Kajian Pustaka: Infeksi Virus Diare Ganas Menular pada Sapi
Abstract
Bovine viral diarrhea virus (BVDV) adalah Pestivirus dalam keluarga Flaviviridae, yang berkerabat dekat dengan virus classical swine fever dan virus ovine border disease. Terdapat dua genotipe BVDV dan beberapa subgenotipe. Sapi dari segala umur rentan terhadap infeksi BVDV. Infeksi BVDV menimbulkan berbagai manifestasi klinis, di antaranya penyakit enterik dan penyakit pernapasan pada semua kelas sapi, serta gangguan reproduksi dan kelainan pada janin pada sapi betina yang rentan. Gangguan yang disebabkan oleh infeksi BVDV terbagi menjadi dua genotipe, yaitu BVDV tipe 1 dan BVDV tipe 2. Keduanya diidentifikasi sebagai spesies berbeda dalam genus ini, dan setelah klasifikasi lebih lanjut diklasifikasikan sebagai non-sitopatik (NCP) dan sitopatik (CP). Agen BVDV non-sitopatik diduga menyebabkan infeksi akut dan dapat ditularkan melalui berbagai cairan tubuh, termasuk sekresi hidung, urin, susu, air mani, air liur, air mata, dan cairan janin. Namun, eksperimen telah menunjukan bahwa agen BVDV sitopatik juga dapat menyebabkan infeksi akut. Infeksi akut dapat menyebabkan viremia temporer yang dimulai tiga hari setelah infeksi dan berlangsung hingga imunitas terhadap BVDV terbentuk. Infeksi BVDV pada fetus dapat menyebabkan imunotoleransi dan infeksi persisten (IP). Mucosal disease adalah kelanjutan dari infeksi persisten yang disebabkan oleh galur NCP BVDV, yang diikuti oleh infeksi postnatal berikutnya oleh galur CP dari virus yang berkerabat dekat atau homolog. Diagnosis BVDV dapat ditegakkan dengan berbagai pemeriksaan antara lain menggunakan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), antigen-capture enzyme (ACE)-linked immunosorbent assay, dan immunohistochemistry (IHC). Vaksin BVDV dapat diberikan pada sapi sebagai tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi BVDV akut.