Laporan Kasus: Pyelonefritis dan Cystitis pada Anjing Pitbull

  • Putu Wahyuni Paramita Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • I Gede Soma Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • I Wayan Batan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Abstract

Penyakit saluran kemih bagian bawah adalah penyakit umum pada anjing yang dapat terjadi pada anjing jantan dan betina.  Penyakit ini dapat mengancam nyawa, terutama jika muncul sebagai penyakit obstruktif. Diagnosis dan pengobatan dini diperlukan, jika tidak maka dapat menyebabkan kematian. Seekor anjing Pitbull jantan berumur lima tahun dengan bobot 26 kg memiliki riwayat mengalami stranguria disertai hematuria selama tiga hari serta kelemahan pada kaki belakang.  Pemeriksaan fisik menunjukkan vesika urinaria mengalami pembesaran dan nyeri saat dipalpasi.  Pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan anemia mikrositik hipokromik. Hasil pemeriksaan biokimia darah menunjukkan peningkatan kadar glukosa (381.86 mg/dL).  Urinalisis menunjukkan darah (+), protein 100 mg/dL, leukosit (+), pH 8 dan berat jenis 1,005.  Sedimentasi urin menunjukkan adanya eritrosit pada endapan urin.  Pemeriksaan radiografi menunjukkan distensi pada vesika urinaria.  Pemeriksaan ultrasonografi menunjukkan peradangan pada medula ginjal kanan dan dinding vesika urinaria.  Berdasarkan hasil temuan ini, anjing kasus didiagnosis mengalami pyelonefritis dan cystitis.  Penanganan pertama dilakukan dengan pemasangan kateter.  Urin yang berhasil dikeluarkan sebanyak 750 mL berwarna merah kecoklatan dan berbau amonia yang samar serta anyir.  Terapi cairan Ringer Laktat diberikan untuk mengembalikan hidrasi anjing kasus.  Terapi untuk penanganan pyelonefiritis dan cystitis diberikan amoxicillin 15 mg/kg BB selama tiga hari dan dexametasone 0,5 mg/kg BB selama 3 hari.  Karena belum menunjukkan tanda-tanda kesembuhan, pada hari ketujuh penggunaan amoxicillin diganti dengan cefotaxime 12 mg/kg BB selama tujuh hari.  Terapi simtomatik diberikan kejibeling (1 kapsul/hari, p.o) selama 14 hari, Hematodin dan calcium glukonate 10% selama tujuh hari.  Setelah menjalani terapi selama 14 hari anjing kasus menunjukkan kondisi yang semakin membaik ditandai dengan tidak terjadinya hematuria dan stranguria.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

I Gede Soma, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Fisiologi, Farmakologi, dan Farmasi Veteriner

I Wayan Batan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Diagnosis Klinik, Patologi Klinik, dan Radiologi Veteriner

Published
2021-07-31
How to Cite
PARAMITA, Putu Wahyuni; SOMA, I Gede; BATAN, I Wayan. Laporan Kasus: Pyelonefritis dan Cystitis pada Anjing Pitbull. Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], p. 657-672, july 2021. ISSN 2477-6637. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/71820>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.19087/imv.2021.10.4.657.
Section
Case Report

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >>