Titer Antibodi Ayam Kampung yang Diberikan Jamu Daun Ashitaba (Angelica keiskei) Menurun Pascavaksinasi Penyakit Tetelo
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian jamu daun ashitaba (Angelica keiskei) terhadap titer antibodi penyakit tetelo atau Newcastle Disease pada ayam kampung (Gallus domesticus). Objek penelitian sebanyak 25 ekor ayam kampung jantan yang dipelihara sejak umur 1-35 hari dengan lima perlakuan, yaitu: satu perlakuan kontrol tanpa diberikan jamu dan empat perlakuan diberikan jamu dengan dosis 50 mg per ekor/hari; 100 mg per ekor/hari; 200 mg per ekor/hari; dan 400 mg per ekor/hari. Vaksinasi penyakit tetelo atau ND aktif La Sota dilakukan pada hari ke 21. Serum diambil sebanyak tiga kali, yaitu: pravaksinasi (umur 18 hari), minggu ke-1, dan minggu ke-2 pascavaksinasi untuk uji hemaglutinasi dan uji hambatan hemaglutinasi. Hasil rerata titer antibodi ND pada ayam kampung yang diberikan jamu dosis 50 mg per ekor/hari; 100 mg per ekor/hari; 200 mg per ekor/hari; dan 400 mg per ekor/hari adalah 5,00 ± 3,80 HI log2; 4,27 ± 3,31 HI log2; 4,07 ± 3,63 HI log2; 3,67 ± 2,35 HI log2; dan 3,73 ± 2,89 HI log2. Hasil penelitian diperoleh titer antibodi ND pada kontrol signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang diberikan jamu dosis 200 mg per ekor/hari dan 400 mg per ekor/hari sedangkan perbandingan titer antibodi pada semua perlakuan lainnya tidak berbeda secara signifikan. Hal ini menunjukkan pemberian jamu menghasilkan titer antibodi lebih rendah dari kontrol. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah jamu daun ashitaba tidak dapat meningkatkan titer antibodi ayam kampung.