Dukungan Sosial pada Pasangan Pada Gelahang
Abstract
Perkawinan pada gelahang merupakan bentuk perkawinan adat Bali yang baru dan berbeda dengan bentuk perkawinan adat Bali lain. Perbedaan terletak pada pelaksanaan kewajiban ganda karena suami dan istri sama-sama berstatus purusa. Kewajiban ganda ini memunculkan beberapa beban yaitu beban ekonomi, beban ngayah dan masalah anak. Dukungan sosial dapat diberikan untuk meringankan beban pasangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana dukungan sosial pada pasangan pada gelahang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Responden dalam penelitian ini adalah enam orang yang merupakan suami istri yang telah menjalani perkawinan pada gelahang dan tinggal di Kabupaten Tabanan. Pengumpulan data dilakukandengan cara melakukan wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan dengan carareduksi data, penyajikan data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu sumber dukungan sosial pada pasangan pada gelahangadalah keluarga, teman, masyarakat dan aparat adat. Bentuk dukungan yang diterima antara lain dukungan instrumental, dukungan informasi, dukungan emosi dan dukungan persahabatan. Manfaat dukungan sosial yang sudah diterima oleh pasangan seperti meringankan beban perkawinan, membuat pasangan merasa tenang, membuat pasangan termotivasi untuk tetap menjalani perkawinan pada gelahang, membantu pasangan dalam menemukan solusi permasalahan, membuat pasangan merasa senang, mengurangi pengeluaran, membuat pasangan merasa lebih dihargai serta membuat pasangan yakin untuk memilih perkawinan pada gelahang.
Kata Kunci: dukungan sosial, perkawinan pada gelahang
Downloads
References
Annisa, L., & Swastiningsih, N. (2015). Dukungan Sosial Dan Dampak Yang Dirasakan Oleh Ibu Menyusui Dari Suami. Empathy Jurnal Fakultas Psikologi Vol. 3, No. 1, 16.
Apollo, & Cahyadi, A. (2012). Konflik Peran Ganda Perempuan Ditinjau dari Dukungan Sosial Keluarga dan Penyesuaian Diri. Widya Warta No 02 Tahun XXXV I, 266.
Atirah. (2011). Analisis dukungan sosial, Interaksi suami istri dan Kualitas Perkawinan Pada Keluarga Tenaga Kerja wanita (TKW). Skripsi.
Ayuningtyas, S. R. (2015). Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Kepuasan Pernikahan pada Pasangan Yang Menikah Usia Muda. Skripsi, 26.
Creswell, J. W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dyatmikawati, P. (2011). Perkawinan Pada Gelahang Dalam Masyarakat hukum Adat di Provinsi Bali Ditinjau Dari Undang-Undangg No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. DIH, Jurnal Hukum Vol. 7, No. 14, 111-122.
Dyatmikawati, P. (2013). Kedudukan hukum pasangan pada gelahang. Denpasar: Udayana University Press.
Dyatmikawati, P. (2015). Kewajiban pada Perkawinan “Pada Gelahang” dalam Perspektif Hukum Adat Bali. Jurnal Kajian Bali Vol. 5 Nomor 2, 469.
Elwiyansyah, A., & Wahyuningsih, H. (2007). Kualitas Perkawinan Individu Yang Menikah Dengan Adat Merariq Di Pulau Lombok. Naskah Publikasi, 11-15.
Indonesia, R. (1974). Undang-undang no. 23 tahun 1974 tentang Perkawinan. Jakarta. Sekretariat Negara.
Malau, R. J. (2013). Gambaran Dukungan Sosial Keluarga pada Pasangan Pernikahan Beda Etnis (Batak Toba-Tamil). Skripsi.
Moeloeng, L. J. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muhammad, A. (2000). Hukum Perdata di Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Nugraha, K. A. (2014). Pelaksanaan pembagian warisan pada perkawinan pada gelahang menurut hukum adat bali (studi di Kabupaten Tabanan). Artikel Ilmiah, 7-12.
Olson, D. H., & DeFrain, J. (2003). Marriages and Families. New York: McGraw-Hill Higher Educatioan.
Pratiwi, H. (2016). Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Kepuasan Perkawinan Pada Istri. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 5 No. 1, 8.
Pursika, I. N., & Arini, N. W. (2012). Pada Gelahang :Suatu Perkawinan Alternatif dalam Mendobrak Kekuatan Budaya Patriaki di Bali. Jurnal Ilmu Sosial dan Humonaria Vol 1 No 2, Oktober 2012, 75.
Puspani, D. N., & Herdiyanto, Y. K. (2016). Proses Penerimaan Dukungan Sosial Orangtua terhadap Laki-laki pada perkawinan Nyentana. Jurnal Psikologi Udayana Vol 3 No 3, 456-464.
Sanjiwani, A. A., & Valentina, T. D. (2017). Kepuasan Perkawinan Pasangan Pada Gelahang. Jurnal Psikologi Udayana, 198. Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2012). Psychology :
biopsychological interaction. Hoboken: Jhon Wiley and Sons. Sudiana, A. T. (2016). Dampak perkawinan pada gelahang; Sebuah studi pendahuluan. (naskah tidak dipublikasikan). Program
Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi ( Mixed Methods ).
Bandung: Alfabeta.
Taylor, S. E. (2009). Health psychology: seventh edition. Los
Angeles: Mc Graw Hill.
Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, O. D. (2009). Psikologi
Sosial;Edisi Kedua Belas. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
Utomo, Y. (2015). Hubungan Dukungan Sosial dengan Tingkat
Kecemasan Pada Pasangan yang Akan Menikah pada Tahun
2014 di Kantor Urusan Agama Yogyakarta. Skripsi.
Windia, W. P., Sudantara, I. K., Komalasari, G. A., Suartika, I. G., Dyatmikawati, P., Pemayun, C. I., . . . Dewi, A. A. (2009). Perkawinan Pada Gelahang di Bali. Denpasar: Udayana
University Press.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).