Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Pegagan Terhadap Bakteri Micrococcus luteus Diisolasi dari Dermatitis Kompleks Anjing
Abstract
Obat tradisional telah menjadi pilihan alternatif yang digunakan sebagai pengobatan penyakit di beberapa belahan dunia seperti India, Cina, termasuk Indonesia untuk menangani penyakit pada manusia maupun hewan salah satunya adalah penggunaan tanaman pegagan (Centella asiatica). Komponen aktif pegagan telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun pegagan terhadap Micrococcus luteus yang diisolasi dari kasus dermatitis kompleks pada anjing. Konsentrasi 0% sebagai kontrol negatif (Tween 2%) dan ekstrak daun pegagan konsentrasi 5%, 10%, dan 25% serta kanamycin sebagai kontrol positif telah disiapkan. Setiap 0,2uL dari masing-masing konsentrasi ekstrak pegagan dimasukkan ke dalam sumuran dengan diameter 5 mm pada Mueller Hinton Agar yang telah diinokulasi M. luteus. Setelah inkubasi selama 24 jam, diameter zona hambat diukur dan dianalisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pegagan secara signifikan mampu menghambat pertumbuhan M.luteus (P<0,01). Rataan zona hambat yang terbentuk pada konsentrasi 0%, 5%, 10% dan 25% secara berurutan adalah 0,0 mm; 3,0 mm; 4,5 mm; dan 5,5 mm berbeda sangat nyata. Disimpulkan bahwa ekstrak daun pegagan mampu menghambat M. luteus dan konsentrasi ekstrak daun pegagan yang berbeda mempengaruhi penghambatan M. luteus.