Laporan Kasus: Penanganan Ancylostomiosis pada Anjing Pomeranian Betina Berumur Tujuh Bulan
Abstract
Ancylostomiosis adalah penyakit parasit yang menyebar luas pada anjing yang disebabkan oleh cacing Ancylostoma spp. Parasit ini umumnya terdapat pada usus halus anjing. Seekor anjing pomeranian betina berumur tujuh bulan memiliki keluhan adanya diare berdarah, muntah, penurunan nafsu makan dan penurunan aktivitas fisik. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan kondisi anjing lemas, membran mukosa dan konjungtiva mata pucat, pemeriksaan turgor kulit lambat serta waktu pengisian kapiler (capillary refill time) yang bertambah lama. Hasil pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan anemia mikrositik hipokromik, trombositopenia dan granulositosis. Hasil pemeriksaan mikroskopis feses secara natif menunjukkan adanya telur cacing Ancylostoma spp diidentifikasi dengan bentuk lonjong, bercangkang tipis dengan empat morula. Berdasarkan pemeriksaan tersebut, anjing kasus didiagnosis mengalami ancylostomiosis. Terapi yang diberikan yaitu antelmintik dengan pyrantel pamoate 5 mg/kg BB q24 jam selama tiga hari berturut-turut per oral (PO) dan diulangi pada hari ke-7 dan hari ke-10. Injeksi antibiotik cefotaxime 20 mg/kg BB q12 jam secara intravena (IV) selama tujuh hari. Injeksi metronidazole 10 mg/kg BB q12 jam selama tujuh hari secara IV. Terapi simptomatis dengan pemberian antiemetik yaitu ondansetron 0,5 mg/kg BB q12 jam selama lima hari secara IV. Pemberian kaolin pektin sebagai gastrointestinal protectant 2,5 mL q12 jam selama lima hari PO. Pemberian terapi cairan dengan ringer laktat 30 mL/kg/jam secara IV untuk mengganti kekurangan cairan akibat muntah dan diare. Pada hari ke-5 pengobatan anjing kasus menunjukkan perbaikan kondisi berupa perubahan tingkah laku menjadi lebih aktif dan peningkatan nafsu makan.