sarjana Psikologi.
Rustika, I. M. (2014). Faktor-faktor yang memengaruhi prestasi akademik pada remaja. (Disertasi tidak dipublikasikan). Program Doktor Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Sanitiara. 2014. Hubungan kecemasan akademis dengan regulasi diri dalam belajar pada mahasiswa tahun pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Jurnal Publikasi FK, 2 (1) 4-7.
Schultz, D. (2005). Theories of personality (8th ed). New Jersey: Wodsworth.
Schunk, D. H., Pintrich. R & Meece, J. L. (2012). Motivasi dalam pendidikan: teori, penelitian dan aplikasi. Jakarta: PT. Indeks.
Schunk, D. H., & Zimmerman, B. J. (1997). Social origins of self-regulatory competence. Educational psychologist, 32(4), 195-208.
Slavin, R. E. (2011). Educational psychology: theory and practice, 9 th edition (psikologi pendidikan: teori dan praktik) edisi kesembilan. Diterjemahkan oleh Murianto Samosir. Jakarta Barat: Indeks.
Suputra, Damar. (2018) Studi Pendahuluan: Hubungan self-regulated learning dan kecemasan akademis di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Denpasar. Tidak dipublikasikan.
Zimmerman, B.J. (2008). Interesting self-regulation and motivation: Historical Background, Methodological Developments, and Future Prospects. American Educational Research Journal, 45 (1), 166-1.
Published
2019-08-28
How to Cite
SUPUTRA, I Gede Damar; SUSILAWATI, Luh Kadek Pande Ary. Peran efikasi diri dan kecemasan akademis terhadap self-regulated learning pada mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Jurnal Psikologi Udayana, [S.l.], p. 68-78, aug. 2019. ISSN 2654-4024. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/52486>. Date accessed: 16 nov. 2024.
Section
Articles