Gambaran Histopatologi, Kadar Kadmium Limpa dan Paru-Paru Sapi Bali yang Dipotong di Tempat Pemotongan Hewan Tradisional
Abstract
Kebutuhan daging sapi di Indonesia kian meningkat, sehingga dalam pemeliharaannya diberikan pakan dengan nutrisi yang cukup. Sapi bali yang dipelihara secara sembarangan tidak menutup kemungkinan akan mengonsumsi pakan yang tidak wajar dan mengandung logam berat seperti kadmium (Cd). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam berat Cd dan gambaran histopatologi pada limpa dan paru-paru sapi bali yang dicurigai mengandung logam berat Cd, yang dipotong di tempat pemotogan hewan tadisional. Sampel yang digunakan adalah dua bagian limpa dan dua bagian paru-paru dari 10 ekor sapi bali yang dipotong di tempat pemotongan hewan tradisional. Satu bagian dari masing-masing sampel digunakan untuk membuat preparat histopatologi dengan teknik paraffin embedded block dan pewarnaan Hematoksilin-Eosin, bagian lainnya digunakan untuk pemeriksaan kadar Cd dengan teknik AAS (Atomic Absorption Spectrofotometric). Hasil pemeriksaan kadar logam berat Cd kedua organ sangat bervariasi. Kadar rata-rata pada limpa adalah 10,81 ppm, pada paru-paru 2,7 ppm. Perubahan histopatologi limpa ditemukan adanya deplesi dan proliferasi, sedangkan pada paru-paru ditemukan adanya kongesti dan infiltasi sel radang bersifat fokal-multifokal. Kadar logam berat Cd merupakan pemicu radikal bebas (ROS) dapat menyebabkan rusaknya jaringan, akan tetapi dari hasil penelitian ada kemungkinan perubahan histopatologi dikarenakan faktor lain. Hal tersebut berbahaya bagi konsumen, dan dihimbau kepada konsumen untuk berhati-hati dan selektif dalam memilih produk asal sapi bali. Simpulannya adalah kadar rata-rata Cd pada limpa sebanyak 10,81 ppm lebih tinggi dari paru-paru yaitu sebanyak 2,7 ppm. Perubahan histopatologi pada limpa yang tercemar Cd yaitu deplesi dan proliferasi, sedangkan pada paru-paru yaitu kongesti dan infiltasi sel radang bersifat fokal-multifokal.