Laporan Kasus : Penanganan Hernia Umbilikalis pada Kucing Lokal Betina Umur Sembilan Tahun dengan Laparotomi
Abstract
Hernia umbilikalis merupakan penonjolan pada daerah umbilikal yang umumnya terjadi secara kongenital. Kucing lokal betina berumur sembilan tahun, bobot badan 2 kg, warna rambut red tabby, diperiksa ke Laboratorium Ilmu Bedah Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dengan keluhan berupa penonjolan pada abdomen sejak lahir. Kondisi umum kucing sehat dengan nafsu makan baik. Kucing didiagnosis mengalami hernia umbilikalis melalui pemeriksaan klinis dengan prognosis fausta. Sebelum pembedahan diberikan premedikasi atropine sulfate 0,2 ml secara subkutan dan 10 menit kemudian diinduksi dengan kombinasi xylazine dan ketamine yang masing-masing jumlah dosis pemberiannya 0,2 ml dan 0,4 ml secara intramuskuler. Kucing ditangani dengan melakukan pembedahan laparotomi menginsisi bagian midline ventral abdomen yang tepat berada di atas tonjolan dengan posisi hewan dorsal recumbency untuk mereposisi omentum pada umbilikus. Pola jahitan simple interrupted, subkutan ditutup dengan pola jahitan simple continous, dan kulit ditutup dengan teknik subkutikuler secara menerus. Pengobatan pascaoperasi diberikan antibiotik amoxicillin syrup 125 mg/5 ml dengan dosis pemberian 0,5 ml (3 x sehari) selama 7 hari peroral. Serta antibiotik topikal yang mengandung placenta extract ex bovine 10% dan neomycin sulfate 0,5% diberikan secukupnya (3x sehari) hingga luka mengering. Kucing mengalami kesembuhan total pada hari ke-10 ditandai dengan luka sayatan tidak ditemukan peradangan, luka menyatu dan mengering.