Laporan Kasus: Histiocytoma pada Kulit Leher dan Perut Anjing Kacang di Kabupaten Badung, Provinsi Bali
Abstract
Histiocytoma merupakan tumor jinak yang berasal dari petumbuhan abnormal dari histiosit. Seekor anjing lokal betina, berumur empat tahun dengan berat badan 13,5 kg diperiksa dengan keluhan adanya benjolan pada kulit leher dan perut disertai tukak. Secara fisik anjing teramati sehat dengan nafsu makan dan minum baik, defekasi dan urinasi normal. Diagnosis ditentukan dengan pengambilan biopsi jaringan tumor untuk pemeriksaan histopatologi. Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan adanya sel-sel limfosit kecil/histiosit, homogen diselingi oleh jaringan stroma. Premedikasi diberikan atropine sulfate 1,6 mL secara subkutan. Kemudian dilakukan pemasangan intravena kateter untuk infus lactat ringer. Setelah 10 menit, hewan diberikan anestesi dengan menggunakan xylazin 1,3 mL dan ketamine 1,7 mL yang dicampur terlebih dahulu dan disuntikan secara intravena melalui selang infus. Operasi pengangkatan tumor dilakukan secara menyeluruh dengan melebihkan 2 cm jaringan sehat dari batas tumor, pada luka yang sudah diinsisi diirigasi dengan antibiotik penicillin streptomycin 1 mL yang sudah dicampur dengan NaCl 9 mL. Setelah itu dilakukan penutupan pada luka operasi dengan benang chromic catgut ukuran 3.0 pada bagian subkutan dengan metode jahitan menerus, dan pada kulit di jahit menggunakan pola jahitan simple interrupted menggunakan benang silk ukuran 3.0. Kemudian luka operasi dibersihkan lagi dengan penicillin streptomycin yang sudah dicampur dengan NaCl setelah itu ditutup dengan kassa steril dan diperban. Penanganan pasca-operasi hewan kasus diberikan antibiotik amoxicilin sebanyak 0,5 tablet dua kali sehari dan analgesik meloxicam sebanyak 0,3 tablet satu kali sehari. Hari ke-7 pasca operasi luka sudah mengering dan menyatu secara sempurna.